Keysa berjalan keluar dari toilet, kini telah jam pulang sekolah, ia mengambil ponselnya dan meng-cek keberadaan Vabiola, matanya memelotot kaget, ia melihat ke arah belakang, cowok berhoddie itu kini bersama dengan Vabiola
"Aku bakal nunjukkin siapa aku sebenarnya" Ucap cowok ber hoddie itu sambil beranjak mendahului Kesya pergi ke suatu tempat, tentu saja Keysa lansung mengikuti cowok itu.
Gudang
Keysa masuk dengan santainya ke dalam gudang itu yang adalah gudang lama SMA Prcipal yang sudah sangat lama.
Cowok itu berjalan menuju pintu gudang itu lalu menguncinya, lalu kembali berjalan mendekati Keysa.
"Tapi ada syaratnya, lo mati atau kucing kesayangan lo yang mati?" Mata Keysa membelelak kaget, cara bicara cowok itu kini telah berbeda.
"Lo bukan Secret admirer gue kan" tebak Keysa, wajahnya mulai was- was.
Prok...prok...prok...
"Hebat, lo bisa nebak dengan waktu secepat itu"
Cowok itu mendekati Keysa dengan wajah yang masih tertutup masker.
"Jangan macem- macem lo atau gue bakal teriak" ancam Keysa.
"Lo udah lama sekolah disini but, lo lupa jarak dari sini ke pusat sekolah?" Cowok itu terus berjalan mendekati Keysa dan Keysa terus berjalan mundur.
"Lo siapa sebenarnya?" Tanya Keysa menatap Cowok itu.
Matanya beda, suara beda.
Keysa yakin cowok yang berada di depannya kini bukan Secret admirernya.
Brak....
Tiba- tiba Sebuah tendangan mengenai Pintu gudang. Namun itu tak berhasil menghancurkan pintu itu.
Siapa pun lo di luar sana, tolong selamatin gue.
Doa Kesya dalam hatinya.
"Meong..." Mata Keysa terbelalak, cowok itu mengangkat Vabiola ke atas, dengan sebuah kater yang kini berada tepat di leher Vabiola.
"Vab, lepasin kucing gue" Keysa takut jika cowok itu benar- benarmembuh VABIOLA..
Brak...
Akhirnya pintu gudang itu terbuka, dan muncullah sesosok cowok.
Cowok berhoddie itu dengan cepat melepas Vabiola, lalu ingin berlari keluar. Namun ia langsung di hadang Adam.
Cowok itu adalah Adam, Keysa bersyukur akhirnya ada orang yang menolongnya.
Buk...
Cowok itu langsung meninju pipi kanan Adam, membuat Adam langsung sedikit tersungkur, lalu ia berlari keluar Gudang dengan cepat.
"Sial" Resah Adam, saat ia hendak mengejar orang ber hoddie itu, namun langkahnya terhenti.
"Lo ngak papa kan?" Tanya Adam pada Kesya, yang kini menggendong Vabiola.
Keysa menganggukkan kepalanya dengan lemah, masih ada sisa- sisa ketakukan di hatinya.
Adam mengambil ponselnya mengetikkan sesuatu.
Tak lama, seseorang muncul dengan nafas yang terengah- engah.
Ia melihat ke arah Keysa dan kucing yang berada di gendongan Keysa.
"Lo ngak papa?" Tanya Putra sambil berjalan mendekati Keysa.
Keysa menatap Ke arah Putra melihat jelas wajah cowok itu, dan kemudian menganggukkan kepalanya.
"Lo takut?" Tanya Putra dengan wajah yang tak bisa Keysa tebak.
Dengan perlahan Keysa menganggukkan kepalanya, sungguh ia sangat takut.
Putra mengalihkan pandangannya pada Adam.
"Lo abis di tumbuk berapa kali lo?" Tanya Putra basa- basi. Adam langsung memalingkan wajahnya dengan kesal.
"Orang itu pura- pura jadi secret admirer gue" suara Keysa akhirnya keluar. Adam dan Putra refleks melihat ke arah Keysa.
"Maksudnya dia pura- pura jadi cowok yang pernah lo nuduh ke gue?" Tanya Adam memastikan, sebab tadi ia hanya menolong Keysa. Namun, ia tidak mengatahui akar permasalahannya.
Kesya menganggukkan kepalanya tertanda benar tebakkan Adam.
Tak lama muncullah Shilla dan Mika dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Gue yang nge- chat Mika, biar lo bisa pulang sama Mika, bahaya kaloh lo sendiri lagi" ucap Adam pada Keysa.
"Dia pulang sama gue, dia sama Mika belum tentu mereka aman, dan arah rumah gue searah sama Keysa" tegas Putra.
Mika hendak protes. Namun, Adam langsung mengenggam tangannya tanda tak usah membantah.
"Yang dipikiran Putra bener, Keysa sama lo, belum tentu lo berdua aman, lagi pula rumah Keysa juga searah sama dia" jelas Adam.
Sedangkan Keysa, ia hanya fokus dengan pikirannya sendiri.
Siapa orang itu?
Itulah pertanyaan yang muncul di kepala Keysa terus menerus.
"Ayo kita pulang" ajak Putra, Keysa mengangkat wajahnya bingung dengan ajakkan Putra.
"Gue mau ke gramed bareng sam...." belum selesai Keysa berkata.
"Masih ada lain waktu sya, gue ngak mau lo kena bahaya apalagi bentar lagi bakal Ujian" peringat Mika.
Keysa langsung terdiam, dan menganggukkan kepalanya.
Putra beranjak keluar mendahului Keysa.
Keysa dibuat bingung, apa ia harus mengikuti Putra. Ia menatap ke arah Mika, dan langsung diberi tanda oleh Mika agar Keysa mengikuti Putra.
Akhirnya Keysa berjalan bersama Vabiola, mengikuti Putra yang kini berjalan menuju parkiran, sekolah mulai nampak sepi tentu saja karna semuanya telah sampai di rumah mereka.
Putra menaiki motornya lalu memakai helmnya.
"Naik" perintah Putra.
Keysa segera naik ke motor Putra dan akhirnya motor itu beranjak keluar dari halaman sekolah.
*****
Setelah 15 menit diboncengi Putra, akhirnya motor cowok itu berhenti tepat di depan rumah Keysa.
Keysa turun dari motor Putra.
"Makasih" ucap Keysa, saat ia hendak masuk ke rumahnya, tangannya langsung dicekal oleh Putra membuatnya langsung berhenti dan menatap ke arah Putra.
"Mulai besok gue jemput lo, dan pulang bareng gue"
Mendengar ucapan Putra membuat Keysa menatap ke arah Putra seolah bertanya.
"Gue hanya ngak mau lo kenapa- napa"
"Lo kenapa jadi perhatian sama gue?" Tanya Keysa.
"Karna gue kawatir sama lo"
Pipi Keysa langsung memerah tomat mendengar jawaban Putra.
"Sebagai Rival" sambung Putra. Membuat rona di pipi Keysa langsung menghilang.
Putra melepas genggamannya pada tangan Keysa. Kemudian beralih mengusap kepala Vabiolayang berada dalam gendongan Keysa. Lalu menyalakan motornya dan beranjak dari sana.
___________________________________
Readers aku bener- bener ngak tau part yang ini nyambung apa ngak sama part sebelumnya.
Soalnya kok aku berasa part yang ini hancur banget.Atau gimana menurut kalian part ini gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
V A B I O L A (COMPLETE)
Teen FictionFollow Sebelum dibaca ya Readers. Kita saling bekerja sama. I need Readers :] :] -------------------------------------------- Siapa yang tak kenal dengan yang namanya Sakura Keysa Sidunata. Siswa SMA Pricipal yang Perpenampilan Cupu si YA. Tapi sik...