Kim Taehyung member BTS sekaligus CEO dari perusahaan BTS RADIO & ENTERTAINMENT tidak menyangka bahwa kepergiannya ke jepang untuk urusan bisnis malah membuatnya harus berurusan dengan wanita yang ia anggap sebagai stalker.
Wanita itu adalah Jennie...
Maaf banget baru update, baru tau juga kalo targetnya udah goals. Sebenernya aku sedang kena musibah, gengs.
Jadi, 2 hari kemaren tuh aku sibuk banget ngurusin lomba-lomba buat HUT RI ke-75, jadi panitia ceritanya mah wkwk.
Karena acaranya alhamdulillah rame dan banyak pedagang juga, aku jajan sembarangan. Acara belum selesai pun aku udah pulang karena ada yang aneh sama perutku. Pas pulang langsung aja dong aku muntah-muntah, kirain aku karena kecapean terus emang aku punya asam lambung, pikirku it's ok lah biasanya juga begitu. Tapi aku muntah ga berhenti berhenti sampe malem, dan ternyata aku keracunan makanan doongg.
Tapi tenang aja, aku udah mendingan kok setelah berobat. Kalian tenang aja, jangan khawatir (kek ada yang khawatir aja ya, wkwk). Sebenernya masih lemes banget buat ngapa-ngapain, tapi karena chapter ini udah ada di draft tinggal publish doang, makanya bisalah chapter ini mengudara, hehee.
Dah lah kebanyakan ngomong bat gua, katanya lemes hahaaa.
Enjoy guys! Jangan lupa vote dan comment😘
.
.
***
Gambar hanyalah pemanis
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Bunker
Beberapa saat sebelumnya, tepat ketika Jin meninggalkan Jennie dikamar yang tampak seperti penjara kelas VIP. Wanita itu dengan cepat mengganti bajunya dengan kaus dan celana jeans yang tampaknya sudah disiapkan pria itu.
Gaun yang dipakai Jennie sekarang terlalu berat untuk dipakai berlari. Ia sudah memiliki rencana walaupun tampaknya tidak mungkin. Tapi jika tidak nekad, bagaimana ia bisa bebas.
Jennie bergegas menuju dapur untuk mencari kotak obat, dan ia menemukan antihistamin CTM yang dibutuhkannya; sejenis obat gatal yang umum dipasaran. Ia membaca ingredients yang terdapat pada label obat itu, terdapat tulisan Diphenhydramine hydrochloride atau DPH. Jennie tersenyum senang, ia sudah mendapatkan obat sedative yang memiliki efek hipnotis, tepat seperti yang diinginkannya. Kemampuan kimia dasarnya di asah kembali. Lalu ia mengambil segelas jus jeruk yang ada di kulkas, kemudian di masukannya obat yang tadi sudah dibuat menjadi bubuk ke dalam gelas tadi. Dengan dosis DPH lebih dari 50 mg, ia yakin rencananya akan berhasil.
Jus jeruk yang tampak menggiurkan itu kini sudah terhidang di meja tamu beserta dengan beberapa cake yang tadi sudah dihangatkannya dalam microwave. Dengan tegang, Jennie menekan tombol dari telepon yang menggantung di dinding ruang tamu.
