CHAPTER 29

1K 85 0
                                    

⚠️ ⚠️ ⚠️

Kalau ada typo komentarin yak.

Jangan lupa juga tinggalin jejak bintang di chapter ini, disetiap chapter juga boleh banget kok.

Selamat membaca😁

🐝 🐝 🐝



Seorang wanita paruh baya namun modis bernama Rachel itu sedang duduk menikmati pesanannya di sebuah kafe. Ia sedang menunggu suaminya Arkana untuk bertemu. Namun, sudah tiga puluh menit berlalu, yang ditunggu tak kunjung datang. Tapi, Ia bisa memaklumi jika suaminya itu akan terlambat lagi kali ini, pasalnya perusahaan yang dipegang suaminya itu cuku besar, ditambah lagi jabatannya paling penting di sana. Sangat sulit bagi suaminya untuk datang menemuinya tepat waktu.

Rachel yang sedang santai menyeruput kopi hangat pesanannya tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan seorang lelaki yang langsung duduk di hadapannya. "Kamu siapa?" tanyanya.

Lelaki itu tersenyum ramah kepadanya. Rachel semakin mengernyitkan keningnya. Perasaan was-was pun menghinggapinya, ia kemudian merogoh tasnya untuk mengambil ponsel dan akan menghubungi suaminya.

"Tenang saja Bu, saya bukan orang jahat," ucap orang di depan Rachel itu. Ia kemudian menyodorkan buket bunga yang indah kepada Rachel. Dan itu semakin membuat Rachel kebingungan.

"Untuk apa ini? Kamu siapa?"

Lelaki itu lantas menyodorkan tangannya kepada Rachel. Tentu awalnya Rachel sedikit ragu. Tapi, ia tepis semua keraguan dan ketakutannya, lagipula mana ada orang yang ingin berbuat jahat di tempat seramai kafe ini. Rachel pun menyambut tangan lelaki itu.

"Perkenal nama saya Hazel Bu," tukas lelaki di depan Rachel.

"Saya Rachel," jawab singkat Rachel.

"Ada perlu apa ya?" tanya Rachel lagi.

"Begini Bu, saya dipinta oleh atasan saya untuk memberikan hadiah kecil kepada istri dari Pak Arkana, sebagai tanda kerja sama perusahaan kita," jelas Hazel.

"Oh iya, kalian dari perusahaan mana?" Jiwa kepo Rachel semakin menjadi-jadi, pasalnya perusahaan mana yang memiliki inisiatif yang manis seperti ini, sudah berpuluh tahun suaminya berkecimpung pada dunia kerja itu, tapi belum pernah ada yang seperti ini.

"Perusahaan tempat saya bekerja, berpusat di kota Tokyo Bu, satu bulan lalu perusahaan suami Ibu dan bos saya bekerja sama," jelas Hazel.

"Wah, terima kasih banyak sudah mau bekerja sama dengan perusahaan kami," kata Rachel.

Rachel ikut senang dengan kerja sama yang sudah terjalin antara perusahaam mereka. Dan yang jadi nilai plusnya adalah mereka sangat berbeda dengan yang lainnya.

"Oh iya Bu, apa kabar Raka, terakhir saya dengar dia mengalami kecelakaan," tanya Hazel, tentu ia sudah tahu kabar ini. Namun, ia tidak sempat menjenguk Raka.

"Raka sudah membaik, dia dan istrinya sudah kembali ke apartemen mereka lagi hari ini," jawab jujur Rachel.

"Saya permisi ke toilet dulu ya." Rachel permisi ke toilet karena sudah sejak tadi menahan buangbair kecil. Sementara Hazel, tiba-tiba pindah ke meja lain. Ia melihat arlojinya, lalu melihat keadaan luar kafe dari balik jendela kaca.

"Hazel!" panggil seseorang yang baru saja masuk ke kafe itu. Hazel mengulas senyum yang lebar saat mengetahui yang ditunggu telah datang.

"Hei Ndun," sapa Hazel.

I Love You Mr. Idiot [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang