Tujuh belas

14.7K 169 8
                                    

Hai hai hai hai hai hai hai... Kembali lagi dengan aku.

Maaf banget maaf, kalau yang baca dari awal itu kadang namanya suka berubah ubah, aku itu anaknya lupa an.. maap Ken yaaaaaaa




Happy reading ♥️

Entahlah, pagi pagi sekali ayahnya menelfonnya untuk segera datang ke rumah. Dan disinilah Tian, di rumah megah yang hanya di tempati pasangan lanjut usia yang seharusnya sudah menikmati hari tuanya.

"Ayah memanggilku?" Tanya Tian to the point.

Pria yang bernama lengkap Erlando vettel itu menatap putra tunggalnya lalu tersenyum, senyum yang jarang sekali ia tunjukan walau anaknya sendiri. Tian melihat ayahnya berbeda pun segera duduk di kursi berhadapan dengan ayahnya.

Tn.vettel menghembuskan nafasnya pelan, saat mendiskusikan dengan istrinya ia akan mengambil kesempatan ini.

Ia menatap putranya "kau bisa membatalkan perjodohan ini nak" ucapnya dengan nada bijak layaknya seorang ayah yang sedang berbicra pada anaknya.

Senyum Tian terangkat, menampilkan gigi yang tertata rapih. Senyum yang sudah dua tahun ini ia tak melihatnya di wajah anaknya itu "sungguh yah?" Tanyanya bersemangat.

Tn. Erlano vettel itu menatap anaknya serius "kau bisa membatalkan perjodohan itu, tapi kau harus berjanji setelah itu kau harus bisa membuat perusahaan kita kembali normal. karena kau tau, jika perjodohanmu di batalkan pasti perusahaan ayah Briana akan memutuskan kontrak kerjasama dengan kita" ucapnya pada anaknya.

Tian yang mendengarkan pun mengangguk mantap "baik yah, akan Tian lakukan" jawabnya.

"Tapi...." Ucap Sanga ayah memberi jeda, membuat Tian menatap ayahnya yang sudah menginjak kepala empat itu "kau tak boleh dekat dengan wanita manapun dulu sebelum kondisi perusahaan membaik, jika perusahaan tetap berada di bawah keterpurukan dengan menyesal ayah akan mengirimi keluar negri, mengurus seluruh bisnis ayah disana dan ayah akan menjodohkanmu lagi" ucapnya dengan serius dan jelas.

Tian tersenyum lalu memeluk ayahnya itu, entah sudah berapa lama ia tidak memeluk pria yang mengajarinya menaiki sepeda walau harus terjatuh beberapa kali itu hingga ia bisa lancar mengayuh sepeda "pasti yah. Pasti Tian akan membuat perusahan kita kembali normal setelah pencabutan saham dari ayah Briana, atau mungkin seseorang yang mengikuti ayah Briana. Tian janji tidak akan mengecewakan ayah, trimakasih" ucapnya bersungguh sungguh. Tn. Erlano pun membalas pelukan sang anak.

Dari lantai atas, ada seorang wanita yang tersenyum. Entah sudah berapa lama ia tak melihat kedua lelaki yang amat dicintainya seperti itu, membuat ia menintikan air mata haru. Mamah Tian itu kemudian turun, bergabung dengan kebahagian keluarga mereka.



🐾





Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Tian tak menyangka sudah berjalan hampir setengah tahun dirinya membangkitkan perusahaan yang hampir di ambang kebangkruan ini. Tak sia sia ia dulu belajar dunia bisnis dari papahnya.

Ia menghembuskan nafas lega, seminggu ini ia mengambil cuti untuk meliburkan diri sendiri, setelah lima bulan beberapa hari selalu berkutat di kantor, menemui para klient baru dan mengurusi kesepakatan kerjasama yang menguntungkan.

Ah, bicara soal kerja sama. Perusahaanya masih bekerjasama dengan PATRICO GRUB, entahlah walau perusahaan itu tau bahwa perusahaanya di ambang kebangkrutan, namun mereka tetap menjalin kerjasama. Mungkin Daniel selaku calon Kaka iparnya itu melihat kerja kerasnya, hahaha Tian terkekeh.. entahlah, calon Kaka ipar dari mana, sesungguhnya ia pun belum berani membicarakan hubungannya dengan adik sang pemilik perusahaan itu. Dan memang akhir akhir ini wanita itu seperti menjaga jarak, membuat Tian sedih. Namun dia tetap semangat.

Students'ex (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang