Chapter 4

10.1K 1.4K 177
                                    

Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘

.

.

***


Jennie POV

"Ayah, ibu, Daniel-ssi, perkenalkan Kim Taehyung, dialah pacarku yang sebenarnya. Maaf karena aku menutupinya selama ini."

Aku tidak sedang berhalusinasi, aku melakukannya dengan sadar. Keyakinan diriku begitu besar ketika mengatakan Kim Taehyung adalah pacarku. Aku tidak peduli bagaimana respon ketiga orang yang berada di depanku. Aku belum pernah seyakin ini walaupun apa yang aku lakukan ini benar-benar gila.

Mengakui seseorang yang sama sekali tidak kau kenal sebagai pacarmu. Dengan percaya diri aku pegang erat lengannya, aku menatapnya, ia menatapku. Aku tidak tahu apa dia mengerti arti pandanganku tapi pria itu sepertinya tahu. Hebatnya dia tampaknya mengerti karena ia tidak berusaha mengibaskan peganganku. Entah apa alasannya, ia juga tampak yakin dengan apa yang dilakukannya ketika berjalan mendekati ke arah tempat meja kami berada. Tapi aku harus memastikan bahwa dia dapat mengikuti jalan cerita ini, mengikuti alur skenarioku bukan skenarionya. Aku tidak melepaskan pandanganku padanya. Lihatlah mataku Kim Taehyung, jangan berpaling, tolonglah aku. Katakan pada mereka, katakan bahwa aku adalah pacarmu!

















Flashback.

Setelah insiden tabrakan dengan pria aneh itu, aku langsung bergegas menuju rest room restoran. Penampilanku begitu acak-acakan malam ini. Tidak ingin mengecewakan ayah, aku berdandan kembali dan masuk ke restoran tanpa ada yang tahu bahwa beberapa menit sebelumnya aku baru menangis.

Ayah menyambutku dengan gembira, sambil memeluk ia berbisik, "Tolong Jennie sayang, jangan kacaukan acara makan malam ini. Tolong."

"Iya," aku mengangguk dan terkejut ketika seorang pria tiba-tiba dengan cekatan berdiri dan memberikan tempat duduk untukku.

"Hai, Jennie. Perkenalkan namaku Kang Daniel."

Aku menoleh ke arahnya. Mungkin ini yang namanya Daniel. Tidak terlalu jelek. Tapi aku tidak tertarik. Aku tersenyum pendek. Ia mengulurkan tangannya meraih tangan kananku kemudian mengecupnya.

"Senang bertemu dengan wanita cantik seperti anda."

Tingkahnya membuatku seperti berada dalam film cinta yang romantis mendayu-dayu. Aku meringis, maaf Daniel, aku bukan tipikal putri dalam cerita dongeng. Tingkahmu menggelikan!

Kuusap tangan yang telah dikecupnya dengan tisu. Aish, sepertinya aku harus mandi kembang untuk membersihkan bekas mulutnya di kulitku ini, siapa tahu meninggalkan virus atau jampi-jampi.

Aku membalas perkenalannya dengan pendek, "Jennie."

Ibu memandangku tajam. Baiklah, aku memang kurang sopan dalam memperkenalkan diri. Terus kenapa?

"Ternyata benar yang dibicarakan banyak orang, kau adalah putri chaebol tercantik di Korea. Betapa beruntungnya aku memiliki kesempatan untuk bertemu denganmu."

the boss | taennie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang