24. Menjadi Istri Biru

2.6K 305 14
                                    

'Cinta bukan sesuatu yang bercanda, namun cukup membuat hidup porak-poranda.'

Elshanum & Albirru

~Thierogiara

***

Shanum berusaha tersenyum pada semua tamu undangan yang datang, walau ada beberapa yang datang dengan wajah terkejutnya, karena mendapati yang menjadi mempelai pria bukan Ibrahim. Shanum selalu menghindar saat Biru berusaha menjangkau tangannya untuk digenggam.

Ketika para tamu sudah mulai surut Shanum mendudukkan dirinya, disusul oleh Biru, hari ini kebahagiaan Shanum bukan tentang pernikahannya, namun karena melihat tawa kedua orang tuanya yang tersenyum tulus ketika bertemu teman-teman lama. Kedua orang tua Biru juga tampak sangat bahagia, pokoknya Shanum berusaha untuk tetap berdiri tegak di sana hanya karena dua pasang orang tua tersebut.

Biru menatap Shanum, dia menyadari kalau Shanum selalu menghindari tatapannya, Shanum selalu berusaha menatap ke arah lain. Kila bahkan duduk sedikit jauh dari Biru, Biru hanya bisa menghela napas, wajar kalau Shanum seperti, semuanya tak berjalan sesuai ekspektasinya.

"Capek Num?" tanya Biru.

Shanum hanya mengangguk lalu menatap kakinya sendiri yang ditutup sepatu hels yang tampak cantik dan pas di kakinya.

"Mau udahan aja?" tanya Biru lagi.

Sebagai bentuk penghormatannya karena Biru berbicara kepadanya, Shanum akhirnya menoleh. "Hari ini, ini adalah acara kita, nggak sopan kalau kita udahan duluan," ujar Shanum selembut mungkin, bukan lembut sebenarnya, namun karena memang sedang lelah sebab banyaknya menangis, jadi untuk berbicara pun rasanya Shanum lemah sekali.

Biru hanya mengangguk, tampak sekali Shanum enggan berbicara dengannya, Biru cukup merasa dan harus sadar diri.

Wajah Shanum langsung berubah sumringah saat mendapati gengnya berkumpul.

"Emm Mas, aku boleh turun nggak? Mau nyappa temen-temen," izin Shanum.

"Ya udah sama aku juga, aku juga mau nyapa temen-temen," ujar Biru, dia bangkit kemudian mengulurkan tangan ke Shanum.

Sepersekian detik Shanum hanya diam, dia menatap tangan Biru yang masih melayang di udara. Karena merasa bahwa Biru adalah suaminya, setidaknya di acara ini dia harus berpura-pura kan? Shanum langsung menyambut uluran tangan tersebut lantas berjalan menuruni tangga dengan dibantu oleh Biru.

"Makasih," ucap Shanum sebelum mereka berdua berpisah.

Shanum berjalan menuju teman-temannya, sementara Biru berjalan ke arah rekan-rekan kerjanya yang turut hadir setelah Biru undang tadi malam.

Shanum cepika-cepiki dengan teman-temannya itu.

"Ya Allah akhirnya samawa ya Dek," ucap Rissa.

Di sana ada Rissa, Kartika, Diandra, Tania dan Rania. Semuanya satu tahun di atas Shanum, mereka semua adalah kakak kelas Shanum semasa SMA, karena Shanum lebih sering bermain dengan Kartika makanya teman-temannya adalah teman-teman Kartika.

"Nggak nyangka akhirnya malah sama Biru," ujar Diandra yang konon katanya pernah sempat pendekatan dengan Biru namun gagal karena tahu Biru sangat playboy.

"Awalnya Kakak kaget banget karena nama yang diundangan beda sama yang jadi pengantin, semoga kamu bisa jadi istri yang baik buat dia, semoga kamu membawa dampak baik buat dia," doa Kartika. Semuanya mengaminkan, Shanum juga, ya semoga saja, semoga Biru benar-benar bisa menjadi imam yang baik untuknya.

Elshanum & AlbirruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang