19

39 7 0
                                    

Hiruk pikuk bandara menyambut kedatangan Keana dan Panji di kota kelahiran mereka ini.

Saat koper mereka sudah mereka ambil, mereka langsung keluar bandara untuk mencari taksi yang mengantar mereka ke rumah masing masing.

Mereka sengaja tidak memberi tahukan  orang orang rumah kalau mereka sudah tiba di jakarta, biar lah ini menjadi double kejutan untuk mereka.

"Banyak yang berubah dari terakhir gue pergi dari kota ini" Keana tidak bisa lepas dari pemandangan sepanjang perjalanan menuju rumah nya.

Saat memasuki gapura komplek perumahan nya membuat Keana teringat masa masa kecil nya sampai terkahir ia meninggalkan rumah nya.

Melewati taman komplek, lapangan basket, jalur sepeda. Membuat nya teringat masa masa itu lagi.

Taksi berhenti disebuah gerbang yang lumayan besar dan tinggi berwarna hitam, ini adalah rumah Keana.

Keana dan Panji turun dari taksi, begitu taksi itu pergi baru lah mereka menghampiri gerbang rumah itu.

"Lu mau mampir dulu atau langsung pulang?" Keana bertanya kepada Panji.

Panji melihat kearah rumah Keana "kayak nya gue harus masuk juga deh Kea, noh lihat gerbang samping rumah kita terbuka otomatis mak gue di rumah lu, dan lu lihat tuh banyak banget orang di dalam rumah lu" Keana melihat arah tunjuk panji memang benar gerbang samping rumah mereka terbuka dan dari tempat nya berdiri dia bisa melihat kalau didalam rumah nya sangat ramai.

"Ya udah yuk masuk" Keana mengajak Panji masuk.

"Pak Agus" Keana memanggil satpam rumah nya.

"Ya allah non Keana, udah pulang bu." Saat Pak Agus ingin memanggil Nana mamanya Keana, segera di bekap oleh Panji.

"Pak jangan di panggil, kami mau ngasih kejutan" Keana memberi tahu pak Agus, Panji melepaskan tangan nya dari mulut Pak Agus.

"Oke non, silahkan masuk"

"Maksih ya pak"

"Sama sama non"

Keana dan Panji berjalan masuk dan sampai lah mereka di depan pintu utama rumah ini.

Tak ada yang menyadari ke hadiran mereka disana, karena di rumah ini semua orang tengah sibuk mempersiapkan penyambutan untuk mereka.

"Res, puding nya udah jadi belum?" Windi Bundanya Genandra bertanya kepada Resta Mommy nya Panji.

"Tenang puding nya udah rebes" Resta meyakin kan Windi kalau puding nya udah siap.

"Awas ya kalau belum siap!" Windi mengancam Resta.

"Tenang aja keles"

Panji selalu di buat pusing dengan mommy nya yang aneh itu, Keana mengusap bahu nya sebagai tanda untuk bersabar.

Keana berjalan masuk "Assalamualaikum, sibuk bener sampai sampai enggak ada yang nyambut kedatangan kami"

Seketika hening semua nya menjadi patung.

"Ya udah Kea kita balik lagi ke bali" Panji berbalik badan.

"Aaakkkkkkkkkkkkkkkkk Nooooooo" Resta lah yang pertama kali memecahkan keheningan itu dengan teriakan membahananya.

"Anak mommy pulang" Resta berlari kearah Panji dan itu membuat Panji was was kalau mommy nya nanti jatuh.

"Mommy kangen hiks" mulai deh drama nya.

Keana membiarkan ibu dan anak itu melepas rindu, sedangkan dia menghampiri ibu suri dalam hidup nya. Betapa besar nya rindu yang selama ini dia bendung.

Nana menatap penuh rindu kepada putri semata wayang nya itu, rasa nya ada berjuta bunga yang ada di hati nya saat menatap mata indah putri nya yang sangat sangat mirip dengan milik almarhum suami nya.

Setetes air mata jatuh ke pipi Keana dan itu membuat Nana segara memeluk putri nya itu.

"Kea kangen mama" air mata nya semakin mengalir deras seperti kerat air.

"Mama juga sayang, mama lebih kangen sama kamu" Nana mengusap punggung putri nya dengan penuh kasih sayang.

Keana dan Nana melepas pelukan mereka, Nana menghapus air mata Keana dengan sayang.

Keana berjalan menghampiri Gibran dan Windi ayah bundanya Genandra dan memeluk mereka satu persatu, saling mengucapkan rindu.

Setelah itu Keana menghampiri Erik dan Resta Daddy dan Mommy nya Panji dan memeluk mereka satu persatu.

Saat masih memeluk Resta mata Keana menatap seseorang yang berada di atas kursi roda, Keana menghampiri nya dan berjongkok untuk menyalimi nya.

"Daddy minta maaf Keana" Devon berbicara tidak jelas dikarena kan kelumpuhan yang dia alami. Tetapi Keana mengerti apa yang di ucapkan Devon kepada nya.

"Keana udah lama maafin Daddy, jadi jangan di pikirkan ya Daddy" Keana memeluk Devon, sekarang Keana berhambur ke pelukan Hanum.

"Mami Kea kangen"

"Mami juga kangen sayang"

Keana melihat Adam abang nya yang sudah berada sedari tadi di samping mama nya.

"abang" Keana segera berhambur kedalam pelukan Adam.

Saat pelukan Keana dan Adam terlepas tak lama terdengar kehebohan yang bersumber dari pintu utama.

"Abang itu kan aku yang minta ke ayah kenapa abang yang makan" suara Luwy lah yang terdengar jelas karena anak itu berbicara sangat keras.

Luwy masuk dan langsung berlari ke arah Gibran Kakek nya dan juga Ayah nya Genandra.

"Kakek lihat abang snack nya Luwy di makan sama abang" Luwy mengadukan Lucas kapada Gibran.

"Luwy mau cemilan?" Luwy menatap sekeliling nya tapi tidak tau dari mana sumber suara itu karena dia yakin itu bukan suara dari mereka semua.

Saat mata nya melihat ada seseorang yang sedang bersembunyi di balik punggung Adam Luwy jadi penasara, Keana keluar dari balik punggung Adam.

"BUNDAA" Luwy berlari kearah Keana dan Keana segera merentangkan tangan nya untuk menyambut Luwy dalam pelukan nya.

Lucas yang baru masuk dan melihat Keana juga segera berlari ke arah Keana "BUNDAA"

beberapa dari mereka masih bingung bagaimana si kembar mengenal Keana dan juga Keana bagaimana bisa tau si kembar.

Davi dan Genandra yang melihat Panji dan Keana pun di buat kaget.

"Kalian disini? Kenapa enggak bilang kalau mau pulang?" Genandra berpelukan dengan Panji.

"Biasa kejutan"

"Tunggu tunggu ini kok sudah saling kenal?" Windi dibuat bingung.

"Kami bertemu bunda dibali nek" Luwy yang memberi tahukan nya.

"Bali?" Resta bertanya dan Keana mengangguk.

"Kalian tenang saja, aku selalu ada untuk nya" Panji menyahut sembari berjalan menghampiri mereka semua.

Luwy dan Lucas segara berlari ke Panji "PAPAA"

.
.
.

Setelah acara penyambutan tadi satu persatu mereka kembali kerumah masing masing, dan disini lah Keana sekarang di balkon kamar nya yang sudah lama tidak ia tempati. Tidak ada yang berubah dari kamar dan balkon nya ini.

Keana menatap bintang yang bertebaran di angkasa sana, sembari menikmati udara malam hari ini.

Tak sengaja mata nya menatap balkon kamar Genandra, dan sangat kebetulan sekali Genandra juga berada di balkon kamar nya.

Keana kembali menatap hamparan bintang di atas sana.

Mata mereka sekarang saling menatap seperti tau ada hal yang menarik yang harus mereka lihat.



040121
TBC

Pengorbanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang