Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter
Vote dulu sebelum baca yaa
Happy Reading
🤗🤗🤗.
.
..
.
."Jadi kau bekerja di perusahaan Jinhyuk? Sebagai Interior Designer?" Aku mengangguk menjawab pertanyaan Sunhwa eonni.
"Ne ... ini sudah bulan keenam aku bekerja disana." (Benar)
Kini aku, Seungwoo seonbae, ibunya, dan Sunhwa eonni sedang duduk sambil mengobrol diruang tamu rumah megah ini. Kami baru saja menyelesaikan makan malam kami beberapa menit yang lalu. Makan malam tadi berlangsung cukup menyenangkan berkat Dongpyo. Pria kecil itu tidak mau beranjak dari pangkuanku yang berakhir aku menyuapi makan malamnya. Sunhwa eonni merasa sangat tidak enak padaku karena tingkah pangeran kecilnya itu. Tapi aku sungguh tidak keberatan karena aku memang menyukai anak kecil.
Ketika selesai makan malam, drama kembali terjadi ketika Sunhwa eonni mengambil alih Dongpyo paksa dari pangkuanku untuk membawanya kekamarnya. Aku tidak tega melihat anak manis itu menangis karena tidak ingin pisah dariku. Aku pun membujuknya dengan berjanji akan datang mengunjunginya besok. Aku cukup lega mendengar isakan tangisnya berkurang dan pasrah dengan ajakan ibunya untuk tidur.
"Ah ... jadi kau baru enam bulan bekerja disana. Aku tahu pekerjaan itu sungguh tidak mudah bagi perempuan. Kau pasti gadis yang tangguh," sahutnya kemudian yang tak henti-hentinya memujiku sejak tadi.
"Aah... tidak juga eonni." Aku sungguh tidak setangguh yang ia kira.
"Kalau begitu kau sebelumnya bekerja dimana?," tanyanya lagi setelah menyeruput teh hangatnya.
"Sebelumnya aku bekerja di Kolorado. Aku bekerja masih dibidang yang sama disana sekitar dua tahun lebih," jawabku ramah.
"Kolorado?," sahutnya tak percaya yang aku jawab dengan anggukanku.
"Kebetulan aku kuliah disalah satu Universitas disana lalu langsung bekerja disana setelah lulus. Aku baru kembali ke Korea sekitar tujuh bulan yang lalu," jelasku.
"Woah ... kau sungguh luar biasa. Aku sungguh kagum padamu sekarang," sahutnya kemudian. Aku pun kembali tersenyum segan padanya karena terlalu memujiku. Entah kenapa aku merasa tidak pantas mendapatkan pujian tersebut.
"Ngomong-ngomong, kapan kalian pertama kali bertemu?" Kini giliran ibu Seungwoo seonbae yang bertanya.
"Bisakah kalian caritakan padaku?," pintanya lagi antusias.
Aku segera melirik Seungwoo seonbae sebelum menjawab pertanyaan ibunya ini. Sungguh aku tidak berpikir ibunya akan menanyakan hal ini pada kami.
"Sebenarnya Nayeon adalah juniorku ketika SMA dulu. Kami bahkan mengikuti club yang sama." Aku bersyukur Seungwoo seonbae peka terhadap lirikanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here I Am | Han Seungwoo (PDX 101) END
Fanfic[END] Wajahnya memancarkan kenyamanan. Senyumnya memancarkan kelembutan. Dan matanya memancarkan kehangatan. Sangat mudah membuat seseorang untuk tertarik padanya selain pribadinya yang sangat amat ramah. Tapi, ada sesuatu yang aneh. Aura positifnya...