Part 17

1.1K 126 14
                                    

Sudah dua minggu Taeyong, Heiran, dan Woojin pindah ke rumah lama Heiran. Masih ada beberapa barang-barang yang belum dibereskan.

Taeyong dan Heiran memakai kamar utama di lantai satu. Sedangkan Woojin meminta kamarnya sendiri di kamar lama Beomgyu di lantai dua.

"Sayaangg~ masa kamu tega biarin aku pergi sendiri?" Taeyong merengek menendang-nendang kakinya seperti anak kecil di atas tempat tidur. Sedangkan Heiran sedang mengemasi barang-barang Taeyong ke koper.

"Bukannya aku tega, tapi sekolahnya Woojin gimana? Kalo tadi cuma satu minggu masih mending. Ini satu bulan." kata Heiran.

Taeyong harus pergi ke Jepang selama satu bulan. Sekarang Taeyong tidak hanya memproduseri lagu NCU saja, tapi dia juga mendebutkan artis maupun idol. Dan kali ini dia harus mempersiapkan debut grup idol asal Jepang.

"Woojin kan masih playgroup!" keluh Taeyong.

"Tapi kan dia udah mau ujian masuk sekolah dasar. Lagian dia lagi belajar bahasa inggris, kasian kalo harus adaptasi lagi sama bahasa jepang." Heiran mencoba menjelaskan.

Taeyong bangkit dari tempat tidur menghampiri Heiran.
"Emang kamu ga bakal kangen sama aku? Satu bulan loh!" kata Taeyong.

Heiran melihat Taeyong dengan kesal.
"Kamu kenapa jadi kayak anak kecil gini sih?" tanya Heiran lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil peralatan mandi Taeyong.

Taeyong langsung memanyunkan bibirnya dan melompat ke tempat tidur lagi.
"Bilang aja kamu udah ga cinta sama aku!" teriak Taeyong.

Heiran tertawa mendengar perkataan Taeyong. Setelah selesai mengemasi barang-barang Taeyong, Heiran naik ke tempat tidur. Taeyong membelakangi Heiran.

"Kamu kan udah makin sibuk, masa Woojin harus ikut pindah-pindah ngikutin kamu." kata Heiran dengan lembut.

Taeyong membalikkan badannya menghadap Heiran.
"Ya kalo cuma harian atau mingguan aku bisa sendiri. Ini kan sebulan!" keluh Taeyong.

"Ya sama aja, kan kamu perginya cuma empat minggu. Mingguan kan?" kata Heiran.

"Yauda. Terserah!" jawab Taeyong ketus dan kembali membelakangi Heiran. Bahkan menggeser badannya ke ujung tempat tidur menjauhi Heiran.

"Oh gitu, tidurnya jauhan? Yauda deh, mending aku tidur sama Woojin aja." kata Heiran sambil beranjak dari tempat tidur.

Taeyong menarik badan Heiran kembali ke tempat tidur dan langsung menindih badan Heiran.

"Awas kamu kabur! Pokoknya aku ga bakal berhenti sampe pagi." kata Taeyong lalu mencium bibir Heiran dengan ganas.

Setidaknya dia harus menikmati malam ini bersama istrinya, sebelum satu bulan kedepan dia akan sangat merindukannya.
🌸🌸🌸

Keesokan harinya Taeyong menggendong Woojin dan Heiran memegang tas tangan Taeyong. Taeyong akan berangkat ke Jepang pagi ini. Taxi sudah menunggu didepan rumah.

"Nanti bawain makanan yang banyak ya, pa!" kata Woojin kepada Taeyong.

"Iya, sayang." kata Taeyong sambil mencium kening, hidung, dan pipi Woojin. Woojin juga melakukan hal yang sama kepada Taeyong.

"Woojin turun dulu ya, papa mau meluk mama dulu." kata Taeyong sambil menurunkan Woojin dengan hati-hati.

Taeyong memeluk Heiran dengan erat dan berbisik ditelinga Heiran.
"Engga kepanasan pake baju kayak gini?" tanya Taeyong menggoda Heiran.

Heiran terpaksa harus memakai baju hangat yang menutupi leher agar kemerahan di leher dan dadanya tidak dilihat Woojin. Iya, tentu saja. Hasil perbuatan Taeyong tadi malam.

Heiran mencubit perut Taeyong membuat Taeyong tertawa. Lalu Taeyong mengecup kening Heiran sebelum melepaskan pelukannya.

"Baik-baik ya dirumah." kata Taeyong kepada Heiran dan kali ini mengecup bibir Heiran. Heiran tersenyum mengangguk lalu memberikan tas tangan Taeyong.

"Bye!" teriak Taeyong saat sudah masuk ke dalam mobil.

Setelah Taeyong pergi, hari ini Heiran berencana untuk membereskan barang-barang yang ada di gudang dan juga barang-barang pindahan mereka yang belum di bongkar.

Sekitar satu jam kemudian, babysitter Woojin datang. Heiran berencana mempekerjakan babysitter selama Taeyong pergi untuk membantunya menjaga Woojin.

Selama ini kalau Taeyong dan Heiran benar-benar sangat sibuk, dia akan memanggil babysitter ini untuk menemani Woojin. Jadi Woojin juga sudah akrab dengan babysitter nya ini. Walaupun sesekali member NCU juga meminta untuk menjaga Woojin saat mereka tidak sibuk.

Heiran sedang membereskan gudang agar lebih rapi dan bersih. Saat membersihkan, dia melihat kotak besar yang berisi barang-barang almarhum papanya dari kantor. Selama ini mereka belum membereskannya.

Heiran membuka kotak itu dan memeriksanya. Kebanyakan berisi file pekerjaan.

Lalu dia melihat album foto yang berisi foto-foto keluarga mereka. Mulai dari foto papa mamanya menikah, Heiran saat masih bayi, Beomgyu baru lahir dirumah sakit, sampai foto mereka berempat waktu pertama kali pindah ke rumah ini.

Heiran tersenyum sambil menghela nafasnya. Setidaknya dia hanya akan mengingat kenangan-kenangan manis saja.

Sebelum Heiran kembali menutup kotak besar itu, dia melihat kotak berukuran sedang berwarna hijau tua yang berada ditumpukan paling bawah.

Heiran berusaha mengambil kotak itu dengan mengeluarkan semua barang-barang yang menumpuk diatasnya. Setelah berhasil, dia lalu membukanya.

🌸🌸🌸

"Please maafin aku." Mark berlutut dan kepalanya menunduk. Dia mulai menangis, dan baru sekarang dia menyesali semua kebodohannya.

Heiran benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Hatinya benar-benar sangat hancur. Untuk marah pun rasanya dia tidak sanggup lagi.

Heiran mulai melangkah tapi Mark langsung berdiri dan menarik tangan Heiran. Menahannya agar tidak pergi.

Mark berdiri dihadapan Heiran. Dia menggenggam kedua tangan Heiran dan menatap mata Heiran dengan sungguh-sungguh.

Mereka berdua sama-sama menangis sekarang.
"Maafin aku Ran, please.." kata Mark dengan sangat pelan dan menggenggam wajah Heiran. Ternyata Mark masih tidak sanggup melihat Heiran menangis seperti ini.

Tapi Heiran menepis tangan Mark dari wajahnya.

"Aku kecewa sama kamu." kata Heiran dan langsung pergi keluar dari ruang kerja Mark.

Mark benar-benar merasa emosi saat ini. Dia mencampakkan semua barang-barang yang ada di meja kerjanya.

Dia memukul meja dengan sangat keras sampai membuat kaca meja itu pecah. Dia mengangkat dan melihat tangannya. Pecahan kaca itu menyayat tangan Mark. Sekarang darah dari tangan dan air matanya sama-sama mengalir.

🌸🌸🌸



fyi : author seneng banget baca komen-komen kalian 😭💚💚💚

Caught in A Lie ✓ Taeyong Mark NCT (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang