☘️ Tujuh Belas ☘️

15.2K 1.2K 89
                                    

Tidur Via terganggu akibat sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya, gordennya sudah dibuka, entah siapa yang membukanya.

Perlahan Via membuka kedua matanya, ia mengucek kedua matanya, lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk.

Via merenggangkan otot-ototnya, lalu ia menatap kearah jam dinding. Kedua bola matanya membulat sempurna saat menyadari jam dinding tersebut menunjukkan pukul 9 pagi.

"Via telat!" pekiknya.

"Kok gak ada yang bangunin sih." Via mengambil handphonenya yang ada diatas nakas.

Ia melihat ada empat panggilan tak terjawab dari Papanya, serta satu chat dari Papanya. Tanpa pikir panjang, ia langsung melihat isi chat yang dikirim oleh Papanya.

Papa❤️
Morning anak Papa, Mama sama Papa udah berangkat tadi jam enam, kamar kamu dikunci jadi kita gak bisa masuk. Yang baik ya dirumah, jangan berantem sama Arga, kamu sekolah yang bener ya selama Mama sama Papa gak ada dirumah. Uang jajan kamu udah Papa transfer, uang jajan Arga juga udah Papa transfer ke rekeningnya, ingat kata Mama jangan boros, harus hemat. Kalau ada apa-apa hubungi Mama sama Papa ya, see you sayang...

Via melihat jam berapa Papanya mengirimkan chat tersebut, "6.20," gumamnya.

"Udah jam sembilan, gak Sekolah aja deh, lagian Via juga gak enak badan, pusing juga."

Akhirnya, Via memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu ia memesan makanan secara online, ia tidak bisa memasak, jadi jika ia tidak memesan makanan, ia tidak akan makan.

Beberapa menit kemudian, seorang kurir datang mengantarkan makanan yang dipesannya. Via menatap makanan tersebut tanpa minat, ia tidak nafsu makan, rasanya ia sangat mual.

Drrrttt...drrrttt...

Via menatap layar handphonenya, tertera nama Nindy disana. Sudah pasti sahabatnya itu mencarinya, apalagi ia tidak Sekolah tanpa memberikan kabar.

"Hallo, Nindy."

"Hallo, Vi. Kenapa gak Sekolah? Hari ini ada ulangan harian biologi loh, lo lupa?"

Via menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa bahwa hari ini ada jadwal ulangan harian biologi. Mau tak mau nanti ia harus ulangan susulan.

"Astaga! Via lupa, lagian Via juga kesiangan bangun sih, hehe."

"Tumben banget? Biasanya lo gak pernah kesiangan bangun."

"Via gak enak badan, pusing juga, gak nafsu makan juga."

"Terus lo dirumah sama siapa?"

"Sendiri. Mama sama Papa ke luar negeri, Arga kayaknya udah berangkat Sekolah dari tadi pagi."

"Kasian banget sadgirl yang satu ini, udah di PHP-in doi, ditinggal sendirian pula dirumah."

Via mengkerutkan keningnya, "PHP? Siapa yang PHP-in Via? Via gak merasa di PHP-in siapapun kok."

"Astaga Vi! Udahlah, capek gue ngomong sama lo. Udah dulu ya, ada guru, lo istirahat, ntar kalau sempat, gue sama Sandra kerumah lo pas pulang Sekolah, bye Vi."

"Iya, bye."

Tut.

Via meletakkan kembali handphonenya keatas meja. Via melipat kedua tangannya diatas meja, lalu ia menenggelamkan wajahnya disana, tanpa ia sadari, ia kembali tertidur.

***

"Enghhh..." lenguh Via, ia membuka kedua matanya lalu mengerjapkannya berkali-kali, ia menyalakan handphonenya untuk melihat jam berapa sekarang.

Vendo for Via Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang