'Sebab kau adalah bait-bait doa yang ku langit kan bersama asa.'
Elshanum & Albirru
***
Biru :
'Assalamualaikum.'
'Selamat pagi Shanum, jangan lupa salat subuh ya.'
Shanum yang awalnya hanya berniat mematikan alarm malah dibuat salah tingkah dengan pesan yang baru saja diterimanya, sungguh ini masih subuh, Biru benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
Shanum :
'Wa'alaikumussalam warakhmatullah wabarakhatu.'
'Mas Biru juga selamat subuhan ya.'
Sadar bahwa adzan sudah akan berakhir, Shanum langsung meletakkan ponselnya dan berlari kecil ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Shanum berwudhu, lantas salat, setelah salat mengaji, selesai mengaji mandi, lalu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Biru :
'Semangat ya kamu.'
Hanya dengan kalimat sederhana seperti itu, Shanum tak kuasa menahan diri untuk tak tersenyum si anak tangga paling bawah. Shanum segera memasukkan ponselnya ke dalam saku tak ingin ada anggota keluarga yang curiga, apa pun bentuknya, kedua orang tua Shanum tak akan menerima hubungan dengan lawan jenis kecuali pernikahan. Apa bisa Shanum dan Biru dikatakan saling berhubungan? Mereka hanya bertemu sekali.
Begitulah wanita, belum apa-apa sudah memikirkan konsep pernikahan, di atas motor, dengan wajah tertutup kaca helm, Shanum memikirkan konsep pernikahan yang mungkin akan dirinya dan Biru pilih, mulai dari dekor bernuansa putih, sampai bernuansa Biru agar sesuai dengan nama Biru dipikirkan oleh Shanum.
Shanum mengerem mendadak saat seekor kuncing tiba-tiba melintas. "Astagfirullah haladzim!" pekik Shanum, gadis itu mengelus dadanya sendiri. Setelah mengembuskan napasnya, dia kembali menstarter motornya menuju sekolah. Shanum sadar, kalau kejadian barusan adalah teguran untuknya. Yang pertama ditegur agar lebih fokus membawa motor, kemudian yang selanjutnya disadarkan agar tak berharap dengan manusia, tak berekspektasi tentang hal-hal yang sudah pasti akan membuat kecewa, apalagi sebenarnya Biru tak menjanjikan apa pun padanya. Shanum belum pernah berhubungan seperti ini dengan laki-laki, jadi sangat bingung menyikapi apa yang dirinya dan Biru jalani saat ini.
***
Menjalani hari dengan energy positif ternyata memberikan dampak yang baik untuk orang-orang sekitar, Shanum jadi lebih bersemangat mengajar hari ini, anak-anak muridnya pun jadi ikut bersemangat. Gadis cantik berkerudung panjang tersebut tak mengenanyahkan senyuman di bibirnya sejak pertama kali masuk kelas.
Shanum bertepuk tangan di depan semua anak-anak yang sedang bernyanyi, selalu menyenangkan mengajar anak-anak yang masih polos, mereka semua hanya menampilkan ekspresi bahagia saat ini, mereka semua tersenyum ikhlas tanpa beban.
"Oke sekarang keluarkan buku yang ini." Shanum mengacungkan tinggi-tinggi sebuah buku pelajaran khusus anak TK.
Anak-anak mulai tampak sibuk dengan tas masing-masing. "Sudah?" tanya Shanum.
"Sudah Miss!!" jawab anak-anak dalam kelas tersebut.
"Nah buka halaman enam." Lagi-lagi Shanum mengangkat tinggi-tinggi bukunya, namun kali ini buku tersebut dalam keadaan terbuka dan Shanum menunjuk halaman yang ada di sudut bawah halaman.
"Sudah?" tanya Shanum lagi untuk memastikan, pasti tetap ada yang tidak mengerti, namun setidaknya beberapa anak langsung paham.
"Sudah Miss!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/214097719-288-k530299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Elshanum & Albirru
SpiritualitéAku ibarat tunas kelapa yang terombang-ambing di atas permukaan air laut dan kamu adalah tepian pantai yang pada akhirnya menjadi tempatku berlabuh kemudian tumbuh. *** Bagaimana jika seorang pria datang kepadamu dengan membawa komitmen yang ternyat...