24

43 6 0
                                    

Ini sudah sebulan sejak Cia di diperbolehkan pulang, Adam dan Sena sudah berbaikan kembali sekarang mereka udah berada di rumah mereka, tinggal lah Nana dan Keana di rumah sebesar ini.

"Ma, nanti malam Genandra beserta keluarga nya mau datang" Keana menyampaikan niat Genandra yang ingin datang kerumah nya nanti malam.

"Ck, formal banget sih" Nana sedikit terkekeh, Keana hanya terseyum saja.

"Ya sudah mama mau masak dulu buat ntar malam, sekalian aja makan malam bareng" Nana bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju dapur.

"Ma, Maaf ya Kea enggak bisa bantu mama sekarang soal nya Kea mau ke rumah Davi ada perlu ngomongin soal desain kafe Kea" Keana berdiri di depan meja bar mini.

"Iya enggak papa, mama bisa sendiri kok dan nanti mama telpon abang kamu biar kesini juga" Nana berbicara sembari mengeluarkan bahan bahan makanan.

"Ya udah aku pergi dulu ya ma, assalamualaikum" Keana pamit kepada Nana

"Waalaikumsalam, hati hati"

Keana pergi ke rumah Davi saat ingin menyebrang jalan Keana melihat Lucas sedang duduk di teras depan rumah nya.

Keana segera menghampiri Lucas dan menyapa nya "assalamualaikum Lucas" salam Keana dengan senyuman.

Lucas yang awal nya sedang melamun saat mendengar ada yang memanggil nya Lucas mengangkat kepala nya dan melihat ada Keana yang berdiri di depan nya.

Lucas segera berdiri dari duduk nya dan memeluk Keana, Keana sedikit merasa aneh dengan sikap Lucas kali ini seperti tidak biasa nya.

Saat Keana ingin melepaskan pelukan anak itu tapi Lucas semakin mempererat pelukan nya di tubuh Keana.

"Ada apa sayang?" Keana mencoba bertanya kepada Lucas. Lucas tidak menjawab tapi hanya gelengan kepala yang dia berikan.

Sebelum Keana bertanya kembali, Keana melihat Davi mucul dari dalam rumah, seakan tau tatapan dari Keana Davi pun menghela nafas.

"Dia sedang marah kepada ku" Davi mengelus kepala Lucas tapi langsung di tepis oleh anak itu.

Keana yang melihat itu langsung menegur Lucas "Lucas tidak boleh begitu sama mama, ayo minta maaf"

"Tidak mau" Lucas menolak untuk menuruti perkataan Keana.

Davi segera memeluk anak nya itu walapun Lucas sudah memberontak didalam pelukan nya.

"Mama minta maaf nak" Davi menangis.

"Mama selalu minta maaf saat berbuat salah tapi selalu mengulangi nya lagi! Aku benci mama!" Lucas melepas pelukan Davi dan segara berlari masuk kedalam kamar nya.

Keana membantu Davi berdiri dan membawa nya duduk "ada apa? Kenapa Lucas seperti itu?" Keana bertanya kepada Davi perihal Lucas.

"Dia sangat marah kepada ku saat aku lagi lagi mengingkari janji ku kepada nya, apa yang harus aku lakukan untuk membuat Lucas tidak marah lagi kepada ku, Keana?" Davi menjelaskan nya kepada Keana.

"Nanti aku bantu kau untuk berbaikan dengan nya, oke?" Keana akan mencoba menjelaskan nya kepada Lucas, Davi hanya mengangguk dan berdoa suapa anak nya mau berbaikan dengan nya.

"Jadi kenapa kau datang kesini?" Davi bertanya kepada Keana.

"Ah ini aku ingin buka cabang di sini dan aku sudah menemukan tempat nya sekarang tinggal desain tempat nya yang harus di kerjakan, apakah kau mau membuatkanku beberapa rancanganmu?" Ucap Keana.

"Iya aku bisa membantu, konsep seperti apa yang kau ingin kan?" Tanya Davi.

"Aku ingin konsep nya seperti kita berada di mediterania" ucap Keana.

"Mediterania? Hmm oke nanti aku akan membuat beberapa konsep nya, ada lagi?" Ucap Davi.

"Ah terima kasih ya, sudah itu saja" ucap Keana sambil tersenyum.

"Tapi kenapa tidak kau saja yang membuat nya Kau kan seorang arsitek juga?" Tanya Davi sedikit heran.

"Ah aku hanya ingin di buatkan oleh mu saja, dan lagian mediterania kan salah satu keahlian mu" jelas Keana.

"Ah kau masih ingat aja, pada hal itu sudah lama banget hahaha" ucap Davi sembari tertawa karena mengingat kejadian dulu saat masa perkuliahan nya.

"Aku masih ingat banget wajah pak togar kaget waktu kamu lempar ke hapadan nya hasil gambar yang di suruh" ucap Keana.

"Ufff aku masih kesal kalau mengingat itu, gimana enggak kesal dia selalu meremehkan hasil rancangan ku!" Gerutu Davi.

"Hahaha ya sudah aku pamit pulang dulu, Assalamualaikum" pamit Keana.

"Waalaikumsalam" ucap Davi.

.
.
.

Malam pun tiba, semua keluarga keana sudah berkumpul untuk menyiapkan segala nya, Sore tadi Adam dan keluarga nya sampai di kediaman orang tua nya.

"Sena, cumi nya kalau sudah matang langsung di bawa ke meja makan ya" ucap Nana.

"Iya ma" Sena segera menata cumi nya di pirang dan langsung meletakan nya di meja makan.

"Bubun, apa nanti ada Luwy dan Lucas?" Cia bertanya sembari berjalan kearah ruang makan.

"Iya jelas ada dong sayang, memang nya kenapa?" Tanya Sena.

"Tidak, hanya cuman bertanya saja" setelah mengatakan itu Cia langsung kembali ke ruang keluarga.

"Assalamualaikum, yuhuuuuu Mommy yang paling cantik sudah datangg" sahut Resta dari ruang tamu.

Pagi tadi Nana memberitahu Hanum kalau Gibran sekeluarga akan datang malam ini dan ternyata Hanum pun juga memberi tahu kalau Erik sekeluarga juga akan datang malam ini kerumah nya. Dan terjadilah sebuah kesepakatan kalau semua nya akan makan malam di rumah Nana.

Kenapa selalu apa apa harus di rumah Keana? Karena semua nya tau kalau Nana pasti sangat kesepian setelah Kenta pergi jadi tidak ada salah nya berkumpul disana dan lagian Nana itu orang nya suka kalau rumah nya rame dibandingkan sepi.

Back to topik

"Waalaikumsalam, loh kok cepet banget datang nya?" Nana menyambut kedatangan Resta dengan pelukan hangat.

"Ah tidak masalah, aku datang cepet juga ingin menolong menyiapkan semuanya" ucap Resta.

"Tapi dimana Erik dan Panji?" Tanya Nana kerena tidak melihat kedatangan Erik dan Panji.

"Oo tadi pas kesini sempet ngelihat Hanum kesulitan menurunkan kursi roda Devon, jadi Erik dan Panji pergi untuk membantu nya kesana" jelas Resta.

"Oh begitu, ya sudah ayo" mereka langsung ke dapur.

.
.
.

"Biar aku saja Mam yang mendorong Papi, mami sama Davi duluan aja kesana" ucap Panji meminta Hanum untuk pergi kerumah Keana.

"Ah ya sudah yuk Vi, Lucas, Luwy kita pergi" ajak Hanum dan menggandeng tangan si kembar.

"Aku duluan ya" pamit Davi ke panji.

"Iya"

"Ya sudah Daddy juga duluan ya mau nyusul Mommy kamu takut dia bikin masalah disana" ucap Erik.

"Gue duluan" Erik menepuk pundak Devon dan pergi berlalu dari sana.

Panji menghirup napas dalam dalam dan membuang nya perlahan, dia berjongkok kedepan Devon.

"Pi, sebelum Panji meminta Davi di depan semua keluarga kita, Panji ingin terlebih dahulu meminta Davi ke papi" ucap Panji sembari menggenggam tangan Devon.

"Izin kan Panji meminang pujaan hati Papi untuk menjadi pendamping Panji dan menjadi surga nya Panji, pi" lanjut Panji dengan sungguh sungguh.

Devon mengangguk dan membalas genggaman tangan Panji, dan itu membuat Panji segera mencium tangan Devon.

"Ayo pi kita kesana" mereka berjalan menuju rumah Keana.



090121
TBC

Pengorbanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang