"Alasan banget sih, dasar cowok, bilang aja rindu" Ketus Keysa setelah membaca pesan dari Putra.
Ia menyimpan kembali Ponselnya, lalu menutup matanya dan tertidur.
*****
Pagi- pagi sekali Keysa sudah menyiapkan buku- bukunya, yang akan dipelajarinya nanti.
Berat amat sih nih tas, hayalah mungkin gegara nih buku.
Pikir Keysa dalam hatinya, sambil berjalan keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju meja makan.
"Morning ma, bang" Sapa Keysa.
"Tumben lo bangun pagi dek"
"Gue lagi berusaha merubah diri bang, jadi diem aja lo bang" Jengkel Keysa, moodnya yang baik langsung rusak mendengar ucapan Jordan.
Keysa kembali bangun dari kursi yang didudukinya, mendekati Tante Manda dan menyalami tangan mamanya.
"Kamu ngak sarapan dulu sayang?"
"Ngak ma, udah kenyang" ucap Keysa sambil melirik Jordan kesal.
Keysa kemudian berjalan keluar rumahnya dan pergi ke sekolah.
Saat Keysa telah menginjakkan kakinya di depan gerbang sekolah SMA Pricipal. Putra muncul dengan motornya melewati Keysa tanpa melirik sedikit pun.
"Jadi mantan kok sombong" Ucap Keysa jengkel, ia lalu kembali melanjutkan jalannya.
*****
Pelajaran pertama hari ini, Keysa sangat fokus memperhatikan penjelasan guru, ia pun berusaha untuk mengerti materi- materi yang diajarkan.
Mika dan Shilla pun merasa heran, sebab Keysa bukan tipe murid yang akan meperhatikan pelajaran. Namun, mereka hanya memaklumi hal itu.
Teng...teng...teng...
Lonceng tertanda jam istirahat berbunyi.
"Baik anak- anak pelajaran kita hari ini sampai disini, apa ada pertanyaan" tanya guru itu.
Tentu saja semua siswa/i malas untuk bertanya sebab cacing di perut mereka sudah keroncongan meminta makan.
Namun, sebuah ancungan tangan muncul dari Keysa. Ha itu mwmbuat semua siswa/i kaget. Tak biasanya Keysa berniat untuk bertanya.
"Saya boleh minjem buku itu ngak bu" ucap Keysa sambil menunjuk sebuah buku Bahasa indonesia yang tadi dipakai guru itu untuk mengajar.
"Kamu mau minjem buku ini?" Tanya Guru itu memastikan, sama halnya seperti siswa/i. Ia pun kaget melihat Keysa yang berniat meminjam buku.
"Iya bu, bolehkan?" tanya Keysa lagi.
"Ahh... i..iya boleh, silahkan ambil buku ini, ibu punya dua kok, jadi buku ini buat kamu saja" Keysa tersenyum senang lalu beranjak menuju meja guru dan mengambil buku itu.
Setelah guru itu keluar.
"Lo serius mau juara 1 umum sya?" Tanya shilla yang masih ragu akan pernyataan Keysa kemarin.
"Ha'a kenapa sih lo, ngak percaya amat"
"Ngak gue heran aja"
"Sya, lo liat tuh cowok hoddie hitam, itu orang yang lu maksud kan?" tanya Mika sambil menunjuk ke arah cowok berhoddie hitam yang kini berdiri didekat ruang kelas Keysa.
Keysa melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Mika.
Ting...
Kamu mau ambil Vabiola kembali kan?
Keysa mengambil ponselnya dan membaca pesan itu. Ia segera keluar dari kelasnya, dan berlari menuju cowok ber hoddie itu.
Saat Keysa telah berada tepat di depan orang itu. Keysa melihat jelas mata orang itu.
Kesya terasa pernah melihat mata itu.
Gue kek pernah liat, tapi dimana?
Orang itu memeberikan Vabiola pada Keysa, dengan cepat Keysa langsung mengambil alib Vabiola dari cowok itu.
Tangan Keysa hendak membuka masker cowok itu. Namun tangannya langsung ditahan oleh cowok itu.
Dan selang beberapa detik, sebuah tangan memegang tangan cowok itu.
Pemilik tangan itu adalah Putra, dari jauh ia melihat Keysa berlari dengan cepat dan menuju ke Cowok berhoddie hitam itu, membuat Putra segera menyusul Keysa. Takut jika terjadi apa- apa pada gadis itu, meningat kejadian beberapa hari lalu.
Keysa kaget melihat Putra kini berada tepat di sampingnya.
"Seharusnya lo tau menganggu privasi orang lain itu dilarang" ucap Putra sambil menatap tajam cowok itu.
Kedua cowok itu saling beradu mata, dan akhirnya cowok itu melepas pegangannya pada Keysa, dan diikuti Putra yang melepas tangan cowok itu.
Cowok itu segera beranjak dari sana. Saat Keysa hendak kembali mengejar cowok itu. Ia langsung dihadang Putra.
"Lepasin tangan gue, lo udah 2 kali ganggu gue buat cari tau siapa tuh orang" Keysa sudah merasa jengkel.
Putra hanya terus menatap Keysa dengan tatapan datar.
"Sebenarnya apa sih mau lo? Kita itu udah ngak punya hubungan apa- apa lagi, seharusnya lo ngak ikut campur sama urusan gue"
"Lo lupa, sekarang hubungan kita apa?" Tanya Putra balik.
"Hubungan?" Keysa tak mengerti maksud Putra.
"Hubungan sebagai Rival"
Keysa langsung memalingkan wajahnya, adu mulut kali ini dimenangkan oleh Putra.
"Lo ngak lupa kan sama omongan lo kemarin? Atau lo bisanya hanya main mulut doang, biasalah cewek emang gitu"
"Gue itu beda dari cewek lainnya, yang cuman main mulut doang, dan belum tentu semua cowok bisa menepati omongannya"
Skakmat.
Keysa balik membalas ucapan Putra.
Kena kan lo, senjata makan tuan.
Keysa tersenyum miring.
Ia mendekati Putra.
"Inget, ngak semua cewek punya pemikiran dan tujuan yang sama, selagi lo nemuin cewek yang berbeda, maka lo ngak bisa sama'in semua cewek"
Ucap Keysa tepat di depan wajah Putra.
"Oke, kaloh lo emang cewek yang beda gue tantang lo, kaloh lo bisa dapet suara 1 umum saat kelulusan, gue bakal bantu lo cari tau siapa tuh orang"
Keysa tentu tau siapa orang yang dimaksud Putra.
"Tanpa lo tantang, gue udah punya tekad buat dapet juara 1 umum, dan tanpa ngalahin lo, gue juga bisa cari tau siapa orang itu dengan tangan gue sendiri"
Keysa berbalik dan berjalan meninggalkan Putra.
"Pecundang, berarti lo bukan cewek yang beda"
Pecundang?
Mendengar hal itu Keysa berbalik dan melipat tangannya di dada.
"Sampai ketemu dihari penguman kelulusan"
"Deal?"
"Deal." Ucap Keysa mantap, lalu kembali berbalik dan melanjutkan jalannya.
Ya ampun sya, lo bego banget sih pake acara nerima tantangan itu, gimana kaloh gue ngak bisa.
Pikir Keysa dalam hatinya..
Gue Keysa ngak mungkin narik kata- kata gue, toh dari awalnya gue emang mau ngalahin dia kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
V A B I O L A (COMPLETE)
Teen FictionFollow Sebelum dibaca ya Readers. Kita saling bekerja sama. I need Readers :] :] -------------------------------------------- Siapa yang tak kenal dengan yang namanya Sakura Keysa Sidunata. Siswa SMA Pricipal yang Perpenampilan Cupu si YA. Tapi sik...