Hari ini adalah hari grand opening My kitchen milik Keana, seluruh keluarga nya turut hadir hari ini.
Keana masih sibuk dengan persiapan nya.
"Hallo selamat siang semuanya.." Mic membuka acara grand opening dengan sangat meriah dan semangat.
Semua tamu undangan telah berada di meja mereka masing masing, suasana grand opening ini sangat meriah, dengan hidangan yang akan ada di cafe ini.
"Bunda aku mau balon itu" Luwy menunjuk sebuah balon berwarna biru pada Keana.
"Tunggu sebentar ya bunda ambilkan" Keana meraih balon itu dan memberikannya kepada Luwy.
"Terima kasih nda" Luwy tersenyum senang saat balon itu sudah ada di tangan nya.
"Sama sama sayang" Keana mengelus kepala Luwy dengan lembut.
Keana tak menyadari kalau ada sepasang laki laki dan perempuan yang menghampiri nya dan menepuk pundak Keana.
Keana yang merasa pundak nya di tepuk menoleh ke belakang dan dia dibuat terkejut atas ke hadiran Bima dan Laras disini.
"Bima, Laras kapan kalian datang kok saya enggak lihat kalian?" Keana menyambut kedatangan mereka berdua dengan hangat.
"Baru saja datang, mbak" Bima menyerahkan sebuah buket bunga besar pada Keana.
"Wahh sampai di kasih buket segala, btw makasih loh udah datang dan bunga nya" Keana mengambil buket itu dan memanggil salah satu karyawan nya "tolong letak disana ya" Keana menunjukan salah satu sudut yang sudah di penuhi oleh buket bunga yang dia dapat dari para tamu undangan "baik buk"
Keana memang menyuruh Fandi untuk mengundang Bima dan Laras hari ini.
"Kalian apa kabar? Gimana kuliahnya?" Keana bertanya saat karyawan nya itu pergi.
"Kami baik mbak, kuliah nya juga lancar tinggal nunggu ospek saja" Laras mengambil sebuah gelas minuman yang di tawari oleh salah satu karyawan Keana.
"Bagus lah" Keana melihat ada tamu undangan yang baru datang "saya tinggal dulu ya, permisi" Keana berjalan menghampiri tamu undangan nya itu.
Bima dan Laras mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan, melihat konsep cafe ini " bagus ya" Laras memuji cafe ini.
"Jelas dong kan gue yang design ini semua" Davi sudah berdiri di sebelah Laras, sebenarnya Davi sudah melihat kedua remaja tapi karena ada Keana dia mengurungkan niat nya untuk menghindari kedua nya.
"Pantes jelek!" Laras memandang Davi dengan sinis.
"Telinga gue masih berfungsi dengan baik ya, saat Lu bilang bagus tadi" Davi membalas perkataan Laras dengan santai.
Laras cemberut karena kesal dengan Davi tapi saat mata nya melihat sosok Panji, seketika senyum di wajah gadis itu mengembang.
Davi yang merasa aneh dengan Laras mengikuti kemana mata gadis itu memandang dan seketika wajah Davi lah yang bergantian cemberut.
Saat Davi ingin menyuruh Laras menjauhi Panji ternyata gadis itu sudah tidak ada lagi di tempat nya.
Sial batin Davi dan segera menghampiri Panji dan Laras yang sudah terlibat percakapan ringan.
Tinggal lah Bima seorang diri disana tapi tak berselang lama seorang pria tampan dengan setelan jas yang serupa warna nya dengan gaun yang dikenakan oleh Keana datang menghampirinya, siapa lagi kalau bukan Genandra.
"Saya kira kamu tidak akan datang" ucap Genandra sembari memasukkan tangan kiri nya ke dalam saku celana nya.
Sebenarnya Bima tidak suka dengan Genandra tapi dia mencoba untuk menahan dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan [END]
Roman d'amourKe empat sahabat itu adalah dua pasang kekasih yang awalnya menjalani ke hidupan mereka dengan penuh kehangatan. Tapi siapa sangka kisah mereka yang awalnya baik baik aja menjadi berantakan karena satu diantara mereka melakukan sebuah pengorbanan. ...