Epilog

98 10 2
                                    

Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter
I'll be grateful if you don't just read my story
Vote dulu sebelum baca yaa
Happy Reading
🤗🤗🤗

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Bagaimana aku bisa tahu???" Gadis itu mendengus kesal mendengar ucapan seseorang dibalik telfonnya.

"Aah.. Kenapa oppa jadi mengomel padaku?? Oppa sendiri yang menghilangkan cicin itu. Bukan aku!" Nada bicaranya terdengar semakin meninggi.

"Itu urusanmu!" ucapnya tampak menahan amarahnya.

"Aku tidak peduli!!" teriaknya kemudian sambil menutup telfonnya kasar yang membuat seisi ruangan tersebut menatapnya heran.

"Aish... dasar pria menyebalkan," gerutunya.

"Bagaimana bisa ia menuduhku mengambil cincin pernikahannya?" Gadis itu mulai melimpahkan kekesalan pada sosok dihadapannya.

"Aku bahkan tidak pulang kerumah dan bertemu dengannya sejak lima hari terakhir,"

"Dia pikir saja kapan aku bisa mengambil cincin itu dari tangannya,"

"Dan sekarang setelah dia mengomel padaku, dia malah menyuruhku menjemput Dohyon dirumah ibuku,"

"Aiish.. Cho Seungyeon menyebalkan!!" teriak gadis itu kesal.

Wajah gadis itu semakin kesal ketika mendapati sosok dihadapannya malah tertawa melihatnya.

"Aku tidak sedang melawak Han Seungwoo~ssi," ucapnya marah.

Bukannya menghentikan tawanya, pria itu malah semakin melebarkan tawanya. Gadis itu pun semakin kesal dibuatnya.

"Kau mau aku bagaimana lagi? Kau sungguh sangat menggemaskan jika sudah seperti ini," ucapnya yang dengan spontan menurunkan kadar kekesalan gadis itu. Wajahnya yang awal memerah karena marah seketika berubah menjadi semu merah karena tersipu malu.

"Jangan menggodaku.. Aku tidak dalam mood yang baik sekarang," sahutnya salah tingkah sengaja mengalihkan pandangan dari pria tersebut.

"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?" Wanita itu kembali mengeluh.

Seungwoo langsung menopang kepalanya dengan satu tangannya bersiap mendengarkan semua keluhan kekasihnya itu. Momen memperhatikan Nayeon yang sedang mengomel merupakan salah satu momen favoritnya. Momen dimana gadis itu akan berceloteh panjang dengan dahi berkerut, bibir mengerucut, dan tatapan kesalnya. Sungguh, gadis itu tampak begitu menggemaskan dimata Seungwoo.

"Pekerjaanku sungguh sangat banyak sekarang,"

"Byungchan juga tidak bisa aku tinggalkan. Pria itu terus saja bergantung padaku, padahal Yohan sudah lama resmi menjadi pegawai tetap untuk membantunya di perusahaan,"

Here I Am | Han Seungwoo (PDX 101) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang