"Tau gini, mending gua ga ikut deh." keluh Doyoung yang sedang mendorong trolley belanjaan.
"Heh! Lu masih mending jadi ikutan belanja. Lah gua apa kabar cuma jadi supir?" kata Johnny.
"Hyung. Itu yang jadi masalah. Yang mestinya gua ga keluar uang, jadi ngabisin uang." jawab Doyoung.
Mark hanya tertawa kecil mendengar percakapan mereka sambil memilih barang.
"Tapi serius. Lu ga curiga, hyung? Kenapa dia malah ngajakin kita belanja gini? Biasanya kan dia sama doi." kata Doyoung saat mereka sudah berada di kasir.
"Mark, lu ga bangkrut kan?" lanjut Doyoung bertanya.
"Iya juga. Tadi minta jemput. Jangan-jangan sekarang mau minta bayarin." kata Johnny sambil menyilangkan tangan didada.
Mark semakin tertawa. Dia mengeluarkan kartu nya, lalu mengangkat kartunya ke wajah Johnny sebelum memberikannya kepada petugas kasir.
"Kalian kan tau kalo urusan belanja sama masak gua kerjain sendiri." kata Mark sambil mengangkat belanjaannya yang sudah dibayar.
"Terus juga ga mungkin gua belanja sama pacar orang." lanjut Mark.
Setelah mereka kembali ke mobil, Johnny penasaran dan bertanya, "Maksud lu pacar orang?"
"Iya, pacar Taeyong." jawab Mark.
Hampir saja Doyoung tersedak air liurnya sendiri saat mendengar perkataan Mark. Untungnya dia duduk dibelakang sendirian, jadi tidak ada yang menyadari betapa terkejutnya dia.
"Ha? Maksud lu mereka-"
"selingkuh." Mark memotong perkataan Johnny.
"Lu yakin, Mark?" tanya Johnny lagi masih tidak percaya.
"Iya, gua liat sendiri." jawab Mark.
Mark pun menjelaskan bagaimana dia memergoki Taeyong dan Heiran. Doyoung hanya diam menyimak pembicaraan mereka.
"Gua mesti ketemu Taeyong." kata Doyoung dalam hati.
Mark dan Johnny akan makan malam diluar. Tapi Doyoung meminta agar langsung mengantarnya kembali ke dorm NCU terlebih dahulu. Dengan alasan ada urusan yang harus dia kerjakan.
Setelah Doyoung menyimpan semua barang belanjaan, dia langsung bergegas ke apartment Taeyong.
Setelah sampai, Taeyong langsung mempersilahkan Doyoung masuk.
"Hyung. Gua denger lu balikan sama Heiran?" tanya Doyoung berterus terang.
Taeyong hanya bergumam sambil mengangguk.
Doyoung menghela nafas."Terus lo sama Mark gimana?" tanya Doyoung lagi.
Taeyong mengangkat kedua bahu nya, lalu berkata, "Dia cuma perlu waktu buat terima."
"Hyung." panggil Doyoung kesal karena mendengar jawaban Taeyong.
"Lu tau sendiri gimana bokapnya Heiran. Ditambah lagi saingan lu Mark." lanjut Doyoung.
"Jadi menurut lo, gua ga lebih baik dari Mark?" tantang Taeyong.
"Bukan gitu! Lo sendiri yang bilang kalo bokapnya ga suka sama pekerjaan lo. Liat Mark. Dia sejalan sama Mr. Choi." nada Doyoung semakin meninggi. Taeyong hanya diam.
"Hyung. Gua udah liat sendiri gimana lo stress dulu waktu putus sama Heiran. Kalo bukan karna gua, lo udah make narkoba! Hidup lo bakal hancur sekarang!" Doyoung masih menunjukkan kekesalannya.
Dia sangat perduli dengan Taeyong. Dulu Taeyonglah yang memberikan dia rasa percaya diri untuk menjadi seorang penyanyi. Bahkan sampai menjadi idol seperti sekarang. Karena itu dia tidak ingin melihat Taeyong sengsara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)
Fiksi Penggemar*LOCAL VERSION ON PROGRESS EDITING* Kisah tentang Mark yang sangat mudah mencintaimu dan juga Taeyong yang sangat sulit melupakanmu. - Mark tersenyum lalu menjawab, "Ternyata segampang ini jatuh cinta sama kamu." Tanpa ragu Mark menarik tangan Heira...