Raka pov's
Hari di mana aku bertemu Indun di acara lamaran kami, aku sudah merasakan hal yang berbeda. Tatapannya sungguh membuatku tidak bisa melupakannya. Ini hal pertama kalinya yang aku rasakan.
Dia juga menerima aku yang berakting waktu itu, dia bahkan mau memandikanku dengan sabar. Hanya saja aku ini tidak pandai berakting, yang akhirnya berujung dengan ketahuannya aku oleh Indun.
Aku juga akhirnya tahu kebohongan yang ia sembunyikan, saat ia membawaku ke rumah Ibu aslinya. Aku sangat marah waktu itu, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Saat malam aku menjumpai Ibunya untuk meminta izin membawa Indun ke Jepang, karena pekerjaan dan alasan lainnya adalah karena Bunda sangat memaksaku untuk membawa Indun ikut serta.
Malam aku menjadi pendengar yang baik saat Ibu Indun menceritakan kisah tentang siapa mereka sebenarnya. Cerita itu cukup menyedihkan. Ibunya juga bercerita kalau Indun menikahiku untuk menebus rasa baktinya kepada mendiang Ayahnya yang sudah meninggal. Karena, perusahaan yang dipegang oleh Om Prasmana itu, merupakan jerih payah Ayah Indun juga.
Hari demi hari bersamanya gadis cerewet itu semakin membuatku menyukainya. Malam ini, aku lihat dia dekat dengan kolegaku yang bernama Hazel itu. Ck, aku tidak terima. Kenapa aku jari seprotektif ini dengannya.
Aku belum bisa mengatakan kalau aku jatuh cinta padanya. Karena cinta tidak datang secepat ini.
Semenjak aku membelikannya ponsel, gadis itu menampilkan sisi bedanya. Ia sering sekali selfie, video call dengan teman gengnya itu, dan diam-diam memotretku. Aku tahu itu. Hanya saja aku menutupinya.
Aku harap kisah ini bisa berakhir bahagia. Semoga cinta datang di antara kami.
Hari ini urusan bisnisku di Jepang sudah selesai. Kami pun pulang hari ini juga. Indun sangat sibuk membeli oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia. Ia juga membelikan untuk sahabatnya. Sekarang aku menenteng banyak sekali belanjaan, belum lagi koper yang aku pegang.
"Woi, udahan kenapa. Ini udah banyak banget!" protesku. Ia justru melenggang mencari oleh-oleh khas Jepang lainnya.
Setelah berjam-jam menunggu akhirnya ia keluar dari toko itu dengan bawaan yang tak kalah banyaknya.
"Kamu bawa sendiri!" bentakku. Aku menyodorkan semua oleh-oleh yang ia beli, yang menyisakan dua koper saja di kedua tanganku.
"Yee, dasar laki gak peka lo!" teriaknya padaku yang mulai menjauh. Aku menoleh sekilas, dapat aku lihat ia berlari-lari kecil mengejarku.
Kini kami sudah ada di dalam pesawat. Ia tidak banyak bicara, ia justru sibuk dengan ponselnya.
"Duh, gak enak ya dikacangin gini," sindirku. Ia mendelik. Lalu kembali fokus dengan ponselnya.
"Emangnya lo mau ngapain, biasanya juga lo ngacangin gue," balasnya.
Dia sangat menggemaskan. Kenapa aku baru sadar memiliki istri semenggemaskan ini. Aku cubit pipinya lembut.
"Woii, sakit anjrit!" pekiknya pelan, sembari memegangi pipinya.
Tak lama ia tertidur pulas, sama seperti saat berangkat ke Jepang, ia banyak tertidur selama perjalanan.
🐝
Kami sudah sampai beberapa jam yang lalu di mansion Ayah. Kami disambut dengan hangat oleh mereka. Di sana rupanya keluargaku sedang berkumpul, Kakak-kakakku pun membawa serta anak dan suami mereka.
"Duh senengnya bisa kumpul gini," ujar Bunda.
"Iya ya Bun, keluarga kita lengkap sudah," timpal Kak Oza.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Idiot [Completed]
RomanceBanyak cara yang digunakan manusia untuk memenuhi hasratnya menemukan cinta sejati. Mungkin cara Raka sedikit aneh, namun ia meyakini itu akan berhasil. Bagaimana caranya? Penasaran? Langsung baca aja yuk! #1 in akad (May 2021) #2 in different (Sept...