20# What are We Gonna Do?

131 23 1
                                    

Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter
Vote dulu sebelum baca yaa
Happy Reading
🤗🤗🤗

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Lelah terus-terusan berada diruang rawatnya, Nayeon meminta Seungyeon untuk membawanya berjalan-jalan ketaman rumah sakit. Pria itu membiarkan Nayeon berada seorang diri disana untuk beberapa saat karena Seungyeon masih memiliki pekerjaan yang lain.

Gadis itu tampak asik mengamati anak kecil yang tengah bermain dari kursi rodanya. Sudut bibirnya tertarik melihat anak-anak tersebut yang tampak sangat bahagia walaupun mereka bermain masih menggunakan baju pasiennya. Mereka tampak seperti tidak peduli dengan penyakit mereka dan menghabiskan setiap waktu mereka hanya untuk bersenang-senang.

Permainan bola yang mereka mainkan terlihat sangat menyenangkan hingga membuat Nayeon betah berada disana dengan sesekali tersenyum melihat tingkah menggemaskan anak kecil tersebut. Permainan tersebut terhenti ketika salah satu dari mereka melempar bola terlalu jauh dan jatuh tepat didepan kursi roda Nayeon. Gadis itu pun berdiri dari kursi rodanya dan mengambil bola tersebut.

Ia menatap bola itu sekilas lalu beralih pada anak-anak tersebut dan melihat salah satu dari mereka tengah berlari kearahnya hendak mengambil bolanya.

"Jwiseonghabnida," ucapnya dengan sedikit membungkuk pada Nayeon ketika sampai. (Maafkan aku)

"Noona tidak seharusnya turun dari kursi roda noona hanya untuk mengambil bola itu," ujarnya menyesal.

Nayeon tampak tersenyum menatap anak kecil itu lalu menyamakan tinggi badannya dengannya. Ia pun mengusap lembut kepala pria kecil itu lalu kembali tersenyum padanya.

"Gwenchanha.. noona baik-baik saja," jawabnya lembut. (Tidak apa-apa)

"Noona tampak tidak baik-baik saja. Wajah noona terlihat sangat pucat. Mau Jinwoo panggilkan perawat Jinwoo? Jinwoo memiliki perawat yang sangat baik." Nayeon spontan terkekeh mendengar ucapan pria kecil bernama Jinwoo yang mulai tampak khawatir padanya itu.

"Tidak perlu Jinwoo~ya ... Noona tidak sesakit yang Jinwoo fikirkan." Nayeon tampak kembali mengusap lembut kepala anak kecil yang sangat menggemaskan menurutnya itu.

"Kalau begitu noona sakit apa?? Jinwoo punya penyakit disini." Ia menunjuk dada kirinya.

"Dokter Jinwoo bilang, Jinwoo bisa sembuh jika ada yang mau mendonorkan jantungnya untuk Jinwoo. Tapi itu sangat tidak mungkin. Bagaimana bisa seseorang hidup tanpa jantung? Jinwoo tidak ingin mengambil nyawa orang lain. Lebih baik Jinwoo hidup seperti ini saja. Jinwoo sungguh tidak masalah," jelasnya polos tapi sangat menyakitkan bagi Nayeon. Gadis itu merasa ngilu didadanya mendengar ucapan pria kecil ini. Walaupun ia tidak sepenuhnya mengerti, anak kecil ini seperti sudah mengerti makna sebuah kehidupan. Ia sungguh malu padanya mengingat apa yang telah ia lakukan kemarin.

Here I Am | Han Seungwoo (PDX 101) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang