'Kau adalah satu titik yang membuatku lupa tentang indahnya dunia.'
Elshanum & Albirru
~Thierogiara
***
Biru tak menyangka kalau penolakan Shanum membuatnya sangat terpukul seperti ini, dia tak menyangka kalau dirinya akan tunduk dengan cinta wanita seperti Shanum yang bahkan dalam mimpi pun Biru belum pernah kepikiran untuk menikahinya dulu. Biru tak menyangka kalau dia akan menjadi seperti ini karena wanita teramat biasa seperti Shanum, dia kira rasa penasaran dengan sosok Shanum akan sama dengan wanita-wanita lain, ternyata Biru salah, power wanita luar biasa seperti Shanum membuatnya tak berdaya. Shanum adalah sosok yang membuat Biru merubah cara pandangnya pada wanita salihah, dia kira sebelumnya wanita-wanita dengan pegangan agama kuat hanya sok suci, hanya sedang berlagak di depan orang-orang. Dulu Biru sangat yakin kalau dia tak akan menikah dengan wanita yang sudah memiliki pegangan agama yang kuat karena mereka pasti akan mendominasi hubungan, nyatanya Biru malah dibuat nyaman oleh Shanum dan dengan harapan yang besar Biru sangat ingin memilikinya.
Biru meraih ponselnya mengangkat panggilan dari Delin.
"Hmmm." Biru hanya bergumam menanggapi sapaan Delina.
"Are you ok Bi?" tanya Delina, dia sempat ke Rumah Sakit tadi rencananya membuat kejutan untuk Biru dengan membawakannya makan siang, namun dokter lain mengatakan kalau Biru sedang cuti.
"No." Biru berterus terang, semuanya adalah tentang Shanum, maka Biru akan mengakhirinya dengan Delina, sesuatu tak selalu bisa dipaksakan, Biru benar-benar hanya mau Shanum, dia tak mau lagi kalau ada hati lain yang terluka.
"Kenapa?" tanya Delina, tak biasanya nada Biru sedingin ini, Biru adalah cowok lembut yang mampu membuat Delina memautuskan untuk bertahan, lantas apa ini?
"Kayaknya kita harus selesai di sini," utarakan Biru, tak ada sesak, sama seperti sudah tidak ada rasa untuk Delina, semuanya tentang Shanum, Shanum mendominasi hidup Biru. Bahkan mungkin posisi Delina di hatinya sudah digantikan oleh Shanum.
Delina terdiam, semudah itukah? Sesederhana itukah yang mereka jalani hingga Biru dapat dengan mudahnya mengakhiri semuanya via telepon?
"Nggak mau ketemu dulu?" Tak bisa bohong suara Delina sedikit bergetar, dia sudah menaruh banyak harapan besar tentang hubungan mereka, namun sekarang apa? Biru bahkan seolah tak menganggap kalau hubungan itu ada.
"Nanti kamu akan semakin tersakiti, kamu berhak dapat laki-laki yang lebih baik dari aku Del. Aku hanya sampah yang nggak pantas untukmu yang luar biasa," jelas Biru, tak ada rasa bersalah dalam dirinya, karena memang Biru sudah sangat ingin mengakhiri semua ini.
"Apa sih arti aku di mata kamu? Udah segini doang Bi? Gimana rencana masa depan yang sering kamu ceritain ke aku?" tanya Delina, air matanya mulai meluruh, dia seolah kehilangan separuh hidupnya.
"Kamu sangat berarti, sangking berartinya membuatku merasa nggak pantas," terang Biru, wajahnya masih datar, dia juga tak tahu bagaimana bisa selancar ini dia menyakiti wanita yang pernah sangat ia cintai itu.
"Bi..." Isakan mulai terdengar, namun hati Biru bak batu yang sama sekali tak merasakan apa pun, dia biasa saja padahal sudah menyakiti anak perempuan orang dengan sangat luar biasa.
"Maaf Del..."
"Coba kamu pertimbangkan, kamu ingat-ingat lagi perjalanan kita hingga sampai ke titik ini," pinta Delina dengan suara bergetar, Biru memejamkan matanya, Biru sadar dia jahat namun mau bagaimana lagi? Menjalani semuanya dengan Delina, namun hatinya terpatri pada sosok Shanum, maka Delina sendiri yang akan tersakiti, apa pun pertimbangannya, sekarang Biru sudah mantap untuk memilih Shanum.
![](https://img.wattpad.com/cover/214097719-288-k530299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Elshanum & Albirru
SpiritualAku ibarat tunas kelapa yang terombang-ambing di atas permukaan air laut dan kamu adalah tepian pantai yang pada akhirnya menjadi tempatku berlabuh kemudian tumbuh. *** Bagaimana jika seorang pria datang kepadamu dengan membawa komitmen yang ternyat...