[END]
Wajahnya memancarkan kenyamanan. Senyumnya memancarkan kelembutan. Dan matanya memancarkan kehangatan. Sangat mudah membuat seseorang untuk tertarik padanya selain pribadinya yang sangat amat ramah.
Tapi, ada sesuatu yang aneh. Aura positifnya...
Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter Vote dulu sebelum baca yaa Happy Reading 🤗🤗🤗
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Persiapan demi persiapan telah dilakukan. Aku dan rekan satu timku sudah bekerja keras mengubah aula perusahaan ini demi perayaan ulang tahun perusahaan yang tinggal dua hari lagi. Kerja keras kami terbayar lunas ketika Lee daepyo mengatakan bahwa ia sangat menyukai hasil interior kami.
Semua persiapan sudah selesai dilakukan, hanya tinggal pengecekan sound system yang akan dilakukan oleh tim dekoratorku. Melihat pekerjaan yang hampir selesai membuat rekan satu timku mengizinkanku pulang lebih awal hari ini.
Aku memarkirkan mobilku dihalaman rumah yang bisa dibilang cukup besar ini. Aura kenyamanan langsungku kurasakan ketika kakiku melangkah menyurusi perkarangan rumah yang didominasi dengan warna putih itu. Rumah ini tidak tampak seperti model rumah di Korea kebanyakan. Desain eksteriornya lebih mengadopsi desain rumah dari daerah Eropa.
Ketika memasuki perkarangan rumah, aku langsung dihadapkan dengan kolam renang yang ukurannya tidak terlalu besar. Aku tidak tahu kenapa ayahku menginginkan kolam berenang ini berada didepan pintu utama rumah kami.
Rumah ini sangat rindang. Terdapat beberapa pohon yang sengaja ditanam agar menambah pemandangan hijau yang sangat jarang terlihat didaerah kota besar ini. Aku menoleh kesisi kiri kolam renang, dapatku lihat sebuah tangga berwarna hitam yang langsung terhubung kesebuah balkon dilantai dua rumah ini. Balkon tersebut terhubung kesebuah ruangan yang merupakan kamarku sendiri. Aku sering mengendap-ngendap keluar dari kamarku lewat tangga tersebut ketika tamu atau teman-teman oppaku datang kerumah ini dulu.
Dibawah balkon tersebut terdapat sofa yang sering kami gunakan untuk berkumpul sekeluarga ketika cuaca bagus. Aku sungguh merindukan saat berkumpul bersama seperti itu. Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing saat ini, sehingga tidak banyak waktu bagi kami untuk berkumpul sekeluarga bersama. Ayahku sibuk dikantor perusahaan pusat, kakakku sibuk dengan rumah sakit karena ia sudah menjadi direktur rumah sakit sekarang, dan aku sibuk dengan perkerjaan baruku sebagai designer interior. Hanya ibuku dan beberapa maid yang menjadi penghuni tetap rumah besar ini. Dan kini, aku datang untuk menemui wanita yang sangat aku cintai itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
