Kesempatan Terakhir

965 125 2
                                    

Keysa adalah mantan Kapten Tim Basket Putri. Namun, entah apa yang ia pikirkan, ia mengudurkan diri beberapa bulan yang lalu.

Alasan yang diberikannya adalah UDAH MALES. Tapi nyatanya, ia hanya ingin melancarkan aksinya menembak cowok.

Keysa, merogo sakunya dan mengambil Earphone milik Putra yang sudah ia ambil tadi. Lalu mencium- cium earphone itu.

Ini bakal jadi usaha gue terakhir, kaloh ngak diterima ya gue berenti.

Ucap Keysa dalam hatinya. Entah mengapa ia merasa sedikit tak PD saat berdekatan dengan Putra.

Pintar>bodoh
Ganteng>cupu
Pendiem>cerewet

Begitu banyak perbedaan antaranya dengan Putra.

Keysa selalu berusaha membuka hatinya pada setiap Cowok yang ia tembak. Namun setelah tak diterima, keysa membutuhkan 1 hari untuk menutup kembali hatinya pada cowok yang sudah menolaknya.

Keysa masuk ke dalam kelasnya dan melihat ketiga sahabatnya.

"Dari mana aja lo sya?" Tanya Mika.

"Biasa donk, mencari jodoh gue"

Mika hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Keysa.

"Sya, lo udah di tolak Putra. Napa masih lo deketin sih?"

"Kan udah gue bilang kaloh dalam kamus gue ngak ada namanya di Tolak 346 kali"

"Kaloh lo tetep ngak diterima Putra gimana?" Tanya Mika penasaran.

Keysa terdiam sebentar. Dalam dirinya ia pun menanyakan hal itu pad hatinya, tetapi hatinya selalu menyuruhnya untuk terus mendekati Putra.

"Ya gue berenti aja" jawab Keysa akhirnya.

"Berenti Nembak cowok apa berenti Deketin Putra?"

"Ya berenti deketin Putra donk"

"Hmmm" Mika sempat mengira jika Keysa akan Berenti menembak cowok. Namun ternyata ia hanya akan bereti mendekati Putra.

"Bentar temenin gue ke lapangan basket ya lo bertiga" ajak Keysa.

"Ngapain? Bukannya lo udah males main basket" Shilla nampak bingung dengan ajakan Keysa.

"Udah ikut aja"

Setelah mengucapkan hal itu, Keysa mengambil Handphonennya lalu menyambungkan earphone milik Putra dan mulai mendengarkan music.

Namun tak lama seorang guru masuk, semua siswa/i memberi hormat, terkecuali Keysa yang sedang menidurkan kepalanya pada mejanya.

"Keysa" guru mata pelajaran Kimia, merasa jengkel tak ada balasan dari Keysa.

"Sya, bangun" tati menendang- nendang kaki Keysa, agar ia segera bangun.

"Apa'an sih tat? Lo ganggu banget tau ngak" Ucap Keysa sedikit berteriak.

Tati memberitahukan keberadaan guru kimia itu pada Keysa dengan matanya.

Seketika Keysa melihat ke arah depan, kini guru itu menatapnya tajam.

"Ehh ibu" Keysa memberikan cengesannya. Sambil melepas earphonenya.

"Berikan earphone itu pada ibu" perintah guru itu.

"Tapi bu, ini puny......" belum selesai Keysa mengucapkan kalimatnya.

"Saya tidak menerima alasan" ucap guru itu tegas.

Dengan kesal Keysa maju lalu memberikan Earphone itu pada guru itu.

Maaf ya by, gue ngak bisa jaga earphone lo.

V A B I O L A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang