☘️ Dua ☘️

28.1K 1.9K 46
                                    

"Lo pada duluan aja, gue mau ke kelas Via dulu," ucap Vendo kearah teman-temannya.

"Bucin banget sih lo," sahut Arya.

Vendo menatap Arya sinis. "Dih, iri lo?"

"Gak!"

"Vendo..." panggil seorang gadis, gadis itu langsung berdiri dihadapan Vendo dan tersenyum manis kearah Vendo.

"Ke Kantin bareng yuk," ajaknya.

Vendo tersenyum tipis kearah gadis itu, "Maaf May, gue mau ke kelas Via," tolak Vendo secara halus.

"Via lagi Via lagi, seberapa penting sih Via—"

"Sangat penting," potong Vendo cepat.

Maya mendengus kesal, "Ven—"

"Neng Maya mending ke Kantin sama Aa Jefran," ucap Jefran menggoda Maya.

Maya bergidik geli, setelah itu ia langsung pergi. Hal itu membuat Jefran menghela nafasnya, sedih sekali dirinya ini.

"Mampus mampus," sindir Rafka.

"Gue ke Via dulu." Vendo pun pergi meninggalkan teman-temannya, ia pergi menuju ke kelas Via, XI IPA 1.

Kaki Vendo melangkah masuk kedalam ruang kelas tersebut dengan santainya.

"Vi..." panggilnya kearah Via yang asik mengobrol dengan kedua temannya.

Via menatap kearahnya, senyuman manis terbit di bibir mungil gadis itu, "Vendo," gumamnya pelan, ia langsung menghampiri Vendo.

Vendo langsung mengusap puncak kepala Via saat gadis itu menghampirinya, "Ayok ke kantin," ajak Vendo sembari merangkul Via.

"Sandra, Nindy, ke Kantin yok," ajak Via.

"Duluan aja deh Vi, ntar kita nyusul," sahut Nindy.

Via mengangguk pelan, "Oke, Via sama Vendo duluan ya," ucap Via sebelum pergi ke Kantin.

***

"Mau makan apa?" tanya Vendo.

Via terdiam sejenak, "Beng-beng."

Vendo menghela nafasnya pelan, "Itu cemilan, gak bakal bikin kenyang."

"Bisa, kalau makannya sepuluh."

"Makan coklat mulu, ntar giginya rusak mau?"

"Kok Vendo doanya gitu sih." Via memanyunkan bibirnya, ia kesal dengan perkataan Vendo.

"Gak gitu Vi—"

"Weh bro, yaelah asik banget ngebucinnya." Empat orang lelaki tiba-tiba menghampiri Vendo dan Via, mereka langsung duduk di kursi yang kosong.

"Kenapa bete gitu muka bini lo Ven," ucap Alfi asal sembari melirik Via yang masih memanyunkan bibirnya.

"Paling ngambek gak dibeliin beng-beng," tebak Jefran tepat sasaran.

"Kok Kak Jef tau sih." Visha memincingkan kedua matanya kearah Jefran.

"Iya lah! Siapa dulu? Jefran!"

"Ar, beliin nasi goreng dulu sana buat Via, nih duitnya." Vendo menyuruh Arya membelikan nasi goreng, ia juga menyodorkan selembar uang berwarna merah kepada Arya.

Kedua bola mata Arya membulat sempurna, "Gue? Gue?"

"Iya lo lah Arya Bratajaya! Siapa lagi!"

"Aku bukan bonekamu, bisa kau suruh-suruh—"

"Bacot lo, gue musuhin mau?" ancam Vendo.

Arya memutar kedua bola matanya jengah, "Bodo amat, temen gue banyak gak lo doang!"

Vendo for Via Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang