Sesuai dengan janjinya tadi, Vendo menunggu Felly didepan komplek perumahan gadis itu.
Sudah sekitar 10 menit ia menunggu, namun Felly belum juga datang. Ia keluar dari dalam mobilnya lalu ia mengambil handphonenya yang ada didalam saku celananya.
Vendo mencari kontak milik Felly, namun, belum sempat ia menelpon, tiba-tiba seorang gadis datang menghampirinya.
"Hy," sapa gadis itu. Siapa lagi jika bukan Felly.
Vendo memperhatikannya dari atas sampai bawah, "Cantik," gumamnya.
"Lama ya?" tanya Felly.
"Gak kok."
"Maaf ya Kak hehe."
"Gak papa, mau jalan sekarang?" Vendo menaikkan sebelah alisnya.
Felly mengangguk semangat, "Ayok!"
Vendo dan Felly pun masuk kedalam mobil, mereka memutuskan mencari untuk mencari restoran.
Beberapa menit kemudian, mobil milik Vendo terparkir diparkiran khusus pelanggan sebuah restoran mewah. Vendo mengajak Felly keluar dari mobil dan masuk kedalam restoran tersebut.
"Pesan aja, terserah lo maunya apa, ntar gue yang bayar," ucap Vendo.
Felly melihat-lihat menu makanan yang tertera di buku menu.
"Chicken nugget aja deh," ucap Felly.
"Kak Vendo apa?" tanyanya kearah Vendo.
"Samain," jawab Vendo.
"Chicken nugget nya dua porsi."
"Minumnya?" tanya waiters tersebut dengan suara ramah.
"Orange juice aja, Kakak samain?"
Vendo hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Orange juice nya dua."
"Baik, ditunggu ya."
Vendo menatap Felly tanpa berkedip, Felly menunduk, ia malu ditatap seperti itu.
"Kak Vendo kenapa?" tanya Felly grogi.
"Gue kirain lo itu orangnya pendiam, ternyata enggak ya, banyak omong juga," ucap Vendo, ia tertawa pelan diakhir kalimatnya.
Felly memanyunkan bibirnya, "Gak boleh ya? Ya udah deh, aku diam aja."
"Eh— boleh kok, boleh banget malah, daripada lo diem-diem mulu, kan gak enak juga."
"Oh iya, aku mau nanya, boleh gak Kak?"
Vendo menaikkan sebelah alisnya, "Apa? Nanya aja kali, gak usah ijin segala."
"Gak enak mau nanyanya."
"Memangnya lo mau nanya apaan, hmm?"
"Kak Vendo dekat kan sama Via? Kenapa Via gak diajak aja sekalian?" tanya Felly hati-hati.
Vendo terdiam sejenak, lalu ia tersenyum kecil, "Gak papa, gue pengen jalan berdua sama lo, sekali-sekali."
"Via gak papa?"
"Gak papa."
"Emangnya dia tau?"
Ah iya, Vendo sampai lupa memberi Via bahwa malam ini ia makan malam dengan Felly.
Tapi—
Untuk apa ia memberi tau gadis itu?
"Gak penting juga kan dia tau atau enggak," ucap Vendo santai.
"Kok gitu? Kak Vendo udah gak peduli lagi sama Via?" tanya Felly lagi.
"Peduli Fel, gue peduli sama dia, tapi gue rasa, hal seperti ini dia gak harus tau kan. Ya kali gue nelpon dia cuman mau bilang kalau gue dinner sama lo," jelas Vendo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vendo for Via
Teen Fiction• 𝘚𝘦𝘲𝘶𝘦𝘭 𝘰𝘧 𝘒𝘦𝘺𝘴𝘩𝘦𝘷𝘢 • [ᴛᴇʀꜱᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀꜱɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ] "Vendo gak bakal tinggalin Via kan?" "Iya, Vendo gak bakal tinggalin Via." "Janji sama Via?" "Vendo janji." Itulah janji Alvendo Devian Adinata kepada Tyfani Flavia Mauren disaat mereka b...