2# New Project

342 71 438
                                    

Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter
Vote dulu sebelum baca yaa
Happy Reading
🤗🤗🤗

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Lima bulan sudah lamanya aku bekerja sebagai Interior Designer diperusahaan milik sahabat kakakku ini. Verdant Company, perusahaan yang berkarir dalam bidang arsitektural ini merupakan perusahaan arsitektural terbesar di Korea. Tidak hanya berkutat dalam bidang arsitektural, perusahaan ini juga memiliki pabrik material bangunan dan furnitur sendiri yang mana cabang pabrik dan tokonya sudah tersebar diseluruh penjuru negeri ini bahkan luar negeri. Hal ini tentu saja membuat para arsitek yang bekerja dibawah naungan perusahaan ini tidak butuh vendor untuk bahan bangunan dan furnitur mereka.

Departemen Pengembangan Arsitektur (DPA) adalah departemen tempat dimana aku bekerja. Departemen ini sendiri dipimpin oleh Arsitek ternama Im Sejun yang juga merupakan ketua timku. DPA dibagi menjadi beberapa tim. Setiap tim dipimpin oleh seorang arsitek yang terdapat disainer interior dan dekorator didalam setiap timnya.

Braakk

Aku menoleh ketika mendengar hentakan benda keras dimeja kerja rekan kerjaku itu. Beberapa tetesan kopi hangat tampak keluar dari gelas kopinya. Untung saja tetesan tersebut tidak membasahi dokumen yang berada diatas mejanya.

"Aku sungguh kesal sekarang. Ini sudah kelima kalinya kita mengganti desain apartemen pria tua itu." Pria berlesung pipit itu kembali melontarkan kekesalannya.

"Apa? Kita mengggantinya lagi?," sahut pria yang marupakan maknae dalam tim kami. Aku pun mengangguk merespon ucapan pria itu.

"Apa sebenarnya yang diinginkan pria itu?? Aku sudah kehilangan ide sekarang," keluhnya kemudian.

"Jangan mengeluh Yohan~ah ... Kau akan menghadapi client yang lebih rumit dari ini nanti," ujar pria yang duduk disamping maknae tersebut.

"Yuvin benar ... ini bukanlah hal yang besar," pria berwajah dingin yang duduk dihadapan Yuvin membenarkan ucapannya tanpa mengalihkan pandangannya dari komputernya.

"Ada client yang lebih menyebalkan dari Tuan Yang. Hangyul pernah menghadapi yang lebih parah darimu." Hangyul tampak mengangguk membenarkan ucapan pria yang duduk disampingnya itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari komputernya.

"Bukan aku saja ... Kookheon juga mengalami hal yang sama," ujarnya kemudian yang membuat Yohan semakin cemas.

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tim dekoratorku yang semakin menakut-nakuti maknae tim kami tersebut. Tidak bisaku pungkiri, aku cukup terhibur melihatnya.

"Sepertinya kau dan Yohan harus kembali kepabrik lagi Yuvin~ah," ucapku setelahnya yang disambut oleh helaan nafas dari mereka.

"Ini catatan furnitur yang Tuan Yang inginkan, kau bisa mengeceknnya nanti bersama Yohan." Yuvin langsung bediri dari kursinya dan mengambil catatanku.

Here I Am | Han Seungwoo (PDX 101) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang