10

71 11 1
                                    

Tujuh tahun kemudian.

Seorang gadis keluar dari rumah yang sejak awal dia menginjakkan kaki nya di tanah ini untuk memulai semuanya dari awal.

Keana berjalan di sepanjang trotoar sambil menikmati suasana pagi ini. Tidak membutuhkan waktu lama Keana sudah sampai ke tempat tujuan nya.

Keana masuk kedalam sebuah kafe bernama My Kitchen yang terletak di pinggir pantai Jimbaran.

"Assalamualaikum, selamat pagi semua nya" sapa Keana.

"Waalaikumsalam, pagi juga mbak"

"Pagi mbak"

Keana mengedarkan pandangannya ke penjuru kafe melihat semua pegawainya sedang membersihkan kafe ini sebelum tanda Close dibalik menjadi Open.

Kafe ini dia dirikan dengan usaha dan tenaganya sendiri, tahun pertama dia menetap di Bali, iya sempat bekerja di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah nya. Dari penghasilan disana dia tabung untuk membangun Kafe ini.

Sempat Nana mama nya Keana menawarkan bantuan tapi ditolak dengan alasan ingin membangun kafe ini dengan jerih payah nya sendiri dan Nana hanya bisa mendoakan semua yang di kerjakan oleh putri nya itu dapat membuahkan hasil. Dan lihat ini lah hasil nya.

Seorang pegawai pria menghampiri Keana "selamat pagi mbak Kea" sapa pria itu.

"Selamat pagi Fandi, ada apa?" Tanya Keana kepada pegawai yang bernama Fandi itu.

"Ini rekap bulanan yang mbak Kea minta kemarin kepada saya" ucap Fandi dan memberi kan sebuah map kepada Keana.

"Oh sudah selesai, oke terima kasih" ucap Keana saat map itu ada di tangan nya.

"Kalau begitu saya permisi dulu mbak mau membantu yang lain dulu" pamit Fandi.

"Oh oke silahkan" balas Keana.

Keana berjalan melalui meja meja yang tertata rapi di ruangan ini untuk ingin bersantai di salah satu spot favorit nya di kafe ini.

Seseorang datang menghampiri dengan teriakan yang super menyebalkan.

"KEANA.. OOHHH KEANAAA.. GUE NUMPANG MAKAN YAAAA" teriakan sang empunya mulut.

"Berisik banget tau enggak" seru Keana kesal.

"Hehehe sorry darling nya Panji yang ganteng nya tiada tara" ucap seseorang itu yang ternyata adalah Panji.

Keana menetap lebih dulu di bali sekitar tiga bulan barulah Panji mengabarkan bawah ia sudah sampai di bali.

Kalau Keana lebih memilih tinggal di sebuah rumah beda lagi kalau Panji, ia lebih memilih tinggal di apartemen karena lebih simpel aja.

"Jijik tau enggak" Dengus Keana.

"Kagak ada makan buat lu yang suka gratisan!"

"Jahat banget lu Kea, ayo lah please gue belum sarapan" ucap dramatis Panji.

"Alay lu!" Ucap ketus Keana.

"Dara" panggil Keana ke salah satu pegawai nya.

"Iya mbak ada apa?" Tanya Dara.

"Ra, kasih nih pengemis sarapan! Kalau perlu kamu kasih racun ke makanan nya!" Ucap Keana sadis. Dara hanya tersenyum mendengar ucapan bos nya itu.

Sudah menjadi tonton umum setiap hari bagi karyawan disini melihat pertengkaran Keana dan Panji yang menurut mereka sangat lucu.

Banyak dari mereka menyayangkan kenapa kedua orang itu tidak menjadi hubungan yang serius saja.

"Mas Panji mau pesan apa?" Tanya Dara.

Pengorbanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang