Part 19

1K 122 6
                                    

Heiran kembali ke rumah dan meletakkan barang belanjaannya di dapur. Saat Heiran akan merapikan belanjaannya, Yujin datang menghampiri.

"Biar saya aja bu yang rapiin." kata Yujin.

"Gak apa-apa? Ini kan bukan tugas kamu?" tanya Heiran.

"Gak apa-apa, bu. Soalnya itu bapak udah pulang, tapi mukanya keliatan ga enak bu." jawab Yujin.

Heiran hanya mengangguk dan pergi ke kamar mereka. Saat Heiran baru masuk ke kamar, Heiran mengecek handphonenya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Taeyong dan satu pesan teks dari Mark.

Tapi sebelum Heiran membuka pesan itu, Taeyong merampas handphone Heiran dari tangannya.

Heiran terkejut dan melihat Taeyong kebingungan.
"Kamu kenapa?" tanya Heiran.

Taeyong menatap Heiran dengan wajah yang serius. Dia terlihat menahan amarahnya.

"Apa ini?" tanya Taeyong dengan nada datar. Dia mengangkat botol obat tersebut ke depan wajah Heiran.

Heiran terkejut Taeyong dapat menemukan pil kontrasepsi itu. Heiran langsung menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Taeyong.

"Buat apa kamu minum ini?" tanya Taeyong lagi.

"Aku minta maaf, mestinya aku ngomong dulu sama kamu. Tapi aku takut kamu marah. Aku cuma ga pengen Woojin punya jarak terlalu deket sama adiknya. Jadi Woojin ga ngerasa-"

"Kamu pikir aku percaya?" potong Taeyong.

Heiran mengangkat kepalanya melihat Taeyong kebingungan.

"Udah berapa lama kamu punya hubungan sama Mark?" tanya Taeyong.

"Ha?" Heiran semakin bingung. Dia tidak mengerti kenapa Taeyong bisa berpikir seperti itu.

"Aku tanya, udah berapa lama kamu punya hubungan sama Mark?!!" Taeyong membentak Heiran.
Heiran benar-benar terkejut mendengar suara teriakan Taeyong.

"Ak- aku gak punya hubunga-"

"Gak usah ngelak lagi!!" teriak Taeyong.

Heiran semakin ketakutan. Dia mundur menjauhi Taeyong tapi terhalang oleh meja riasnya.

Taeyong membuka handphone Heiran dan membaca pesan dari Mark.

Mark :
-Ran, kamu udah yakin mau jujur sama Taeyong?-

Taeyong melepaskan handphone Heiran dari tangannya dengan sengaja sampai jatuh ke lantai.

Lalu Taeyong tertawa seperti orang gila sambil menarik rambutnya sendiri. Tawanya terdengar menutupi amarahnya yang sudah sangat memuncak. Wajahnya mulai memerah karena menahan emosi. Matanya juga mulai berkaca-kaca.

"Ini maksudnya apa?" tanya Taeyong dengan nada pelan namun mengintimidasi Heiran.

"Please biar aku jelasin dulu-"

"Kamu mau jelasin apa? Ha?! Mau jelasin kamu udah berhasil ngedeketin Woojin sama dia?! Pergi jalan-jalan kayak pasangan suami istri sama anak! Bawa masuk laki-laki lain kerumah ini selagi suami enggak ada!!" Taeyong semakin berteriak diwajah Heiran.
Heiran menunduk menangis ketakutan.

"Terus ini?" Taeyong mengangkat botol kontrasepsi tersebut ke hadapan Heiran.

"Kamu minum pil ini biar kamu ga hamil sama Mark selama aku pergi kan?" tanya Taeyong semakin mengintimidasi Heiran.

Heiran mengangkat kepalanya melihat Taeyong. Heiran menggelengkan kepalanya sambil menangis.

"Please dengerin ak-"

Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang