Keesokan harinya Taeyong memberanikan diri untuk menemui Mark. Taeyong ingin meminta maaf.
Saat Taeyong masuk ke ruangan, Mark sama sekali tidak melihat wajah Taeyong. Dia hanya tetap menatap layar laptopnya.
"Mark kita harus ngomong." kata Taeyong.
"Udah puas kalian?" tantang Mark.
"Mark dengerin dulu. Gua sama Heiran sebelumnya memang punya hubungan bahkan sebelum kalian-"
"Gua tau." potong Mark.
"Terus lo mau apa lagi kesini?" lanjut Mark.Taeyong menghela nafas panjang dan berkata, "Gua minta maaf."
Mark akhirnya melihat wajah Taeyong. Namun Mark tiba-tiba tertawa sambil bertepuk tangan.
"Hyung... hyung... Lo kira lo bisa ngelanjutin hubungan lo sama Heiran?" Mark tertawa lagi sebelum melanjutkan ucapannya. Setelah puas tertawa, wajah Mark berubah menjadi serius.
"Lee Taeyong. Sebaiknya anda sadar diri. Anda hanya seorang produser musik."Taeyong menjadi emosi. Mark berbicara seperti papanya Heiran. Dia tidak suka profesinya di hina. Dia pun menghampiri Mark dan mengangkat Mark dari tempat duduknya dengan menarik kera bajunya.
"Mau pukul? Silahkan." tantang Mark sambil menyodorkan wajahnya dengan memasang senyum sinis menyepelekan Taeyong.
Tapi Taeyong malah melepaskan Mark dan ikut membalas dengan senyuman sinis.
"Sebenernya gua kasian sama lo, Mark. Lo setahun pacaran sama Heiran, tapi tetep gua yang lebih muasin dia di ranjang."Dalam hitungan detik kepalan tangan Mark sudah mendarat diwajah Taeyong. Dengan cepat Mark mendorong tubuh Taeyong sampai dia terjatuh dilantai. Lalu Mark naik ke atas tubuh Taeyong dan mencengkeram erat kera bajunya.
Taeyong sudah bersiap untuk membalas Mark. Tapi ucapan Mark selanjutnya membuat Taeyong terdiam.
"Gua ga tidur sama dia karna gua ngehormatin dia!" teriak Mark diwajah Taeyong disusul dengan pukulan Mark lagi diwajahnya.
Tiba-tiba Taeyong sangat merasa bersalah. Ternyata Mark belum pernah melakukannya dengan Heiran bahkan setelah hubungan mereka satu tahun.
Sedangkan dia? Semenjak mempunyai hubungan dibelakang Mark, Taeyong dan Heiran selalu melakukannya setiap bertemu. Bahkan kalau mereka hanya sempat bertemu sebentar, mereka akan melakukannya di mobil.
Mark memukul Taeyong bertubi-tubi tapi Taeyong tidak melawan sedikit pun. Pegawai yang mendengar keributan di dalam ruangan Mark memanggil security untuk memeriksa.
Begitu security masuk, mereka langsung melerai Mark dan Taeyong. Mark berusaha melepaskan diri dari security. Sedangkan Taeyong hanya diam setelah security membantunya berdiri.
"Usir dia dari sini. Gua ga mau liat muka dia lagi!" perintah Mark kepada securitynya.
🌸🌸🌸
Sudah 2 hari Heiran tidak mendengar kabar dari Mark ataupun Taeyong. Heiran tahu Mark tentu saja tidak akan mau lagi bertemu Heiran, tapi kenapa Taeyong tidak ada memberi kabar.
Heiran merasa tidak tenang, dia pun mendatangi apartment Taeyong padahal sudah hampir pukul 11 malam. Dia langsung masuk karena Heiran sudah tahu password apartment Taeyong.
Begitu masuk, Taeyong tidak ada di ruang tamu. Tapi Heiran melihat perlengkapan P3K yang terbuka diatas meja.
Taeyong keluar dari ruangan studionya. Dia terkejut melihat Heiran dan langsung berusaha menunduk menutupi wajahnya.
Heiran langsung menghampiri Taeyong dan mengangkat wajahnya. Taeyong sedikit merintih karena Heiran tidak sengaja menyentuh luka yang ada disamping bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)
Fiksi Penggemar*LOCAL VERSION ON PROGRESS EDITING* Kisah tentang Mark yang sangat mudah mencintaimu dan juga Taeyong yang sangat sulit melupakanmu. - Mark tersenyum lalu menjawab, "Ternyata segampang ini jatuh cinta sama kamu." Tanpa ragu Mark menarik tangan Heira...