[END]
Wajahnya memancarkan kenyamanan. Senyumnya memancarkan kelembutan. Dan matanya memancarkan kehangatan. Sangat mudah membuat seseorang untuk tertarik padanya selain pribadinya yang sangat amat ramah.
Tapi, ada sesuatu yang aneh. Aura positifnya...
Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter Vote dulu sebelum baca yaa Happy Reading 🤗🤗🤗
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Sudah lama rasanya aku tidak bertemu dengan eonni. Aku juga tidak menyangka kalian ternyata adalah sepasang kekasih." Yerin tersenyum diakhir kalimatnya yang juga dibalas dengan senyuman singkat oleh Nayeon. Setelah pertemuan tak sengaja mereka tadi, Yerin mengajak Nayeon dan Seungwoo untuk mengobrol disebuah cafe di Mall tersebut.
"Aku sangat senang bertemu denganmu lagi setelah sekian lama," lanjutnya.
"Aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi," balas Nayeon.
"Maafkan aku tidak pernah menghubungi eonni lagi. Dan aku juga ingin minta maaf pada eonni soal kejadian yang waktu itu," ucapnya menyesal.
"Tidak apa-apa Yerin~ah.. Kau tidak perlu meminta maaf lagi. Kejadian itu sudah sangat lama. Aku tidak pernah mempermasalahkannya lagi," sahut Nayeon santai dengan senyuman manis khasnya. Yerin ikut tersenyum membalas Nayeon.
"Apakah ... eonni sudah tahu tentang ... perjodohanku dengan Seungwoo oppa?" tanya Yerin terdengar sedikit ragu.
Nayeon melirik Seungwoo yang hanya diam ditempatnya sekilas, lalu mengangguk menjawab pertanyaan Yerin.
"Eonni dan Seungwoo oppa tidak perlu khawatir. Aku akan mengurus pembatalan perjodohan ini. Aku sesungguhnya juga tidak menyukainya karena aku sudah memiliki kekasih. Oleh karena itu, kalian tidak perlu khawatir jika perjodohan ini akan mengganggu hubungan kalian. Aku akan pastikan agar eomma membatalkannya. Serahkan saja semuanya padaku," ujar Yerin.
"Terimakasih Park Yerin," ucap Seungwoo yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan mereka.
Yerin mengangguk pelan sebelum melanjutkan ucapannya. Gadis itu kembali menatap Nayeon yang duduk dihadapannya.
"Aku memang harus melakukannya. Aku tidak akan membiarkan eomma mengganggu Nayeon eonni lagi." Nayeon melebarkan matanya menatap Yerin tidak percaya. Ia cukup terkejut mendengar ucapan gadis itu.
"Terimakasih eonni," ucap Yerin sambil tersenyum manis yang membuat Nayeon semakin bingung dibuatnya.
"Aku pamit dulu. Ada beberapa hal yang harus aku urus setelah ini," pamitnya sambil berdiri dari kursinya.
"Oh iya.." ucapnya sebelum pergi.
"Terimakasih atas semua kadomu selama ini eonni. Aku sungguh menyukainya. Aku juga menyukai setelan yang kau pilih tadi. Aku tunggu kadomu sampai diapartemenku," ujarnya sambil tersenyum manis meninggalkan Nayeon dengan tanda tanya besar dikepalanya.