"Siapa tadi namanya?"
"Reno, Om."
"Nah iya itu maksud saya! Reno, Sekolah dimana kamu?" Angkasa mulai mengintrogasi Reno.
"Saya Sekolah di Tridarma High School."
"Oh... waktu itu saya mau daftarin Via disana, tapi dia maunya di ZHS, biar satu Sekolah sama Vendo katanya," jelas Angkasa.
Reno mengangguk paham, ia juga tersenyum canggung saat mendengar Angkasa menyebut nama Vendo. Sedekat itu Vendo dengan keluarga Via.
"Kelas sebelas juga?"
"Saya kelas dua belas, Om."
"Seangkatan sama Vendo ya berarti."
"Emm, maaf Om sebelumnya, Via sama Vendo memang sedekat itu ya?" Reno memberanikan diri untuk bertanya.
Angkasa mengangguk mengiyakan ucapan Reno. "Iya, mereka memang sangat dekat. Wajar sih, mereka sahabatan dari dulu. Mamanya Via sama Mamanya Vendo juga sahabat dari jaman SMA."
"Gitu ya Om."
"Ya gitu. Memangnya kenapa? Oh saya tau, kamu suka ya sama Via?" tebak Angkasa.
Reno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia tertawa canggung. "Emm—"
"Tenang aja, saya gak bakal marah kok, saya dulu juga pernah muda, pernah pacaran juga. Santuy aja, asal jangan kelewat batas."
Yes! Reno sangat senang sekali, Angkasa sudah memberikan lampu hijau kepadanya!
"Serius Om gak papa?"
"Gak papa yaelah."
"Tapi Om, kayaknya Vendo suka deh sama Via."
Kedua bola mata Angkasa membulat sempurna, namun beberapa detik kemudian ia tertawa. "Hahaha! Kamu salah, Vendo itu cuman sahabatnya Via, gak lebih."
"Kalau misalkan diantara mereka ada yang nyimpan rasa gimana Om?"
Angkasa terdiam sejenak. "Saya kurang tau kalau soal itu. Via pernah cerita, katanya, Vendo lagi suka sama seseorang."
"Oh..."
"Pah, Arga mau keluar ben—"
"Papa sama Mama baru pulang, kamu mau pergi? Gak sopan, minus akhlak lu."
Arga memutar kedua bola matanya jengah. "Gak jadi deh, ntar malam aja jalan-jalannya." Arga duduk disebelah Angkasa.
"Eh dilanjut pembahasannya udah sampai mana? Rencananya mau nikah dimana nih? Honeymoon dimana?" ujar Arga sok asik.
"Nih minumannya diminum dulu, cemilannya juga dimakan dulu ya." Keysheva menaruh sebuah nampan yang berisi dua gelas minuman serta beberapa cemilan keatas meja.
"Loh kok dua doang Ma," protes Arga.
"Buat sendiri sana. Tadinya Mama mau buat minumannya satu doang, buat Reno, tapi karena Mama gak mau jadi istri durhaka, ya udah deh Mama buatin Papa," jelas Keysheva santai.
Sontak Angkasa menatap kearah Keysheva, belum sempat ia berkata-kata, Keysheva lebih dulu berbicara, "Kenapa natap aku gitu?!"
"Enggak sayang gak papa kok sumpah gak papa," sahut Angkasa.
"Papa sama Reno ngomongin apa?" tanya Via.
"Privasi dong Vi," sahut Angkasa membuat Via memanyunkan bibirnya. "Huh! Ya udah terserah!" sahutnya.
"Silahkan Reno diminum dulu." Angkasa menyuruh Reno dan Reno mengangguk mengiyakan ucapan Angkasa. "Iya Om, Tante, makasih."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Vendo for Via
Teen Fiction• 𝘚𝘦𝘲𝘶𝘦𝘭 𝘰𝘧 𝘒𝘦𝘺𝘴𝘩𝘦𝘷𝘢 • [ᴛᴇʀꜱᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀꜱɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ] "Vendo gak bakal tinggalin Via kan?" "Iya, Vendo gak bakal tinggalin Via." "Janji sama Via?" "Vendo janji." Itulah janji Alvendo Devian Adinata kepada Tyfani Flavia Mauren disaat mereka b...