*flashback*
"Tapi kenapa mama jadi benci sama aku? Ini kesalahan papa. Bukan salah aku." teriak Heiran. Dia sudah tidak perduli sedang berada di kantor Mark.
"Ran.. maafin aku. Tapi dia bukan mama kandung kamu." kata Mark dengan suara lirih.
Heiran semakin bingung dan diam melihat Mark.
"Kamu inget waktu kamu hilang di Amerika? Papa kamu ketauan masih berhubungan sama Song Heesun setelah mereka menikah bahkan setelah Beomgyu lahir. Dan alasan kenapa mama kamu ninggalin kamu, karena dia juga baru tau kalau kamu ternyata anak kedua dari papa kamu dan Song Heesun.
Waktu itu papa dan mama kamu susah punya keturunan. Jadi Mr. Choi beralasan buat ngadopsi kamu. Padahal itu rencana papa kamu dan Song Heesun, karena Song Heesun engga mampu buat ngerawat dua anak sekaligus.
Dan beberapa tahun kemudian, Beomgyu lahir.""Jadi maksud kamu.. aku sama Taeyong?" tanya Heiran. Nafasnya mulai terasa sesak.
"Maafin aku, Ran. Ini semua memang salah aku." Mark tertunduk tidak berani melihat Heiran.
Heiran hanya tetap diam tapi air matanya terus mengalir.
"Please maafin aku." Mark berlutut didepan Heiran dan kepalanya masih menunduk. Tubuh Mark bergetar karena menangis, dan baru sekarang dia menyesali semua kebodohannya.
Heiran benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Hatinya benar-benar sangat hancur. Untuk marah pun rasanya dia tidak sanggup lagi.
Heiran mulai melangkah tapi Mark langsung berdiri dan menarik tangan Heiran. Menahannya agar tidak pergi.
Mark berdiri dihadapan Heiran. Dia menggenggam kedua tangan Heiran dan menatap mata Heiran dengan sungguh-sungguh.
Mereka berdua sama-sama menangis sekarang.
"Maafin aku Ran, please.." kata Mark dengan sangat pelan dan menggenggam wajah Heiran. Ternyata Mark masih tidak sanggup melihat Heiran menangis seperti ini.Tapi Heiran menepis tangan Mark dari wajahnya.
"Aku kecewa sama kamu." kata Heiran dan langsung pergi keluar dari ruang kerja Mark.
Mark benar-benar merasa emosi saat ini. Dia mencampakkan semua barang-barang yang ada di meja kerjanya.
Dia memukul meja dengan sangat keras sampai membuat kaca meja itu pecah. Dia mengangkat dan melihat tangannya. Pecahan kaca itu menyayat tangan Mark. Sekarang darah dari tangan dan air matanya sama-sama mengalir.
Sejak mengetahui hal itu Heiran menjadi sangat pendiam. Dia benar-benar berusaha menghindari Taeyong. Saat Taeyong melakukan panggilan video, untungnya Woojin selalu berusaha memegang handphonenya. Jadi Heiran tidak perlu bersusah payah menghindari Taeyong.
Dia juga tidak selera makan, membuat badannya semakin kurus.
Mark sangat khawatir dengan Heiran. Dia selalu berusaha memberi Heiran semangat.
Mark sering mengantarkan Heiran dan Woojin makanan kesukaan mereka. Bahkan Mark juga mengajak Woojin dan Heiran pergi berjalan-jalan.
Mark ingin agar Heiran sadar kalau sekarang dia sudah memiliki Woojin yang harus dia rawat.
Tapi Heiran sepertinya masih meragukan kebenaran itu. Dia berniat untuk melakukan tes DNA. Mark tidak punya kuasa untuk melarang Heiran melakukannya.
Tapi Heiran harus menunggu Taeyong kembali dari Jepang terlebih dahulu. Dengan harapan dia dapat mengambil helai rambut ataupun potongan kuku Taeyong.
***
"Enggak mungkin." ucap Taeyong.
Dia meremuk amplop tersebut dan membuangnya. Lalu menarik rambutnya sendiri seperti orang kerasukan. Taeyong benar-benar merasa terpukul.
Dia dan Heiran adalah saudara kandung. Sekarang dia sadar kenapa Mr. Choi sangat menentang hubungan mereka. Tapi kenapa dia harus berbohong selama ini. Kenapa dia tidak memberi tahu hal ini dari awal.
Dada Taeyong terasa sangat panas. Dia menendang sofa dan meja dengan sangat keras, membuat ruang tamu mereka menjadi porak poranda.
Heiran hanya bisa duduk menangis. Dia sudah memendam hal ini cukup lama. Dia tidak sanggup untuk menenangkan Taeyong karena dia juga tidak dapat menenangkan dirinya sendiri.
Perlahan Heiran berdiri. Dia mengumpulkan semua tenaganya untuk mengatakan ini.
Setidaknya ini adalah cara mereka untuk dapat menebus dosa yang tidak sengaja mereka lakukan.
"Taeyong.." panggil Heiran. Suaranya serak karena menangis.
Taeyong hanya diam berdiri sambil berkacak pinggang. Dadanya naik turun karena berusaha untuk bernafas dengan tenang. Dia mendengar Heiran memanggilnya tapi dia tidak sanggup untuk melihat Heiran.
"Aku mau kita cerai." ucap Heiran.
🌸🌸🌸
Mrs. Lee dan Mina langsung bergegas ke rumah sakit begitu mereka mendengar kabar Mark.
Mina dan Mrs. Lee masuk ke ruangan Mark. Mark sudah sadarkan diri.
Mrs. Lee langsung menghampiri Mark dengan cemas.
"Kenapa kamu bisa kayak gini?" Mrs. Lee menggenggam tangan Mark dengan lembut.Sedangkan Mina berdiri sambil menangis. Dia tidak sanggup melihat wajah Mark yang babak belur. Hatinya sangat sakit melihat Mark terluka.
Mark tidak menjawab pertanyaan mamanya. Dia malah memanggil Mina.
"Mina." panggil Mark dengan suara pelan.
Mina langsung menghapus air matanya dan berusaha untuk tersenyum menjawab Mark.
"Iya, sayang?" jawab Mina.
Mark menatap Mina selama beberapa detik. Dia sudah meyakinkan dirinya untuk mengatakan ini.
Mina menjadi bingung karena Mark hanya diam. Saat Mina akan mengucapkan sesuatu, Mark melanjutkan perkataannya.
"Maaf. Aku gak bisa nikahin kamu."
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)
Fanfiction*LOCAL VERSION ON PROGRESS EDITING* Kisah tentang Mark yang sangat mudah mencintaimu dan juga Taeyong yang sangat sulit melupakanmu. - Mark tersenyum lalu menjawab, "Ternyata segampang ini jatuh cinta sama kamu." Tanpa ragu Mark menarik tangan Heira...