"Assalamualaikum.."
Keana menghentikan ucapannya karena ada seseorang yang tiba tiba mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam" Keana dan Bima membalas salam tersebut.
Bima seketika dibuat kesal dan jengkel dengan orang itu.
Dan tebak siapa orang itu.
"Loh Panji ngapain lu pagi pagi ke rumah gue?" Keana berjalan kearah pintu utama yang sudah ada Panji berdiri disana.
"Mau nganter ini" Panji memberikan sebungkus bubur ayam kepada Keana.
"Wah makasih" Keana mengucapkan terima kasih kepada Panji yang sudah membelikannya bubur ayam.
Panji sekarang menatap Bima dengan sengit begitu juga dengan Bima.
"Wah wah wah pagi pagi ngapain lu curut kesini!" Panji berkata sinis sembari berjalan kearah sofa yang tadi ditempati Keana.
"Bukan urusan lu!" Bima membalas Panji tak kalah sengit.
Keana hanya diam saja karena sudah lelah menegur kedua laki laki itu.
"Please deh jangan mulai! Masih pagi juga!" Keana dibuat kesal dengan mereka.
"Lu mau minum apa" Keana bertanya kepada Panji.
"Kopi aja deh soalnya gue belum sempat ngopi tadi" Panji meminta kopi kepada Keana.
"Oke tunggu bentar gue bikinin, awas kalau kalian berantem saat gue tinggal!" Sebelum pergi Keana memperingatkan mereka berdua.
"Hmm kagak janji"
"Iya mbak cantik"
Saat Keana sudah hilang dibalik tembok dapur kembalilah mereka dengan tatapan laser yang seolah bisa membunuh lawannya.
"Ngapain lu pagi pagi udah nangkring disini?!" Panji bertanya dengan santai tapi tak lupa dengan tatapan sinis lnya.
"Bukan urusan lu, jadi enggak usah kepo jadi orang!" Bima membalas ucapan Panji.
"Memang kagak ada sopan sopannya lu ya" ucap Panji kesal.
"Kata sopan kagak cocok untuk lu"
"Bangke!"
Saat mereka melihat Keana yang sudah keluar dari dapur mereka pun diam.
"Nih kopi nya" Keana memberi Kopi kepada Panji.
"Kea gue tadi dikasih tau mama kalau lu mau pulang minggu depan, beneran?" Panji baru ingat ingin bertanya soal itu kepada Keana.
"Is, mama mah ember, iya gue mau pulang minggu depan, kenapa lu mau pulang juga?" Keana agak sedikit kesal dengan mamanya yang tidak bisa menjaga rahasia barang sedikit pun.
"Maulah" ucap Panji.
Bima yang mendengar bahwa Keana akan pulang minggu depan dibuat kaget.
"Mbak cantik mau pulang? Ke jakarta?" Bima tiba tiba bertanya kepada Keana.
"Iya bim, saya mau pulang minggu depan" Keana mengiyakan pertanyaan yang dilontarkan Bima kepada dirinya.
"Tapi lu nya gimana?" Panji bertanya kepada Keana perihal hati Keana dan mengabaikan Bima.
"Ya enggak gimana gimana, gue semalam udah mikirin mateng mateng kayaknya udah waktunya gue pulang, lagian gue kangen mereka yang disana, kangen mama, bunda, mami, mommy" ucap Keana.
"Perihal Hati gue serahin semuanya sama allah, sama saat gue merelakan Genandra menikah dengan Davi dulu" Lanjut Keana.
"Kalau itu yang lu mau gue sebagai sahabat lu selalu mendukung lu kapan pun" selama ini Panji selalu mendukung semua keinginan Keana, yang penting sahabatnya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan [END]
RomanceKe empat sahabat itu adalah dua pasang kekasih yang awalnya menjalani ke hidupan mereka dengan penuh kehangatan. Tapi siapa sangka kisah mereka yang awalnya baik baik aja menjadi berantakan karena satu diantara mereka melakukan sebuah pengorbanan. ...