Esoknya, menjelang siang ruangan VVIP tempat Deeva dirawat kini ramai terdengar samar-samar ditelinga Deeva karena ocehan para sahabatnya, perlahan Deeva membuka matanya setelah tertidur lebih dari sejam, baru saja dia membuka matanya perawat tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya mendorong box bayi.
"Maaf Bu Deeva, bayi anda sudah haus tolong disusuin ya," ucap perawat tersebut.
Karena sudah pengalaman menggendong baby Alayya sejak bayi, Deeva tidak kaku lagi mengangkat bayinya kedalam gendongannya, hanya saja dia belum tau cara menyusui anaknya, dan Wira seolah tau apa yang istrinya pikirkan, karena tidak mungkin kan Deeva ngomong tidak tau susuin anaknya di depan Bagas Dan Mita akibat cerita karangan Dian yang juga diakui oleh suaminya sendiri.
Wira mendekat kearah istrinya dan membantunya, "Sini Papa ajarin Mah," bisiknya.
"Malu Pah, diliat orang," bisik Deeva
"Mereka gak liat sayang, ada badan papa yang menghalangi, setelah bayinya menyusu tutupi pakai ini," ucap Wira menyerahkan sarung bayi ke Deeva.
"Buka dulu kancing bajunya sayang, Branya dilepas aja biar muda nyusuinnya," ujar Wira.
"Gak usah dibuka Branya pah, malu," manja Deeva.
"Ya uda, kancing bajunya aja kamu buka, terus keluarin buah dada kamu," ucap Wira.
Deeva mengikuti apa yang Wira suruh, akhirnya dia berhasil menyusui anaknya membelakangi orang-orang yang berada di ruangannya.
"Lahap banget sih Nak, ASI kamu sudah lancar ya sayang? tanya Wira.
"Nggak tau Pah," ucap Deeva bingung.
Ternyata gini ya rasanya melahirkan, nyusuin anak sendiri," Batin Deeva.
"ASImu sudah lancar Nak?" tanya Bundanya menghampiri Deeva yang masih menyusui anaknya.
"Nggak tau Bunda" balas Deeva.
Rosi pun membantu putrinya menyusui anaknya, "Pindahin lagi ke susu sebelahnya Nak, kalau mau nyusuin usahakan dikasih gantian," jelas bunda Rosi.
Deeva mengikuti petunjuk Bundanya dan memutar posisi anaknya agar menyusu di sebelahnya lagi.
"Ma ... ma ... mama" oceh Alayya yang baru bangun mencari Mamanya.
"Mama disini Nak," ucap Deeva
Alayya pun membangunkan dirinya dan melangkah tertatih menuju ke arah Mamanya.
"Mama ... mama ..." pekiknya yang sudah menangis.
Wira segera menghampiri anaknya dan menggendongnya naik ke tempat tidur pasien dimana Deeva duduk menyusui anaknya.
"Mama ... mama ... !!" pekik Alayya menangis menarik kaki adiknya.
"Eh sayang, jangan Nak," tegur Wira refleks menarik Alayya yang menangis menarik kaki adiknya.
Untungnya adiknya anteng nyusu di Mamanya tidak merasa terganggu.
Alayya sudah menangis kencang ingin ke Mamanya, namun ditahan oleh Wira di gendongannya.
Aif ikut terbangun karena mendengar suara tangisan Alayya, dia pun membangunkan dirinya dan mendekat ke arah Mamanya.
Deeva yang tidak tega melihat anaknya menangis kejer meminta Wira agar membawa Alayya kepadanya.
"Uda Nak jangan menangis, sini sama Mama sayang," panggil Deeva yang masih menyusui bayinya.
"Susuin dulu bayinya Mah, nanti Ayya menarik adiknya lagi," ucap Wira.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN SALAH JODOH **END**
RomanceTidak ada yang pernah menyangka jika Allah telah menghendaki, Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu hingga hari kiamat. Takdir ini umum bagi seluruh makhluk termasuk ADEEVA, puteri tunggal dari MAULANA...