Kenyataan

772 117 16
                                    

Keysa berusaha melewati kerumunan- kerumunan.

Bugh....

Satu tendangan mulus mengenai perut Dino tepat di depan mata Keysa.

"Putra, berhenti" teriak, lalu berlari ke tengah- tengah lapangan basket.

Bugh...

Akibat teriakan Keysa membuat Putra hilang fokus pada Dino.

"Apa urusan lo?" Tanya Dino, ia meng- lap sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan Putra.

Kemarahan Putra semakin memuncak mendengar pertanyaan Dino.

Saat ia hendak kembali menyerang Dino, Keysa langsung menahan tangan Putra, ia harus menahan kemarahan Putra, jika tidak suasana akan semakin memanas bisa di tambah sebentar lagi lonceng tertanda istirahat selesai berbunyi.

"Kita bisa ngomongin ini baik- baik" Keysa berusahan membujuk Putra yang masih menatap tajam Dino.

"Lo ngak usah pura- pura perhatian sama cewek yang ngak lo cinta, karna dia ngak berhak dapet cinta"

"Maksud lo apa?" Kini Keysa yang bertanya pada Dino.

Dino tersenyum sinis.

"Lo itu cewek yang ngak tau terimakasih sama sahabat lo"

"Sahabat?"

"Ngak usah pura- pura polos, seharusnya lo bisa sadar sama kesalahan lo"

"Apa kesalahan gue sampe- sampe lo pura- pura jadi Secret admirer gue"

"Kaloh aja lo bisa nyelematin Tita, dia ngak mungkin meninggal, dia selalu bantuin lo di saat lo susah, bahkan selalu nyemangatin lo, tapi apa balasan lo, lo ngak bisa nolongin dia di saat di butuh lo"

Keysa terdiam kaku mendengar pernyataan Dino, hatinya terasa sakit, ia merasa jika ia memang gagal menolong Tita.

"Gue cinta sama tita, tapi lo malah ngebiarin dia pergi jauh, dan gue yakin cinta ngak akan pernah hadir di hidup cewek seperti lo"

"Gue yang bakal hadirin cinta itu di hidup dia" ucap Putra sambil memasukkan kedua tanganya ke dalam saku celananya.

Perkataan Putra tentu saja membuat semua orang tercenggang termasuk Keysa.

Keysa mengangkat wajahnya melihat Putra yang kini menatap ke arah Dino.

"Kaloh lo cinta sama Tita, trus kenapa ngak lo aja yang waktu itu nolongin Tita?"

Skakmat

Pertanyaan Putra benar- benar langsung membuat Dino mati kutu.

"Lo cinta kan sama dia, trus kenapa waktu dia butuh pertolongan lo ngak ada di sana? Apa itu yang lo bilang cinta?" Putra tersenyum sinis melihat Dino yang mulai kehilangan kata- kata.

"Dan setidaknya Keysa lebih membuktikan kaloh dia bener- bener sahabat yang baik buat Tita, ngak kayak lo yang hanya bisa gunain mulut lo untuk membeo"

Kesya melihat ke arah dua cowok yang kini berady tatap.

Apa ini semua karna gue?
Tita pergi.
Dan gue ngancurin ikatan sahabat Putra dan Dino.

"Gue udah maafin Dino, jadi semuanya udah Clear" Keysa berusaha melerai perpecahan ikatan sahabat Putra dan Dino.

"Gue cinta sama Tita, tapi Tita udah terlanjur cinta sama Putra"

Duar....

Bagai petir menyambar Keysa di siang hari.

Semua orang bisa mendengar dengan jelas ucapan Dino barusan.

"Lo ngak lupa sama Tita kecil kan? Yang selalu berusaha ngalahin kepintaran lo" pertanyaan itu tertuju pada Putra.

Putra memang telah mengenal lama Tita. Namun, mereka sebatas Teman bukan sahabat. Putra kecil pun tak pernah akrab dengan Tita kecil sewaktu duduk di bangku SD. Nilai- nilai Putra selalu berada di atas Tita, sehingga Tita selalu berusaha mengalahkan Putra.

Namun, ternyata akibat Tita terlalu memfokuskan dirinya pada Putra, ia tak sadar jika itu membuat perasaanya tumbuh pada Putra.

Keysa mendengar hal itu kaget, ia tak pernah mengetahui hal ini.

Gue sahabat lo, tapi gue ngak tau siapa cowok yang lo cinta.

Air mata Keysa perlaha terjatuh.

Gimana perasaan lo waktu tau gue sama Putra pacaran Tit? Kenapa lo ngak jujur sama gue.

"Gue bersyukur Tita mencintai gue tanpa ada niatan untuk milikin gue. Karna dia juga tau dulu hati gue ngak bisa dimasukin satu orang pun"

"Itu yang lo bilang, lo bakal ngehadirin cinta di hidup cewek seperti dia?"

"Lo ngak denger baik- baik kalimat gue, karna dia tau DULU hati gue ngak bisa dimasukin satu orang pun" Putra menekan kalimatnya.

"Dan sebelum dia pergi, dia juga udah berusaha untuk masukin hati seseorang di hati gue. But, sepertinya usaha dia ngak berhasil, maka sekarang gue yang akan masukin orang itu sendiri ke hati gue"

"Gue ngak butuh cinta" suara Keysa akhirnya keluar.

Ia tak ingin, menyakiti hati Tita lebih dalam lagi, walaupun sekarang Tita telah berada di atas sana.

"Gue ngak suka cewek munafik" tegas Putra beralih menatap Keysa dingin.

"Gue juga ngak maksa lo buat masukin hati cewek munafik ke dalam hati lo"

Setelah mengucapkan hal itu, Keysa beranjak dari sana, dengan air mata yang perlahan mulai terjatuh.

Apa hati lo masih sakit tit?
Maafin gue.

_________________________________________________

Greget ngak?
Author baper oi😣😣

V A B I O L A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang