Tiga puluh satu

10.4K 148 4
                                    

Haiiii,,, sudah entah berapa bulan aku ga nongol. Aku tau kalian marah, aku minta maaf. Makasih buat yang masih setia di lapak ini. Love you. Oiya Happy new year ❤️

Happy reading ♥️.

Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian itu, dan hari ini adalah hari special yang tertunda kemarin.

Dua jam lalu Tian dan Vie sudah sah menjadi pasangan suami istri saat mereka berdua menyatakan sumpah pernikahan dan diakhiri dengan ciuman mesra keduanya.

Tampak wajah Vie yang bersinar, ditambah dengan kebahagiaan yang ia rasakan sekarang, disebelahnya pria bertuxedo senada dengan Vie yang memakai gaun indah panjang hitam elegan pun tersenyum bahagia.

Tampak beberapa keluarga dekat serta rekan rekan keduanya. Mommy dan Dady Vie ikut terharu melihat anak yang dulu mereka adopsi dari panti sekarang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang baru saja bersuami, Dady pun sampai meneteskan air mata.

Angel dan Daniel memeluk Vie bergantian, tak lupa Daniel yang memberi amanat pada Tian untuk selalu menjaga Vie serta anak mereka, jangan sampai kejadian dulu terulang lagi.

Tian tersenyum ke arah Vie yang dibalas senyuman juga "trimakasih" kata Tian, lalu pria itu mengecup lembut kening Vie serta mengelus perut Vie "tumbuh sehat anak ayah" ucapnya lagi.

Vie sekarang bahagia, setelah semua yang berlalu, ternyata ia kembali pulang ke seseorang yang kini berstatus sebagai suaminya, seseorang yang nantinya akan memberinya kebahagiaan dengan anak anaknya.

Dia adalah Tian.

Entahlah bagaiman jika dulu dia tidak salah masuk kamar mandi, entahlah bagaimana dia dulu jika Tian tak menjaganya saat di sekolah, entahlah, dia mencintainya, Vie mencintai Tian. Dan itulah yang benar sekarang "aku juga mencintaimu" ucap Vie yang juga di balas senyum bahagia Tian.

🐏

Rumput hijau menari nari di terpa angin, beberapa daun kering berjatuhan lalu ikutan terbang di terpa angin.

Matahari sudah ada di atas ketika seorang wanita dengan perut sedikit berisi tengah duduk di ayunan taman tersebut. Ia tersenyum saat melihat banyak anak anak kecil bermain di taman itu, ada yang kejar kejaran, ada yang sedang menangis, ada yang sedang di gendong oleh ayahnya dan masih banyak lagi.

Vie mengelus perut buncitnya pelan, berharap anaknya dapat melihat apa yang ia lihat dari dalam sana.

Tiba tiba kegelapan datang, karena sebuah tangan kekar yang menutup matanya dari arah belakang. "Tian" ujar Vie saat tau pemilik tangan itu bukan lain adalah Tian, suaminya.

Tian melepaskan tangannya dan berjongkok di hadapan Vie yang tengah duduk di ayunan kecil. Mukanya terlihat masam dan memandang istrinya tak bersahabat, lihatlah kerutan di dahinya itu "ada apa denganmu? Kenapa terlihat masam?" Tanya Vie bingung. Namun Tian hanya mendengus sambil memalingkan wajahnya.

Vie memegang rahang kokoh suaminya itu, dan menempatkannya agar ia bisa melihat dengan jelas wajah tampan suaminya "kenapa?" Tanya Vie lagi.

"Kenapa masih panggil gitu?" Tanya Tian yang semakin membuat Vie tak mengerti.

"Manggil gimana?" Tanya Vie bingung.

"Ituh tadi, masa manggilnya Tian" jawab Tian dengan jutek. Entahlah dengan suami Vie ini, sejak Vie hamil pria itu gampang sekali berubah rubah sikap, contohnya seperti ini.

Tadi saat perjalanan ke taman, pria itu menasehatinya agar jangan melirik pria lain di taman lah, mengobrol dengan lelaki lah, bahkan saat ada tukang kebun taman yang sudah berusia paruh baya menyapanya pun pria itu bergegas menarik tangan Vie.

"Terus? kan memang namamu Tian?" Jawab Vie. Benar kan?

Tian berdecak sebal "tapi kan udah mau jadi ayah" gumamnya kecil, sangat kecil.

Vie memajukan wajahnya agar dapat mendengar "hah? Apa? Kamu bilang apa?" Tanya Vie, karena ia hanya mendengan gumaman kecil.

Tian menghela nafas, lalu memandang istri kecilnya yang bertambah seksi dan imut menurutnya "Vie sayang, kan aku udah mau jadi ayah, masa di panggilnya masih Tian terus. Daniel aja di panggil papa sama Angel" jelas Tian dengan pipi di gembung lucu.

Tuhan, setan apa yang merasuki Tian, batin Vie. Ia terkekeh gemas melihat tingkah suaminya itu "Ya ampun Tian, hahaha kamu gemesin banget sih akhir akhir ini, pengin aku makan kamu" ucap Vie.

Namun mungkin arti dari ucapan Vie lain di telinga Tian. Pria itu menatap istrinya sambil tersenyum smirk "udah mulai nakal yah baby Vie ku ini" ucapnya yang masih mempertahankan senyumnya itu.

Vie menatap suaminya bingung "apa?" Tanyanya.

"Ini masih siang Vie, kalau kamu mau makan aku nanti malam aja, aku juga rindu sama kamu, pasti si kecil juga rindu sama ayahnya" jawab Tian yang semakin membuat Vie bingung.

"Kamu ngomong apa sih ?" Tanya Vie lagi.

"Kamu pengin makan aku kan?" Tanya Tian. Vie mengangguk polos.

Senyum Tian semakin lebar "yaudah ntar malem kamu aja yang di atas, aku juga suka waktu kamu di atas"

Vie terdiam sebentar, lalu saat ia sadar apa yang dimaksud pria itu wajahnya tiba tiba memerah, antara malu dan kesal, bisa bisanya pria itu mengartikan lain dari ucapannya itu.

Saat ia tersadar tiba tiba ia terkejut karena wajah Tian berada tepat di hadapannya kini dan sangat dekat, hingga membuatnya dapat merasakan hembusan nafas hangat pria itu. Pria itu semakin dekat dan Vie terbawa suasana, wanita itu mengalungkan tangannya di leher pria itu dan menutup matanya, merasakan sensasi lembut dari bibir suaminya yang sudah mendarat tepat di atas bibirnya, melumatnya sedikit, menggigit bibirnya pelan hingga membuat bibirnya terbuka dan pria itu memasukan lidahnya, mengabsen setiap gigi gigi mungil Vie serta mencari lidah Vie untuk di satukan, dan melumatnya hingga membuat Vie terengah.

Mereka melepaskan panggilan mereka, melihat bibir Vie yang basah dan terbuka sedikit membuat nafsu Tian semakin tinggi "Vie, sepertinya kita harus pulang" ucapnya.

Vie? Wanita itu masih mengatur nafasnya sampai tak sadar Tian sudah menggandengnya sampai ke mobil dan pulang.


TBC
 

Satu kata buat part ini?
Satu kata buat aku?

Oya sekali lagi maaf bgt karena baru aja update, dan makasih yang masih stay baca ❤️

Students'ex (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang