jeffrose_'s present
'Inggris Abad Ke 18' menjadi teman terbaik Xiaojun ketika Yangyang sedang berlatih. Matanya hanya sesekali melihat ke arah sahabatnya itu, tidak seperti Kun yang terus menerus melotot seolah tak berkedip melihat Yangyang.
"Kun-ge, apa saja yang terjadi di Inggris pada abad ke 18?" Tanya Xiaojun yang mulai bosan.
"Eum, revolusi industri?" Jawab Kun tanpa sama sekali melepas pandangannya dari Yangyang.
"Selain itu?"
"Kerajaan bersatu Britania Raya dan Irlandia?"
"Selain itu?"
"Jack the ripper?"
"Selain itu?"
"Memang ada apa sih?" Kun yang risih akhirnya melihat Xiaojun. Pemuda yang ditatap hanya terkekeh.
"Hanya penasaran."
Pandangan Kun beralih ke buku yang ada di pangkuan Xiaojun. "Kau masih penasaran dengan makhluk mitologi itu?"
"Mereka bisa jadi bukan mitos, ge." Xiaojun sedikit tersinggung.
"Sejak kapan kau tidak menggunakan logikamu, Dejun." Kun menghela nafas. "Mana bisa makhluk hidup dengan menghisap darah makhluk lainnya? Darah itu membawa penyakit, Dejun, perut mereka pasti akan sakit dan ketahanan tubuh mereka akan melemah."
"Lalu apa gege bisa menjelaskan tentang chupacabra? Atau kelelawar vampir?"
Kun tersenyum dan mencubit pipi Xiaojun. "Chupacabra itu hanya anjing liar yang menderita kudis parah, kelelawar vampir memiliki mikroba yang memungkinkannya meminum darah."
"Bagaimana jika vampir memiliki mikroba itu juga?" Tanya Xiaojun.
"Perut manusia tidak kuat menerima mikroba seperti itu, bahkan hewan lainnya pun tidak." Kata Kun.
Xiaojun bersandar di kursi penonton sambil cemberut. Kesal karena semua perkataannya berhasil dipatahkan oleh Kun."Kau sangat tertarik dengan vampir ya akhir-akhir ini?" Tanya Kun.
"Sudah tahu masih tanya." Xiaojun masih kesal. Kun terkekeh.
"Tapi mendengarkan penjelasanmu, aku merasa masuk akal." Ujarnya.
Alis Xiaojun terangkat. "Masuk akal?"
"Vampir takut perak, kan? Perak itu bisa membunuh bakteri dan kuman, kan? Jika dalam perut vampir itu terdapat mikroba-mikroba aneh, mungkin mereka akan mati karena perak."
"Memang jika mikroba-mikroba dalam tubuh kita mati, kita juga akan ikut mati?" Tanya Xiaojun heran.
"Waduh, jangan tanyakan itu padaku, aku anak sejarah." Kun menggaruk telinganya. "Nanti kita tanyakan Sicheng saja."
Xiaojun menegakan tubuhnya semangat. "Baiklah!"
"Kalian ternyata berselingkuh di belakangku." Kata Yangyang yang tiba-tiba muncul dan merangkul keduanya. Mereka bertiga pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry That I Walked Away ● HenXiao ●
Fantasia[Completed] "Kengeriannya, ketakutannya, depresinya. Bahkan aku seolah-olah bisa mendengar pekikan ngilu kawanan mereka, begitu nyaring. Serta tusukan tombak perak yang menembus dada kiriku, memecahkan jantungku dan mematahkan seluruh tulang rusukku...