Tembus

874 107 5
                                    

Dokter itu duduk di kursinya lalu tersenyum lembut.

"Selamat ya...." belum selesai Dokter itu berkata.

"Saya beneran hamil dok?" Potong Keysa. Ia sudah sangat ketakukan.

"Selamat ya, kamu ngak hamil kok cantik" Dokter itu merasa lucu dengan tingkah Keysa.

Hufffhhhhh....

Keysa akhirnya dapat benafas lega mendengar jawaban dokter itu. Putra yang sebelumnya memasang wajah ganas, kini kembali memasang wajah datarnya. Hatinya terasa lega.

"Tapi kenapa saya bisa telat, trus mual sama pusing dok?"

"Telat Menstruasi ada banyak penyebabnya, salah satu yang terjadi pada kamu adalah karna kondisi kesehatan kamu menurun, apa kamu benar- benar makan dan istirahat yang teratur beberapa hari lalu?"

Keysa kembali mengingat dirinya beberapa hari yang lalu, ia benar- benar fokus dalam belajarnya sehingga ia tidak mementingkan kesehatannya sendiri.

"Ia dok, saya emang kurang merhatiin kondisi kesehatan saya beberapa hari yang lalu dok" balas Keysa.

"Rasa mual dan pusing kamu akan hilang dengan sendirinya, kamu harus bisa jaga kondisi kesehatan kamu"

"Iya dok"

*****

Setelah keluar dari Klinik tersebut.

"Lo udah denger sendiri kan, gue ngak mungkin ngelakuin hal yang kek gitu" omel Kesya saat mereka telah berada tepat di samping motor Putra.

"Maaf" Mendengar kata itu dari Putra, Keysa langsung terdiam.

"Iya gue maaf'in"

"Buruan naik" perintah Putra.

Saat Keysa hendak naik ke motor Putra.

Kok berasa ada yang ngak enak gitu, jangan bilang!

Melihat Keysa yang tiba- tiba berhenti bergerak, membuat Putra langsung melihat ke arah Keysa, seolah bertanya apa yang terjadi.

Keysa menatap Putra, ia mengigit ujung jari telunjuknya , bingung apa yang harus ia katakan pada Putra.

"Napa lo?" Putra mulai gerah dengan tingkah aneh Keysa.

"Lo napa sih? Buruan naik" perinta Putra sekali lagi.

"Aa..aaaa... itu" Keysa semakin gugup.

Dengan perlahan membalikkan badannya berlawanan dari Putra.

Putra bingung apa yang dilakukan oleh Keysa. Namun, mata Putra langsung menangkap noda merah dibelakang rok Keysa.

"Kenapa lo ngak ngomong dari tadi" Kesal Putra uq segera turun dari motornya.

Keysa hanya bisa tertunduk, menahan malu, roknya sobek mungkin masih bisa ditahannya rasa malunya. Tetapi jika tembus seperti ini membuat Keysa sangat malu, terlebih lagi dihadapan Putra.

Putra berdiri tepat di belakang Keysa, ia membuka seragamnya, lalu diikatnya segaram itu agar terjuntai ke bawah dan menutupi rok Keysa yang terkena bercak darah palang merahnya.

Untunglah Putra memakai alasan Kaos rumahnya, sehingga mereka tak perlu kerepotan.

"Lo kenapa ngak ngomong dari tadi sih" Putra merasa kesal.

Keysa masih sangat malu, ia hanya bisa menunduk.

"Repotin banget sih lo" Tambah Putra. Ia segera kembali naik ke motornya, lalu memakai helmnya.

V A B I O L A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang