Mereka sudah selesai makan malam dan sekarang saling bertukar cerita. Perlahan Heiran mulai memperhatikan apartment Taeyong. Sudah banyak yang berubah. Bahkan hampir semua perabotan dan tata letak apartment nya sudah berubah.
Heiran masih ingat saat Taeyong pertama kali membeli apartment ini, dia hanya mempersiapkan peralatan studio dan lemari untuk barang-barang dan pakaian brandednya. Tidak ada kasur ataupun peralatan dapur. Kalau bukan Heiran yang menyiapkan, mungkin waktu itu Taeyong akan tidur di lantai.
Taeyong duduk agak jauh dari Heiran. Dia memperhatikan Heiran sedang melihat-lihat apartment nya. Tidak ada yang menyadari Taeyong terus menerus melihat Heiran, bahkan Heiran sendiri pun tidak menyadarinya.
Saat melihat balkon, Heiran menyadari sebuah benda yang agak tertutup kardus-kardus dan barang lainnya.
Ayunan berwarna biru langit yang mulai pudar dan tidak terawat lagi. Sepertinya sudah tidak digunakan.
*flashback*
"Buat apa sih beli ayunan?" tanya Taeyong sambil berkacak pinggang melihat Heiran yang sedang duduk di ayunan yang baru dia beli sendiri.
"Ngomel mulu. Sini duduk." Heiran menarik tangan Taeyong agar duduk disampingnya.
"Tuh liat. Balkon kamu tuh lumayan luas, terus pemandangan disini juga bagus. Ini tuh tempat favorit aku disini." jelas Heiran. Heiran kembali menikmati pemandangan kota Seoul. Tapi Taeyong malah memikirkan hal lain.
"Ran.. gimana kalauu.." Heiran menatap Taeyong menunggu kelanjutan ucapannya.
"kalau.. kamu tinggal disini?"
Bola mata Heiran membesar karena terkejut. Taeyong mengajaknya untuk tinggal bersama? Ini memang bukan seperti Taeyong melamarnya, tapi jika mereka sudah tinggal satu atap artinya hubungan mereka semakin serius.
Heiran sangat senang mendengarnya. Dia langsung tersenyum sambil mengangguk. Lalu memeluk Taeyong dengan erat.
***
Perasaan sedih mulai merasuki Heiran. Kalau saja Taeyong tidak mengakhiri hubungan mereka, pasti mereka sangat bahagia sekarang. Atau mungkin, sekarang mereka sudah menikah?
Mata Heiran mulai terasa panas. Dia pun mengalihkan pandangannya dari balkon, tapi malah mendapati Taeyong yang sedang menatapnya. Mereka pun saling bertatapan. Tatapan Taeyong sangat tajam, Heiran mulai menyadari kalau ternyata Taeyong sudah memperhatikannya daritadi.
Mata Heiran mulai berair. Sebelum air matanya jatuh ke pipi, Heiran menundukkan kepalanya sehingga air matanya menetes ke atas tas yang berada di pangkuannya. Beruntung, tidak ada yang melihat.
"Hyung, ngomong-ngomong lagu kalian yang baru kapan release?" tanya Mark ke Jaehyun.
"Bulan depan. Kita baru selesai shooting MVnya kemarin di Jepang." jawab Jaehyun.
"Tapi serius deh gua penasaran. Lo ga lagi patah hati kan, hyung?" canda Haechan kepada Taeyong.
"Soalnya tumben banget thema lagu kita cinta-cintaan. Lagu patah hati lagi." Lanjut Haechan.
"Tapi gua suka lagunya serius. Heiran juga udah denger lagunya." kata Mark.
"Wahh curang nih. Spoiler namanya!" canda Jungwoo membuat mereka semua tertawa.
"Iya, gua patah hati." tiba-tiba Taeyong berbicara membuat mereka semua terdiam. Semua langsung menatap Taeyong kebingungan, hanya Doyoung yang melihat Heiran karena cuma dia yang tahu tentang mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)
Fanfiction*LOCAL VERSION ON PROGRESS EDITING* Kisah tentang Mark yang sangat mudah mencintaimu dan juga Taeyong yang sangat sulit melupakanmu. - Mark tersenyum lalu menjawab, "Ternyata segampang ini jatuh cinta sama kamu." Tanpa ragu Mark menarik tangan Heira...