Hamil?

918 104 7
                                    

Makanan yang dipesan oleh Putra kini datang, Keysa melirik sedikit.

Soto ayam.

Pekik Keysa dalam hatinya, sebab ia sangat menyukai Soto.

Namun, Soto itu Putra mengambilnya dan langsung memakannya.

"Itu punya gue" Protes Keysa yang melihat Putra sedang melahap Soto itu.

Putra mengangkat sebelah alisnya.

"Bukan lo yang mesen kan?" Putra menatap datar Keysa.

"Yaakk lo ngak pesenin buat gue?"

"Emang gue pembantu lo"

"Ngeselin banget sih lo jadi cowok, masih mending secret admirer gue" Ucap Keysa asal.

Mendengar ucapan Keysa membuat Putra langsung berhenti mengunyah makanannya.

"Kenapa lo ngak nyuruh dia aja buat nolongin lo tadi" Wajah Putra kembali dingin pada Keysa.

Tentu saja hal itu membuat Keysa mengerutkan keningnya, melihat perubahan sikap Putra.

Putra bangun dari kursi yang didudukinya dan pergi meninggalkan Keysa.

"Pa'an sih tuh cowok gaje banget sih" kesal Keysa.

Merasa perutnya mulai lapar dan ia tak bisa menunggu untuk dibuatkan soto lagi, Keysa mengambil, mangkuk Putra yang masih hangat dan banyak.

Anggap aja lagi join sama tuh cowok

Ucap keysa dalam hatinya.

Ia melahap Soto itu dengan cepat, lalu beranjak dari sana, jangan ditanya sebab soto itu telah dibayar oleh Putra, saat ia memesan.

Saat Keysa masuk ke kelasnya, tak seperti Keysa yang dulu selalu masuk tanpa menyalami guru yang sedang mengajar.

"Permisi bu" Salam Keysa dengan wajah nampak biasanya.

Guru itu mengertukan keningnya melihat sikap Keysa.

"Iya Keysa, silahkan masuk, saya sudah diberitahukan oleh Pak Edwar" ucap Sang guru.

Keysa langsung menganggukkan kepalanya, dan beranjak masuk lalu duduk di kursinya.

"Sya lo kemana aja sih?" Tanya Shilla dengam suara pelan.

"Nanti gue cerita, gue mau fokus ngikut pelajaran" balas Keysa dan mulai mengeluarkan buku- bukunya.

Shilla hanya bisa tersenyum pahit mendengar jawaban Keysa. Mau gimana lagi, Shilla hanya bisa pasrah dengan sahabat satunya ini.

Sepanjang pelajaran, rasa kantuk tak menyerbu Keysa, rupanya ia mulai terbiasa dengan suasana belajar. Malahan beberapa soal bahasa indonesia yang diberikan, bisa Keysa selesaikan, walaupun ada beberapa kekurangan.

*****

Saat jam pulang sekolah, Keysa menyempatkan dirinya untuk pergi ke perpustakaan, meminjam beberapa buku yang diperlukannya.

Saat Keysa hendak mengambil salah satu buku, tangannya tak sampai. Namun, sebuah tangan lain mengambi buku itu lalu memberikannya pada Keysa.

Mata Keysa memelotot kaget, melihat cowok ber hoddie itu kini berada tepat di sampingnya.

"Tinggi itu ke atas bukan ke samping" ucap cowok itu, saat ia hendak berbalik dan berjalan pergi, jalannya langsung dihadang oleh Putra.

Putra berdiri dengan memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya, sambil menatap datar cowok berhoddie itu.

V A B I O L A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang