DEVISAR, 26 JULI 2070
15.10“Apa kau bercanda?” Soni tersentak sampai-sampai hampir menyemburkan seteguk teh yang hendak ditelannya.
“Aku tidak diprogram memiliki selera humor, Dr. Soni.”
“Tunggu.” Soni mengambil secarik kertas dan pulpen. “Jika yang kau katakan benar. Maka Profesor dan Tretan tidak akan bertemu. Kau lihat ini.” Ia menunjukkan garis waktu yang digambarnya.
Dua garis dengan panjang berbeda, menggambarkan masing-masing semesta. Garis lebih pendek tergores di atas, mewakili Bumi, tempat ketiga temannya terdampar. Dua ujung tanda panah yang melengkung dari garis panjang di bawahnya mendarat pada garis itu, dengan jarak. Satu tanda panah yang mendarat di depan, menunjukkan waktu keberadaan Tretan, 15 Agustus 2043. Di belakangnya, ujung tanda panah menunjukkan keberadaan Ken dan Luna, 17 Agustus 2043. Kedua tanda panah itu terpusat pada ujung garis panjang di bawahnya yang menunjukkan keberadaan Soni dan Lucy di Bhumi.
“Profesor Ken dan Luna tiba dua hari setelah Dr. Tretan tiba di tempat itu. Itu artinya mereka ada di masa depan Dr. Tretan. Mereka akan bertemu di masa depan.”
“Maksudmu, masa lalu?” Soni terkekeh.
"Secara--"
“Ssstttt!” Soni melambaikan telunjuknya. “Aku mengerti. Aku hanya bercanda, Sist!” Ia menyeruput tehnya. “Baiklah, tapi bagaimana dengan kemungkinan Tretan kembali ke sini dengan Luna R277, lalu Profesor dan Luna sibuk mencarinya di waktu yang salah? Eh, tunggu ....” Soni terdiam sejenak, tangannya menyentuh dagu, berpikir. “Kenapa tidak ada yang berpikir soal ini sebelumnya? Profesor dan Luna tidak mestinya menjemput Tretan. Anak itu bisa kembali ke sini dengan mobil waktunya!” serunya histeris. “Boom!” Kelima jarinya menyentuh kening sejenak sebelum dengan lembut menjauhkannya, seolah terpental dari kening. “Aku benar-benar jenius!”
“Dengan asumsi Dr. Tretan selamat, tentu bisa.”
Soni mendesah, pemikiran jeniusnya dipatahkan. “Ah, ya. Kau benar, Nona. Kita tidak tahu apa yang dihadapi anak kecil itu setelah mendarat." Soni terdiam sejenak. "Hei, kita harus memberi tahu posisi mereka. Apa kau punya cara menghubungi mereka?"
"Tidak."
"Ketus sekali," gumam Soni jengkel. "Kalau begitu, kurasa aku harus memberi tahu yang lain soal ini.” Soni hendak melangkah ke luar. Namun, pintu di depannya tak kunjung terbuka ketika ia telah berdiri tepat di hadapannya. Kepalanya teleng, melirik Lucy. “Kau harus bukakan pintu ini, Nona. Aku perlu memanggil bantuan.”
“Aku takut apa yang kau lakukan itu berbahaya, Dr. Soni. Mereka akan baik-baik saja.”
***
DENPASAR, 16 AGUSTUS 2043
09.50
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light-worker
Science Fiction[ORIGINAL STORY] Tretan Arkara berusaha menyelamatkan Profesor Rizal dari ledakan di White Building yang melenyapkannya. Dengan menciptakan mobil waktu, Tretan hendak kembali ke masa lalu dan mencegah ledakan. Namun, bukannya membawa Tretan ke waktu...