Chapter 25

6.2K 880 203
                                    

Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘

.

.

***
gambar hanyalah pemanis

***gambar hanyalah pemanis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Bunker

Jennie POV

"Taehyung telah pergi, Nak. Dia akan mengadakan konferensi pers malam nanti bersama member BTS yang lain."

Tuan Kim akhirnya membuka suara setelah keheningan sesaat dalam helikopter yang membawa mereka kembali ke Seoul.

"Dia terpaksa berbohong tentangmu nanti. Namjoon-ssi telah memberikan semacam skenario dan Ayah terpaksa menyetujuinya, karena... Ya, itu menjadi yang terbaik untuk kalian berdua setelah kau menolak lamarannya."

"Aku tahu."

Aku tidak banyak bicara dan memalingkan pandanganku melihat langit yang semakin temaram. Ayah tampak tidak puas dengan reaksiku yang begitu dingin.

"Ayah pikir kalian berdua saling mencintai."

Aku terdiam. Apakah aku dan Taehyung terlihat seperti saling mencintai?

"Mungkin tepatnya Taehyung sangat mencintaimu. Dia adalah pria paling baik yang pernah Ayah kenal." Ayah tampak mengerti dengan apa yang sedang aku pikirkan.

"Ayah tolonglah, jangan menghakimiku. Keputusan ini sudah aku pertimbangankan dengan baik."

Ayah tampak tidak peduli dengan protesku karena ia tetap berbicara.

"Apa kau tidak ingin tahu skenario apa yang dengan terpaksa telah kami sepakati untuk acara konferensi pers itu?"

Aku pura-pura tidak mendengar, suara baling-baling helikopter cukup memekakkan telinga.

Ayah tampak tidak suka dengan reaksiku. "Apakah Ayah salah mengatakan bahwa kau tampak tidak peduli. Padahal konferensi pers itu sangat penting bagi kalian berdua."

Ayah memandangku dengan dahi berkerut. Aku balas menatapnya dengan sorot mata putus asa. Lalu respon seperti apa yang sebaiknya aku berikan pada Ayah saat ini. Apakah aku harus tampak antusias dengan rencana konferensi pers, atau terlihat menyesal karena telah menolak Taehyung sehingga Ayah puas? Kepergian Taehyung sendiri sesaat yang lalu telah membuat hatiku tergoncang. Aku ingin berteriak memanggilnya untuk kembali padaku, tapi aku tidak bisa. Ketika aku dengan nekadnya mencium bibir pria itu tadi, ada setitik harapan bahwa Taehyung akan menarikku, membujukku, bahkan memaksaku untuk menerima lamarannya. Jika perlu dia bisa menggeretku ke depan pastur sehingga aku dengan terpaksa berkata "Yes, I do" untuk menikahimu. Tapi pria itu tidak melakukannya, dia menyerah begitu mudah dan egoku begitu tinggi untuk menariknya kembali.

the boss | taennie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang