Akting Gagal

1.1K 127 2
                                    

"Bakal ada pertandingan basket antar sekolah, dan angkatan kita yang bakal mewakili sekolah, lo gabung ya bro"

Adam berharap Putra dapat mengiyakan ajakkannya sebab, permainan basket Putra, sudah tak diragukan lagi, justru Putra lah yang dulunya merupaka Kapten Basket waktu SMP.

Putra hanya melirik pada Adam sebentar, dan malah memasang earphonenya mendengarkan lagu dari Penyanyi kesukaannya, Tulus.

Berbagai macam lagu Tulus, sudah Putra dengar, dan semua lagu Tulus dan Petrus Mehendra selalu Putra dengar, saat dirinya sedang tidak ingin belajar.

"PUTRA ALVINO WILIAMSSSSS" suara teriakan Keysa, yang masuk dalam kelasnya dengan wajah kesal.

Brak....

Dengan kasar Keysa menggebrak meja Putra. Namun lelaki itu malah menutup matanya.

"Lo apa- apaan sih?, bisa ngak sehari aja lo ngak buat ulah" marah Adam.

Semenjak Adam ditembak oleh Keysa, ia sudah menganggap Keysa Rivalnya. Terlebih lagi sekarang gadis ini selalu muncul di depannya.

"Lo kaloh ngerasa terganggu, lo pindah sekolah aja" balas Keysa tak kalah ganasnya.

"Dan satu lagi, gue Keysa Sidunata ngak punya urusan sama cowok yang udah ditolak, jadi jauh- jauh deh lo, gue perlunya sama Putra, bukan sama cowok ngak jelas kayak lo"

Adam merasa seperti dirinya sedang di hujanu Hujan air ludah.

" lo ngomong biasa aja donk, ngak usah muncrat- muncrat gitu, emang muka gue tempat lo muncratin air ludah lo?" Adam meng lap- lap wajahnya kesal.

"Emang, muka lo tuh perlu di muncratin biar ngak songong jadi cowok"

"Ngak usah jawab lagi, gue ngak punya waktu ngomong sama cowok kek lo" potong Keysa saat, Adam hendak menjawab ucapannya.

"By, lo denger ngak sih, gue manggil- manggil nama lo" Keysa merasa kesal, karna Putra tak kunjung menjawabnya.

"Gimana mau denger, orang lagi dengerin lagu" mendenger ucapan Dino, membuat Keysa dengan cepat melepas aerphone dari telinga Putra.

Dan seperti biasanya, Putra hanga membalas Keysa dengan tatapan datar tanpa ekpresi.

"Cabut, gue gabung saol yang tadi lo nawarin"
Bukannya menjawab Keysa, Putra malah beralih menatap Adam.

Seketika Ke empat cowok itu, langsung pergi meninggalkan Keysa yang hanya bisa menahan emosinya.

"PUTRAAAAAA......" teriak Keysa, suaranya melengking dalam ruangan kelas, ia mengambil kotak pensil yang berada di salah satu meja, dan meleparnya tepat di kepala Putra.

Lagi- lagi Putra tetap saja tak memedulikan hal itu.
Ia terus berjalan meninggalkan Keysa.

"AAAAAAA....GUE KESEL BANGET SAMA LOOOOOOOOOO....." Teriak Keysa, meninju- ninju ke segala arah, untuk melampiaskan kekesalannya.

Seluruh siswa/i yang berada dalam kelas itu hanya bisik- bisik, dan menertawakan Keysa.

"Ehhh mulut lo pada mau gue hekter?"

Semua langsung terdiam, tak lagi menertawakannya.
Baru saja Keysa ingin keluar dari kelas itu.

"Keysa, kenapa kamu teriak- teriak"

Abislah sudah gue.

Pak Edwar adalah guru BK, yang sangat- sangat di takuti Keysa, pasalnya ia sudah berulang- ulang kali mendapat hukuman yang beratd dari Pak Edwar.

"Itu pak, tadi ada tikus, iya ada tikus pak" Keysa terlihat mencari- cari alasan.

"Alasan saja kamu, sekarang kamu ke tiang bendera dan hormat, sampe jam pulang sekolah"

V A B I O L A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang