[END]
Wajahnya memancarkan kenyamanan. Senyumnya memancarkan kelembutan. Dan matanya memancarkan kehangatan. Sangat mudah membuat seseorang untuk tertarik padanya selain pribadinya yang sangat amat ramah.
Tapi, ada sesuatu yang aneh. Aura positifnya...
Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter Vote dulu sebelum baca yaa Happy Reading 🤗🤗🤗
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Untuk kesekian kalinya pria bermarga Han itu menghela napasnya kasar. Pria itu tampak sedang menatap kosong benda pipih yang dominan berwarna ungu dan cream ditangannya. Mata Seungwoo terlihat menatap lamat nama seorang wanita yang tertera disana. Sejak tiga terakhir, benda pipih tersebut sudah menjadi benda yang sering ia tatap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejujurnya, ia sangat merindukan gadis yang menjadi pemilik benda pipih tersebut. Namun, ia tidak bisa menemuinya karena ucapannya dipertemuan terakhir mereka. Ia tidak punya cara lain untuk melepas rasa rindunya pada gadis itu selain menatap benda yang ia berikan pada pertemuan pertama mereka.
Seungwoo mengusap lembut nama Cho Nayeon yang tertera disana seakan-akan nama itu hidup. Sebuah helaan napas kasar pun kembali terdengar.