red bean cake(3) ?

1.8K 447 94
                                    




jeffrose_'s present



"Pemeriksaan untuk sepuluh pia utuh yang tersisa negatif. Tidak ditemukan tanda-tanda arsenik di sana," seorang dokter membacakan hasil laboratorium.

Winwin dan Hendery terkejut, kemudian saling berpandangan.

"Aneh sekali," gumam Winwin.

"Sepuluh pia utuh itu memang negatif," dokter itu membuka helaian baru dari kertas di genggamannya. "Tapi kami menemukan butiran diduga arsenik seberat 0,001 mg berbentuk seperti remahan biasa."

Hendery mengangkat alisnya, "jadi, dok?"

"Jadi, mungkin teman kalian kebetulan memakan pia yang beracun itu. Kemungkinannya memang kecil sekali. Satu berbanding dua belas. Tapi nasib sial sedang berpihak pada teman kalian itu," dokter itu mengangkat kepalanya. Pandangannya tertuju kepada Winwin yang juga melihatnya dengan bingung.

"Jadi salah satu dari dua pia yang dimakan oleh Yangyang mengandung racun? Dan dengan sialnya anak bodoh itu memakannya?" Winwin menyimpulkan. Ia memijat pelipisnya. "Astaga, aku tak bisa membayangkan dia lebih bodoh dari ini."

Dokter itu menepuk pundak Winwin. "Jangan khawatir, kami masih akan terus melakukan penyelidikan. Saya permisi dulu," dokter itu pun menganggukan kepalanya pada Hendery dan berlalu.

Pelipis Winwin mengerut. 'Kemungkinan satu berbanding dua belas itu kecil sekali, mungkinkah itu hanya kebetulan?' batinnya. Ia menggelengkan kepalanya. 'Ah, tidak. Arsenik tidak mungkin dimasukkan dengan tidak sengaja. Ada seseorang yang ingin meracuni Yangyang. Itu hampir pasti.'

Mereka berjalan lemah di lorong rumah sakit. Hendery memerhatikan Winwin yang sedang berpikir dengan serius. Ia pun berdeham dan bertanya.

"Kalian mendapat pia itu dari mana?"

Winwin sedikit tersentak dari lamunannya. "Sebuah kedai teh di dekat universitas. Kun mengenal pemiliknya, dan aku rasa pemiliknya itu amat menyukai Yangyang. Jadi agak tidak mungkin jika dia pelakunya."

"Ah, kita mana tahu," Hendery mengangkat bahunya.

Winwin meliriknya sinis. "Kau membuatku berprasangka buruk kepadanya."

Hendery terkekeh. "Jangan lengah, kita harus memikirkan segala kemungkinan. Lagipula meracun dengan hanya menggunakan satu senjata berbanding dua belas itu untung-untungan. Kemungkinan gagalnya besar sekali."

Winwin mengangguk setuju. "Kau benar."

'Kecuali ada sesuatu yang membuat Yangyang berpikir untuk memakan pia itu terlebih dahulu.'

"Hey, dimana tunanganmu itu?" Tanya Hendery karena begitu masuk ke kamar rawat Yangyang, ia hanya melihat Xiaojun yang tertidur di sofa sementara Yangyang sendiri duduk melamun di ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, dimana tunanganmu itu?" Tanya Hendery karena begitu masuk ke kamar rawat Yangyang, ia hanya melihat Xiaojun yang tertidur di sofa sementara Yangyang sendiri duduk melamun di ranjangnya.

Sorry That I Walked Away ● HenXiao ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang