Sepuluh

24.8K 249 12
                                    

Haiiiiiiiiii kembali lagi dengan akuuuu,,,

Maaf banget, sebenernya ini harusnya aku update kemarin, tapi kemarin aku ketiduran. Juga cuma punya kuota malem, jadi yaa kalian tau kelanjutannya ...

Langsung gazzzz deh





Happy reading ♥️

Sudah hampir dua tahun berlalu, namun wanita cantik itu tak bisa melupakan pria pertama yang bisa mengambil hatinya begitu saja. Membuat kepergianya terasa begitu berat untuknya.

Namun apa yang bisa ia lakukan, ia mendesah kecil ketika jari jari pria jangkung di hadapannya sedang menggerayai tubuhnya, bahkan dulu Tian tak membiarkan pria lain melihat tubuh moleknya namun sekarang, entahlah sudah berapa pria yang tidur bersamanya.

Ia pernah menyalahkan Kaka nya karena memasukan nya di sekolah ini, namun ini sudah takdir, dan ia tak menyangkal bahwa ia juga menikmatinya.

"Aahhkk.." desahnya ketika sesuatu panjang dan besar menerobos miliknya hingga ia merasa penuh, tangannya meremas rambut pria yang sedang mengemut layaknya bayi yang kehausan di payudaranya membuat ia mendongak mendesah kecil hingga ia mengalami pelepasan pertamanya. Namun pria di atasnya ini terus memompanya Tampa henti untuk mencapai klimaks nya..

"Aahhh uhhh sshhh.."

"Ahhhkk"

Desahan desahan mereka beradu dengan desahan siswa yang lain yang memang tengan melakukan olahraga pagi di taman belakang sekoalah, tempat yang cocok untuk melakukan sex dengan beberapa macam gaya.

"Aahhhhkk..." Desahan panjang pemuda di depannya sembari memuncratkan sperma di perut Vie sambil sesekali masih mengocok miliknya yang tadi buru buru ia lepas karena ia tak memakai pengaman.

Bisa saja ia melepasnya di dalam, namun Vie tak mau, ia tak mau mengulangi kesalahan yang sama.... juga kalau kalian lupa sekolah ini memiliki peraturan aneh yang memperbolehkan siswanya berhubungan intim tapi jika ada yang hamil akan di keluarkan, ia tak ini melakukan kesalahan seperti dulu, entahlah itu sebuah kesalahan atau bukan, tapi sekarang ia sangat membenci pria yang sayangnya adalah ayah dari peri kecilnya yang sudah pergi terbang ke bintang.

"Aku mencintaimu" ucap pria yang bernama Rio yang nafas ya masih terengah engah, lalu membaringkan tubuhnya di sebelah Vie di atas rerumputan hijau.

Vie hanya tersenyum lalu mencari letak ternyaman dalam dada bidang Rio Yanga dan di sebelahnya, tangan kiri pemuda itu di gunakan untuk menjadi bantalan Vie "aku juga"..








Flashback on..

Tian menatap tubuh molek Vie, ia berjalan ke arah Vie yang memunggunginya, terdengar isakan kecil dari wanita yang membuatnya sedih dan senang di waktu yang bersamaan.

"Vie.." panggilnya pelan, dan Vie tetap setia memunggunginya.

Tian membalik tubuh Vie, dan disana , di mata itu... Mata yang biasanya berbinar jika menginginkan sesuatu, mata yang sering menyambut pagi teduhnya, mata hitam pekat itu tak terlihat lagi, yang terlihat hanyalah mata sayu yang sudah memerah, air mata itu terus mengalir membuat bagian dari diri Tian sakit.

"Vie, ak..."

"Ngga perlu di jelasin, aku ngerti" ucap Vie memotong ucapan Tian, ia berusaha untuk tidak memeluk pria yang sudah mencuri hatinya itu, namun tak bisa.

"Jadi, briana kekasihmu?" Tanyanya pelan, senyum kecilnya ia sunggingkan, namun Tian tau, di senyum itu hanya ada kesedihan.

"Iya, tap.."

Students'ex (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang