Di perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka berdua, Keana hanya menatap jalanan yang ada di depannya sedangkan Genandra tengah fokus mengendarai mobilnya.
"Apa kamu sudah sarapan?" Genandra tiba tiba bertanya kepada Keana.
Keana menolehkan kepalanya kearah Genandra "udah" jawab Keana.
Genandra jadi bingung ingin berkata apa lagi untuk memecahkan keheningan ini.
Tanpa terasa mereka sudah sampai di salah satu tempat yang akan mereka survey.
.
.
.Di tempat lain, Panji tengah sibuk dengan berkas berkas yang harus dia pelajari dan tanda tangan ni.
Sakin sibuknya dia tidak menyadari ada seseorang yang masuk dan berdiri di depan meja nya.
"Khm" suara deheman dari orang tersebut.
Panji mengalihkan pandangannya dari berkas berkas itu dan melihat siapa itu.
"Davi" Panji kaget karena ada Davi dikantor nya.
"Sibuk benar pak direktur sampai sampai enggak sadar ada orang masuk" ucap Davi.
"Ah kau bisa saja, silahkan duduk" Panji mempersilahkan Davi untuk duduk.
"Ada apa? Kok tumben kesini?"
"Harus ada keperluan dulu ya, baru boleh datang kesini?" Davi sedikit cemberut.
"Ah, bukan begitu" Ucap Panji.
"Aku kesini karena ada pertemuan bisnis denganmu, apakah kau lupa?!" Davi sedikit kesal karena Panji melupakan janji meetingnya.
"Ah iya. Maaf aku melupakannya" Panji seketika menepuk keningnya.
"Dimana sekretaris mu?" Davi masih cemberut.
"Iya iya maaf ya" Panji mencoba membuat suasana hati Davi membaik lagi.
"Ya sudah, kapan kita bisa memulainya?" Davi mengeluarkan laptop dan juga beberapa berkas dari dalam tas nya.
Panji menekan tombol yang menghubungkan diri nya dan sekretaris nya yang berada di luar ruangan ini. "Intan, ke ruangan saya sekarang dan bawa juga berkas proyek kerjasama dengan Geraldine Grup"
"Baik pak" jawab Intan dari luar sana.
Saat Panji melihat Davi sedang membaca berkas berkas itu membuat diri nya terus mengagumi wanita itu.
"Dimana sekretaris mu?" Panji tidak melihat sekertaris Davi.
"Aku sengaja tidak mengajak nya karena aku menyuruh nya menyelesaikan beberapa pekerjaan" Davi mengatakan itu tanpa mengalihkan pandangan nya dari kertas kertas itu.
Panji menarik map itu "bicara lah sambil menatap lawan bicara mu"
Tok tok tok
"Masuk" Panji mempersilahkan sekretaris nya masuk.
"Ini pak" Intan menyerah kan map yang berisikan berkas berkas yang di minta Panji.
"Oke terima kasih, dan buat kan kami minuman" Perintah Panji dan Intan mengangguk "baik pak"
"Mari kita mulai"
.
.
.Tidak terasa sudah menunjuk kan pukul satu siang, semua tempat sudah mereka lihat dan jatuh pada tempat di dekat perusahan Kenta.
Sekarang mereka sedang berada tak jauh dari sana, sebuah restoran yang menyajikan masakan chinese.
"Kapan kamu mau mendekornya?" Genandra memulai percakapan setelah semua makanan mereka datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan [END]
RomanceKe empat sahabat itu adalah dua pasang kekasih yang awalnya menjalani ke hidupan mereka dengan penuh kehangatan. Tapi siapa sangka kisah mereka yang awalnya baik baik aja menjadi berantakan karena satu diantara mereka melakukan sebuah pengorbanan. ...