5

59 10 0
                                    

Davi bangun dari tidur nya tapi dirinya tidak mendapati Keana disana.

"Apa Keana udah bangun ya, jam berapa sih ini?" Tanya Davi sembari melihat jam yang ada di dinding kamar Keana.

"Masih Jam 7 kok, tumben banget tuh anak udah bangun" ucap Davi semberi berlalu masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih bersih.

.
.
.

Davi turun dan melihat Keana sedang menata sarapan di atas meja.

"Tumben lu bangun pagi" sahut Davi dan itu sukses membuat Keana kaget dan menjatuhkan sendok nasi yang ada di tangan nya.

"Anjir kaget gue goblok" upat Keana kepada Davi.

"Yee sapa suruh lu kaget" ucap santai Davi dan memakan sarapan yang sudah di siapkan oleh Keana untuk nya.

"Davi gue mau kerumah sakit mau ngantar makanan untuk mama sama bang Adam sekalian mau lihat keadaan papa" jelas Keana sembari memasukan makanan yang udah dia siapkan tadi.

"Lu mau ikut gue atau lu mau tetap disini?" Tanya Keana.

"Gue pulang aja deh Kea" jawab Davi sembari memakan sarapan nya yang tinggal sesendok lagi, Davi mengambil minum dan berdiri menghampiri Keana.

"Gue balik ya Kea, lu hati hati di jalan maaf gue enggak bisa nemenin lu ke rumah sakit" ucap Davi.

"Iya nggak papa, lu juga jangan sedih lagi ya" ucap Keana sembari mengusap bahu Davi, Davi mengangguk.

"Ya udah gue balik ya, titip salam sama mama dan bang adam bilang maaf gue enggak beluk bisa dateng" ucap Davi lalu pergi meninggalkan rumah Keana.

"Iyaa"

.
.
.

Keana sudah sampai di rumah sakit dimana Papa nya di rawat.

Saat hampir sampai Keana melihat beberapa dokter dan suster berlarian menghampiri ruangan ICU, firasat nya tidak enak segara dia mempercepat langkah nya.

Saat sampai didepan ruang ICU dia melihat Nana dan Adam seperti khawatir dan cemas dalam bersamaan.

"Mama, ada apa?" Tanya Keana bingung.

"Papa Kea papa kritis" ucap Nana cemas. Seketika Keana berjalan cepat menghampiri Nana dan melihat Kenta dari balik kaca pembatas ruangan itu.

Semua alat yang sangat asing bagi nya membuat nya ngeri. Salah satu dokter keluar menghampiri kami.

"Ada apa dok dengan suami saya?" Tanya Nana cemas.

"Keadaan pak Kenta semakin kritis detak jantungnya juga semakin melemah, kita harus secepatnya mencari pendonor untuk pak Kenta" jelas Dokter itu tentang kondisi Kenta.

Nana semakin menangis mendengar kondisi Kenta semakin melemah, dengan sigap Adam memapah Nana duduk.

"Terima kasih dok" ucap Adam.

"Sama sama" Dokter itu kembali masuk kedalam.

Keana syok mendengar semua ini, seketika dia mengingat sesuatu. Segera dia menghampiri Nana dan Adam.

"Ma aku pergi sebentar ya, dan ini aku bawakan makanan buat mama sama abang" ucap Keana dan memberikan makanan tadi yang dibuat kan nya.

"Kamu mau kemana nak?" Tanya Nana.

"Mama jangan khawatir aku cuman sebentar, bang aku titip mama bentar"

setelah mengatakan itu Keana segara pergi. Keana menghubungi seseorang yang ingin dia jumpai.

Pengorbanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang