Heiran bangun dengan rasa sakit dikepalanya. Perlahan dia memijat kepalanya sambil mengingat apa yang terjadi tadi malam.
Tidak semua orang lupa dengan apa yang terjadi dan dilakukannya saat mabuk. Termasuk Heiran.
Heiran dapat mengingat semuanya dengan jelas. Mulai dari saat Taeyong menariknya keluar dari club, saat dia menangis didalam lift, saat Taeyong memeluknya, saat Taeyong menggendongnya ke kamar, saat Taeyong menenangkannya agar berhenti menangis, saat dia berkali-kali mengatakan kalau dia sangat merindukan Taeyong, saat Taeyong menciumnya, sampai saat mereka akhirnya melakukan-
Heiran terkejut dan melihat ke balik selimutnya."Ternyata bukan mimpi." kata Heiran dalam hati.
Dia menghela nafas dengan berat saat melihat tidak ada satu helai benang pakaian ditubuhnya. Hanya selimut yang menutupi tubuhnya saat ini.
Heiran tidak dapat merasakan apapun. Entah itu senang, sedih, takut, kecewa, atau apapun itu.
Pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Taeyong yang baru selesai mandi. Dia hanya mengenakan handuk yang terlilit di pinggangnya. Rambutnya juga masih agak basah.
Taeyong hanya melihat Heiran dengan ekspresi datar tanpa berkata apapun. Lalu dia mengenakan lagi pakaian yang dia pakai tadi malam.
Heiran memperhatikan bagian belakang tubuh Taeyong. Dia melihat beberapa bekas cakaran di punggung Taeyong, lalu melihat kuku jarinya sendiri dan mulai merasa bersalah.
Heiran duduk ditempat tidur sambil memegangi selimut agar tetap menutupi tubuhnya.
Taeyong sudah selesai berpakaian lengkap. Heiran pun menunduk, dia mengira Taeyong akan langsung pergi.
Tapi ternyata Taeyong duduk lagi ditempat tidur, disamping Heiran. Heiran mengangkat kepalanya dan melihat Taeyong dengan terkejut.
Taeyong tersenyum dan mengelus kepala Heiran sambil mengacak-acak rambut Heiran.
"Good morning." sapa Taeyong.
Heiran tidak menjawab, masih bengong menatap Taeyong. Taeyong pun tertawa melihat wajah Heiran.
Tawa Taeyong. Heiran sangat merindukannya.
Tiba-tiba Taeyong mengangkat Heiran dari tempat tidur, membuat Heiran berteriak karena terkejut. Heiran spontan memeluk leher Taeyong agar tidak terjatuh.
"Kalo udah kayak gini tuh kamu mesti dimandiin. Kalo ga, sampe besok juga ga bakal mandi." kata Taeyong membuat Heiran tersenyum. Taeyong masih mengingat kebiasaan Heiran yang akan bermalas-malasan sehabis mereka melakukan itu.
Sepertinya ini akan berlangsung lama.
🌸🌸🌸
Semenjak hari itu, Heiran dan Taeyong masih menjalin hubungan dibelakang Mark. Mereka masih mencari waktu yang tepat untuk jujur kepada Mark.
Tapi sampai 6 bulan berlalu pun mereka belum bisa jujur kepada Mark. Disaat Mark sedang tidak sibuk, Taeyong yang sibuk dengan lagu dan rekaman NCU. Dan disaat Taeyong sedang tidak sibuk, Mark yang sibuk mengurus perusahaannya. Apalagi sekarang perusahaan Mark sudah berkembang ke eropa.
Taeyong tidak memberikan izin kepada Heiran untuk berbicara berdua dengan Mark. Karena dia merasa ini juga kesalahannya.
Taeyong semakin menyayangi Heiran, bahkan dia merasa perasaannya lebih kuat dibanding saat dulu mereka berpacaran. Dia juga semakin semangat menjalani kehidupannya.
Sedangkan Mark mulai curiga dengan Heiran. Kecurigaannya bermula saat Yuri -kakak Yuta- bercerita bertemu Heiran disekitar apartment Taeyong. Sedangkan Heiran mengatakan dia sedang berada di cafenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)
Fanfiction*LOCAL VERSION ON PROGRESS EDITING* Kisah tentang Mark yang sangat mudah mencintaimu dan juga Taeyong yang sangat sulit melupakanmu. - Mark tersenyum lalu menjawab, "Ternyata segampang ini jatuh cinta sama kamu." Tanpa ragu Mark menarik tangan Heira...