'Pergi kemudian membuat semuanya terasa jelas bahwa bersama bukan lagi milik kita, tapi kenapa kembali, hidupku tak pernah sebercanda itu untuk dipermainkan seperti ini.'
~Shanum
Elshanum & Albirru
Thierogiara
***
Shanum asik merapikan bunga-bunga yang ada di halaman rumahnya, acara pernikahannya dengan Ibra memang tidak akan diadakan di rumahnya namun tetap saja sanak saudara akan menginap dan berkumpul di rumah keluarga Shanum selama beberapa hari, Shanum ingin rumahnya terlihat indah dalam pandangan mereka. Tidak indah juga, tapi setidaknya harus tampak bersih.
Selesai dengan pot yang satu Shanum pindah ke pot yang lainnya, menggemburkan tanah, mengutipi daun-daun kering, juga memisahkan beberapa batang yang sudah rusak dan kering. Kartika sangat menyukai bunga, hingga Shanum juga terpaksa menyukainya, Shanum belajar beberapa hal untuk merawat bunga-bunga milik ibunya.
"Sarapan dulu Num," ingatkan Kartika, kalau hari minggu Shanum memang sering kali lupa sarapan, kadang bahkan Shanum langsung makan siang. Meski hari minggu Shanum cukup sibuk atau bisa dikatakan Shanum menyibukkan diri, jadi kadang bukan tidak ingin melakukannya, namun lupa melakukannya.
Shanum bangkit dari posisi jongkoknya kemudian membersihkan roknya dari debu, begitu juga tangannya, gadis itu melangkah masuk ke dalam rumah untuk sarapan. Shanum mencuci tangan di kamar mandi bawah kemudian naik ke atas untuk berganti pakaian, Shanum sudah mandi pagi namun karena berkutat dengan tanah tadi, jadi bajunya kembali kotor.
Selesai mengganti baju, Shanum memeriksa ponselnya, mana tahu ada beberapa hal penting yang masuk ke sana.
Ada beberapa pesan yang masuk.
Shanum membuka pesan dari Ibra karena berada di urutan paling atas.
Ibra :
'Bagusan yang mana Num?'
Ibra mengirim foto kotak hantaran, ada beberapa warna dan bentuk. Shanum memperhatikan masing-masing foto.
Shanum :
'Shanum suka warna merah muda Mas, tapi terserah Mas aja, kan Masnya yang mau bawa buat Shanum.'
Ternyata Ibra sedang online, alhasil Shanum langsung bisa melihat kalau laki-laki itu sedang mengetik.
Ibra :
'Oke, diskusi dulu sama mama.'
Kemudian Shanum tak lagi membalas, dia kemudian men-scroll ponselnya lantas menemukan pesan dari Biru yang nyempil di antara pesan-pesan dari grup chat.
Biru :
'Bisa kita bertemu?'
Shanum kembali mengerutkan keningnya, kapan dia akan terlepas dari Biru?
Biru :
'Aku mau ngomong sesuatu yang penting.'
'Tolong Num.'
Shanum semakin mengerutkan keningnya, ada apa sebenarnya dengan Biru, mereka sudah selesai, bahkan dia sendiri yang membuat semuanya selesai sampai di sini, kenapa dia sendiri juga yang seolah tak bisa menerima kenyataan?
Shanum :
'Kita sudah selesai, sepertinya nggak ada yang perlu dibicarakan lagi.'
Biru :
![](https://img.wattpad.com/cover/214097719-288-k530299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Elshanum & Albirru
SpiritüelAku ibarat tunas kelapa yang terombang-ambing di atas permukaan air laut dan kamu adalah tepian pantai yang pada akhirnya menjadi tempatku berlabuh kemudian tumbuh. *** Bagaimana jika seorang pria datang kepadamu dengan membawa komitmen yang ternyat...