☘️ Lima Belas ☘️

15.1K 1.2K 205
                                    

"Raf!" tegur Arya sembari menatap tajam kearah Rafka.

Rafka menutup mulutnya dengan kedua tangannya, "Upsss..."

"Vendo tadi malam nge-date? Sama siapa?" tanya Via polos.

Vendo terdiam sejenak, "Emm sama Felly."

Via mengangguk, "Oh."

"Lo gak marah?" tanya Vendo ragu.

Via mengkerutkan keningnya, marah? Untuk apa dirinya marah? Itu kan hak Vendo mau jalan dengan siapapun.

"Buat apa Via marah? Via gak ada hak untuk marah," ucap Via.

"Iya juga ya." Vendo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Via mau ke kelas dulu ya, ini beng-bengnya buat Via semua kan?" Via mengambil semua beng-beng yang ada diatas meja, "Bye bye semua!"

***

Jam istirahat tiba, hampir semua murid langsung bergegas pergi ke Kantin untuk mengisi perut mereka. Namun, tidak dengan Via, gadis itu masih berada didalam kelasnya, ia duduk di kursinya sambil memakan beng-beng yang tadi Vendo berikan kepadanya.

"Kantin yok Vi, gak laper lo?" ujar Sandra.

Via menggeleng pelan, "Enggak, kalian aja, Via males ke Kantin, mager..."

"Gue yang traktir deh," tawar Nindy.

"Gak mau Nindy."

"Lah? Tumben banget, biasanya kalau soal traktir, lo paling gercep."

"Mending lo bayarin gue aja Nin, gue mewakili Via," ujar Sandra sembari tersenyum.

Nindy menatap Sandra sinis, "Idih! Ogah!"

"Kalian ke Kantin aja, Via gak laper, jadi Via males ke Kantin."

Nindy menghela nafasnya, "Ya udah deh, kalau lo berubah pikiran, langsung ke Kantin ya samperin kita."

"Kayaknya Via gak bakal berubah pikiran deh."

"Iya deh terserah lo Vi, kita ke Kantin dulu, laper, bye Vi!"

Sandra dan Nindy pun pergi meninggalkan Via. Via melanjutkan kegiatannya, yaitu memakan beng-beng. Ia menatap sekelilingnya. Hanya ada beberapa teman sekelasnya, ada dua orang lelaki dan empat orang wanita termasuk dirinya.

"Via."

Via menatap kearah pintu, melihat siapa yang memanggilnya.

Dan benar saja dugannya.

Yang memanggilnya adalah Vendo.

"Kenapa gak ke Kantin?"

"Kenyang," sahut Via singkat.

"Memang lo ada makan? Gak ada kan? Makan dulu, ntar lo sakit, gimana?"

"Ada Mama sama Papa Via, mereka mau kok jagain Via," sahutnya polos.

Vendo menghembuskan nafasnya kasar, "Ayok makan dulu," ucapnya lembut.

"Gak mau Vendo, Via kenyang beneran kok, ini beng-bengnya udah abis Via makan hehe," cengirnya.

"Gue beliin makanan ya? Ntar gue bawa kesini?"

Via menggelengkan kepalanya cepat, "Gak usah, Vendo gak makan?"

"Gue ntaran aja pas jam pelajaran Ekonomi, gampang," ucapnya asal.

"Vendo mau bolos?!"

"Iya."

"Jangan ih, katanya mau pintar."

"Pending dulu, ayok sekarang lo harus makan." Vendo sudah memegang pergelangan tangan kanan Via.

Vendo for Via Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang