Dua puluh empat

10.4K 160 5
                                    

Haiii ,,,,, maaf lama updatenya...

Seminggu ini lagi sakit, inipun masih sakit, huhuhu... Tapi entah apa yang membawa angin menariku untuk kembali menulis.


Happy reading ♥️

Di hari yang cukup cerah seorang pemuda memasuki mobil yang baru ia beli seminggu lalunya, senyumnya tak pernah hilang dari bibir berisinya.

Pintu mobil segera ia tutup lalu pemuda itu langsung melajukan kendaraannya, meninggalkan halaman megah rumah orang tuanya.

Sungguh hari ini ia sangat bahagia. Sangat, sangat bahagia. Bagaimana tidak? Setelah sekian lama akhirnya.......

Ah, memikirkannya saja membuat senyumnya semakin lebar, mungkin jika orang lain melihat akan mengatakan ia gila. Tapi, mungkin ia memang gila hahahaha.

Lampu lalu lintas berwarna merah, membuatnya harus berhenti. Tian mengangguk anggukan kepalanya mengikuti alunan musik yang sedang di putar. Kaca mobilnya ia buka untuk menikmati semilir angin segar yang sejuk di pagi hari yang cerah ini.

Senyumnya tak pernah hilang, kadang kadang ia pun terkekeh sendiri. Membuat seseorang di sebelah mobilnya menatap Tian dengan alis berkerut 'apa bocah itu sudah gila pagi pagi sekali?' batin pengendara di samping mobil Tian.





❇️





Vie merenung di dalam kamarnya, fikirannya masih tertuju dengan cerita angel dua hari lalu yang membuatnya syok.


Flashback on

Vie sedang berada di apartemen yang ditinggali oleh angel, ternyata apartemen angel cukup dekat dari perusahaan Tian.

Ya makan siang tadi ia di jemput oleh Tian untuk makan siang bersama, lalu ternyata arah apartemen angel searah dengan kantor Tian jadi sekalian saja minta anterin Tian, hehehe.

Vie sedang duduk di pantry menyaksikan angel yang dengan lincahnya memasak di dapur. Ia jadi merasa kecil, kemampuan memasaknya masih jauh dengan angel. Wanita itu sudah bisa memasak berbagai hal, bahkan biasanya membuat resep baru.

"Ngel" panggil Vie.

Angel menengok sedikit kebelakang, lalu kembali fokus dengan masakannya "hmm" jawabnya.

"Apa kau tinggal sendirian?" Tanya Vie lagi. Tanganya tak bisa diam, apapun yang ada di meja, dimainkannya. Seperti tisu yang sudah ia robek robek menjadi banyak hingga membuat meja kotor dengan tisu makan.

Angel mengangguk "ya, aku tinggal sendiri. Kenapa?" Tanya nya.

"Tidak, tidak apa apa" jawab Vie.

"Ngel" panggil Vie lagi saat angel sudah menyelesaikan masakannya dan mulai menatanya di atas piring.

Angel mengangkat nampan yang sudah berisi makanan untuk dirinya dan Vie. Kalian tau, baru saja Vie makan siang dengan Tian. Lalu setibanya di apartemen angel, kalian tau apa yang Vie keluhkan? 'Kenapa aku masih lapar yah' ucapnya yang membuat angel peka untuk membuatkan makanan.

Dua roll pasta dengan saus kental pedas yang di campur keju membuatnya sangat menggoda perut Vie. Perut Vie meronta ronta.

"Ya.." jawab angel.

"Sejak kapan kau kenal dengan kakak ku?" Tanya vie yang sudah mengambil salah satu piring berisikan pasta dan jus jeruk di nampan.

Angel terdiam, ia menunduk menatap pastanya yang ia tambahkan banyak irisan tomat ceri segar "tak lama" jawabnya.

Students'ex (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang